Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemberontakan DI/TI di Aceh: Penyebab, Tokoh, dan Akhir

Kompas.com - 13/08/2022, 06:30 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Pemberontakan DI/TII di Aceh (Pemberontakan Daud Beureueh) akibat kekecewan Daud Beureueh dan rakyat Aceh terhadap pemerintah pusat yang tidak menepati janji.

Meletusnya Pemberontakan DI/TII di Aceh yang dipimpim Teungku Muhammad Daud Beureueh terjadi dalam upaya menegakkan syariat Islam di Aceh.

Masyarakat Aceh kecewa terhadap janji pemerintah pusat untuk mendirikan negara berlandaskan syariat Islam tidak kunjung ditepati oleh Soekarno yang saat itu menjabat menjadi presiden.

Padahal, rakyat Aceh telah ikut mempertaruhkan jiwa dan raga untuk mempertahankan kedaulatan RI.

Baca juga: Pemberontakan DI/TII di Aceh

Selain itu, peleburan Aceh dalam provinsi Sumatera Utara pada tahun 1950 menyebabkan kemarahan rakyat dan menuntut dikembalikan ke Provinsi Aceh otonom.

Akhirnya, terjadi Pemberontakan DI/TII di Aceh dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pemberontakan DI/TII di Aceh

Soekarno telah melanggar perjanjian dengan Daud. Daud melakukan pemberontakan melalui gerakan DI/TII Aceh pada tanggal 20 September 1953 di Aceh.

Pemberontakan ini merupakan awal perjuangan dalam menegakkan syariat Islam.

Daud mengumumkan bahwa Aceh yang merupakan bagian Darul Islam, tidak lagi mengukuti pemerintah pusat.

Selain karena ideologi keagamaan, pemberontakan Darul Islam juga bentuk perlawanan terhadap pengaruh pemerintah pusat kedaerah.

Gerakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) merupakan bagian proses sosial politik yang terjadi pada pasca kemerdekaan yang dipelopori oleh Kartosuwiryo.

Pemerintah Indonesia dalam usaha menyelesaikan konflik Aceh menggunakan dua cara, yaitu kekuatan militer dan diplomasi (musyawarah).

Baca juga: Pemberontakan DI/TII di Mana Saja?

Untuk menumpas pemberontakan ini, pemerintah Indonesia membentuk operasi khusus militer, yaitu Operasi 17 Agustus dan Operasi Merdeka.

Sedangkan cara diplomasi, pemerintah Indonesia mengirimkan utusan-utusan khusus untuk berdialog dengan pihak pemberontak, khususnya dengan Teungku Muhammad Daud Beureueh.

Akhir Pemberontakan DI/TII di Aceh

Akhirnya dengan negosiasi yang panjang disepakati status otonomi khusus untuk Aceh, yaitu terbentuknya Daerah Istimewa Aceh serta kebebasan menjalankan unsur-unsur syariat di dalamnya.

Dengan hasil negosiasi tersebut, maka berakhir pemberontakan DI/TII di Aceh dan tercipta kedamaian serta keamanan yang dirindukan masyarakat Aceh dan Indonesia.

Untuk merayakan perdamaian itu dilakukan upacara akbar di Blangpadang pada tanggal 18 sampai 22 Desember 1962, berupa Musyawarah Kerukunan Rakyat Aceh (MIKRA).

Baca juga: Pemberontakan DI/TII di Jawa Tengah

Adanya perdamaian tersebut pemerintah dan rakyat Aceh akan bersama-sama melaksanakan pembangunan untuk kemajuan bangsa dan negara Indonesia dan Aceh pada khususnya.

Sumber:

repository.unej.ac.id dan repository.uinjkt.ac.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Regional
Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Regional
Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Regional
Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Regional
Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Regional
Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Regional
Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com