Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Jaga Keselamatan Petani, Bupati Arief Sepakat Perangi Hama Tikus Tanpa Jebakan Listrik

Kompas.com - 12/08/2022, 20:43 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Keberadaan hama tikus kerap merugikan para petani, tak terkecuali petani di Blora Selatan, Jawa Tengah (Jateng). Belum lama ini, salah satu warga dilaporkan meninggal akibat tersengat listrik dari jebakan tikus.

Menindaklanjuti masalah tersebut, Bupati Blora Arief Rohman mengatakan, pihaknya sepakat tidak memperbolehkan petani untuk menggunakan jebakan tikus dengan aliran listrik.

"Jangan sampai ada jatuh korban lagi. Sebagai alternatif penanganan hama tikus, akan kami tingkatkan kegiatan gropyokan tikus secara massal,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (12/8/2022).

Pernyataan tersebut disampaikan Arief saat menjalin kesepakatan memerangi hama tikus bersama Kepolisian Resor (Polres) Blora dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam Forum Group Discussion (FGD) tentang bahaya memasang jebakan tikus dengan aliran listrik di areal persawahan, Markas Kepolisian Resor (Mapolres) Blora, Jumat.

Dalam forum diskusi itu, nampak orang nomor satu di Blora, serta Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Fahrurozi dan perwakilan Komandan Distrik Militer (Dandim) Kapten Surana memimpin acara yang dihadiri oleh sejumlah pihak.

Baca juga: KPK Akan Panggil Oknum Dandim yang Diduga Bantu Bupati Mamberamo Tengah Kabur

Pada kesempatan tersebut, Arief mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora bersama pihak terkait akan melakukan inovasi berupa pendirian rumah burung hantu (rubuha) di seluruh desa.

“Selain itu, kami minta dinas teknis untuk menyusun regulasi sebagai dasar pendirian rubuha agar bisa didukung dari anggaran desa,” ucapnya.

Demikian pula kepada masyarakat, Arief meminta agar para warga tidak memburu burung hantu.

Pasalnya, burung hantu merupakan predator alami tikus. Dengan adanya burung ini, Arief meyakini, populasi tikus di sawah akan berkurang. Salah satunya seperti yang sudah dilakukan di Desa Gondel, Kecamatan Kedungtuban, Blora.

"Mari sesarengan mbangun (bersama membangun) pertanian Blora yang sehat dan aman tanpa sengatan listrik di sawah," ujar Arief.

Baca juga: Satu Lagi, Warga Jakarta Tewas Terkena Sengatan Listrik Saat Banjir

Ia mengungkapkan bahwa ketahanan pangan saat ini merupakan salah satu sektor penting yang harus terus ditingkatkan.

Oleh karenanya, sebut Arief, keberadaan hama tikus yang kerap menyerang sawah petani harus bisa disikapi dengan bijak tanpa harus menimbulkan dampak negatif pada masyarakat.

Tak lupa, ia memberikan apresiasi terhadap gerak cepat Kapolres AKBP Fahrurozi dalam menindak lanjuti kasus di wilayahnya.

Padahal, Fahrurozi diketahui belum genap satu bulan bertugas di Blora.

"Matur nuwun (terima kasih) Pak Kapolres Blora AKBP Fahrurozi yang gerak cepat dan melaksanakan FGD tentang bahaya jebakan tikus dengan aliran listrik di sawah ini," katanya.

Baca juga: Petani di Madiun Tewas Terkena Jebakan Tikus yang Dipasang Sendiri

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com