Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Menghindari Penipuan Via WhatsApp Menurut Polisi

Kompas.com - 12/08/2022, 19:19 WIB
Aji YK Putra,
Reni Susanti

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumatera Selatan membongkar jaringan penipu yang menggunakan aplikasi WhatsApp untuk menguras tabungan para pemilik rekening tabungan.

Ketiga pelaku yakni Dwiki (21),  Ripers (29), dan Aldo (23) warga Desa Ujung Tanjung, Kecamatan Tulung Selapan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan tersebut kini sudah ditangkap.

Tak tanggung-tanggung, para pelaku ini menguras tabungan para korbannya hingga ratusan juta.

Baca juga: TKI Kamboja Pulang ke Parepare, Mengaku Bekerja Jadi Marketing Penipuan Investasi Bodong dan Judi Online

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumsel, Kombes Pol M Anwar Reksowidjojo mengimbau masyarat lebih berhati-hati ketika mendapat pesan dari nomor tak dikenal.

“Biasanya pelaku ini mengirim pesan ke nomor targetnya secara acak, untuk mengisi link yang dikirimkan. Ketika mendapatkan pesan itu lebih baik diabaikan saja,” kata Anwar, Jumat (12/8/2022).

Anwar menjelaskan, bila mendapatkan pesan dari nomor yang tak dikenal mengatasnamakan perbankan atau aplikator, masyarakat harus lebih dulu mengecek kebenaran nomor tersebut.

Pihak bank maupun aplikator, tak pernah meminta password ataupun identitas para penggunanya sehingga kerahasiaan identitas dapat terjaga.

“Nomor yang mengirim pesan itu bisa diketahui melalui Getcontact. Biasanya akan ada saja muncul nama dari korban yang sudah pernah ditipu. Jika sudah begitu, lebih baik blokir dan hapus nomornya. Mau itu ditawarkan dapat uang, perubahan tarif atau apa, sebaiknya jangan dihiraukan,” ujarnya.

Pengakuan pelaku

Dwiki, salah satu pelaku mengaku mengirim pesan ke korban mengatasnamakan pihak Bank  BRI.

Dalam pesan tersebut, ia memberitahukan kepada korban bahwa ada perubahan tarif transaksi baru yang semula Rp 6.500 menjadi Rp 150.000.

“Kalau korban yang biasa transaksi menggunakan mobile banking ke bank lain biasanya tidak setuju. Selanjutnya, kami mengirimkan link berisi data pribadi korban sebagai dalih menolak tawaran,” kata Dwiki ketika di Polda Sumsel.

Link yang tersedia itu diminta diisi data diri korban dari mulai nomor rekening hingga password.

Setelah mendapatkan data terseut, mereka dengan mudah menguras tabungan para korban.

“Kalau mereka tidak percaya biasanya kami telepon agar mereka yakin. Saya baru dua bulan ikut, yang mengajarkan Revan (DPO) saya tidak tahu mereka dimana,” ujarnya.

Baca juga: Jadi Korban Penipuan, Rekening Nasabah Bank BUMN Ludes Tak Bersisa

Diberitakan Sebelumnya, sindikat kasus penipuan dengan modus sebagai pihak dari perbankan serta aplikator online dibongkar Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumatera Selatan.

Sebanyak tiga tersangka yakni Dwiki (21),  Ripers (29) dan Aldo (23) telah ditangkap untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumatera Selatan Kombes Pol M Anwar Reksowijojo mengatakan, modus yang digunakan pelaku dengan mengirimkan pesan Whatsapp ke nomor para korban yang sudah dipilih secara acak.

Korban pun dikirimkan pesan yang berisi adanya pembaharuan tarif transaksi dengan menggunakan aplikasi salah satu rekening bank yang semula Rp 6.500 menjadi Rp 150.000 per bulan.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga di Klaten Tewas Diduga Dianiaya Adiknya, Polisi Masih Dalami Motifnya

Warga di Klaten Tewas Diduga Dianiaya Adiknya, Polisi Masih Dalami Motifnya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar, Ratusan Penumpang di Pelabuhan Dwikora Pontianak Batal Berangkat

KM Bukit Raya Terbakar, Ratusan Penumpang di Pelabuhan Dwikora Pontianak Batal Berangkat

Regional
Cari Ikan di Muara Sungai, Warga Pulau Seram Maluku Hilang Usai Digigit Buaya

Cari Ikan di Muara Sungai, Warga Pulau Seram Maluku Hilang Usai Digigit Buaya

Regional
Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Regional
Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Regional
Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Regional
TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

Regional
Penumpang yang Tusuk Driver 'Maxim' di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film 'Rambo'

Penumpang yang Tusuk Driver "Maxim" di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film "Rambo"

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Regional
Berangkat dari Jakarta, 'Driver' Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Berangkat dari Jakarta, "Driver" Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Regional
Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Regional
Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Regional
Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Regional
Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com