KUPANG, KOMPAS.com - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat, menyebut daerahnya kini telah berubah.
"Dulu orang tahu NTT sebagai provinsi miskin. Sekarang orang kenal sebagai provinsi mahal," ujar Viktor saat membuka kegiatan Exotic Tenun Fest yang digelar BI Provinsi NTT di Lippo Plaza Kupang, Jumat (12/8/2022).
Bahkan, lanjut Viktor, karena menjadi provinsi yang mahal, maka membuat ribut satu republik ini.
"Kita mampu mengubah perspektif bahwa NTT tidak murah. Di sini tempat sangat mahal. Itu kita harus buat sendiri, karena kalau kita tidak menghormati diri sendiri siapa yang mau menghormati," kata Viktor.
Baca juga: Rem Blong, Truk Pengangkut Alat Kesehatan Terjun ke Jurang di Manggarai Barat, NTT
Viktor mencontohkan, kain tenunan NTT yang beragam dari berbagai suku, harganya mahal hingga mencapai puluhan juta rupiah.
Selain itu, alam NTT yang tersebar di hampir semua tempat juga mahal.
Menurut Viktor, mahal atau murah suatu produk atau obyek, semua tergantung intelektual orang yang menarasikannya sehingga membuat orang lain menjadi paham.
"Hanya orang orang punya kecerdasan tinggi yang mengerti tentang sesuatu yang punya harga atau tidak. Kalau mereka yang tidak tahu karena masalah intelektual," tuturnya.
Baca juga: Diduga Korupsi Dana Desa Ratusan Juta, Kades di Manggarai NTT Ditahan Jaksa
Viktor mengaku, belum lama ini membeli sebuah kain tenunan asal Sumba yang telah berusia 50 tahun dengan harga Rp 25 juta.
Karena harganya mencapai puluhan juta, lanjut Viktor, dirinya sempat dituduh ditipu.
"Orang bilang itu gubernurnya ditipu. Saya bilang tidak apa apa. Karena nanti saya jual kembali dengan harga Rp 250 juta. Nanti saya pergi tipu orang lagi," seloroh Viktor.
Viktor mengatakan, setiap barang yang mempunyai harga atau nilai tinggi, tergantung cara menarasikannya.
Baca juga: 6 Wilayah di NTT Alami Hari Tanpa Hujan Ekstrem Panjang, Mana Saja?
Jika narasinya buruk, tentu jualannya buruk. Manusia yang mampu menarasikan dengan baik, maka akan maju luar biasa.
"Sehingga UMKM kita harus dinarasikan dengan baik. Setiap produk harus dinarasikan dengan baik. Dengan UMKM yang menjual produk tenunan NTT, maka NTT akan dikenal lebih luas lagi.
Viktor pun berharap, semua pihak di NTT bisa mencintai produknya sendiri.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.