MERAUKE, KOMPAS.com - Momentum perayaan HUT Ke-77 RI menjadi istimewa bagi masyarakat di wilayah selatan Provinsi Papua.
Dengan pengesahan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2022 tentang Pembentukan Provinsi Papua Selatan pada 25 Juli lalu, membuat HUT RI tahun ini menjadi perayaan pertama di provinsi tersebut.
Provinsi Papua Selatan meliputi wilayah administrasi Kabupaten Merauke, Kabupaten Mappi, Kabupaten Asmat, serta Kabupaten Boven Digoel.
Bendera merah putih tampak memenuhi seluruh penjuru Kota Merauke yang akan menjadi Ibu Kota Provinsi Papua Selatan.
Baca juga: 4 Kabupaten Sepakati Dana Hibah Senilai Rp 50 Miliar untuk Provinsi Papua Selatan
Program pembagian 10 juta bendera merah putih dari Kementerian Dalam Negeri seolah menjadi pelengkap di tengah euforia pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB).
Sejatinya program tersebut dilaksanakan di seluruh Indonesia, namun penyerahan simbolis dilakukan di Merauke pada 12 Agustus, Banda Aceh 13 Agustus dan Jawa Timur 14 Agustus.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian yang tiba di Merauke pada Jumat (12/8/2022) pagi, menyatakan, pembagian bendera merupakan upaya untuk meningkatkan rasa patriotisme dan nasionalisme masyarakat.
Oleh karena itu, ia menginginkan kegiatan tersebut dipublikasikan seluas-luasnya agar tujuannya tercapai.
"Kalau tidak ada seremonial tidak ada pemberitaan, makanya supaya gemanya ada perlu kegiatan seremonial," ujarnya di Merauke, Jumat.
Baca juga: Resmi Jadi Provinsi Baru, Ini Profil Papua Selatan
Pemilihan Merauke, sambung Tito, karena daerah tersebut merupakan daerah paling timur di Indonesia dan dianggap memiliki nilai simbolik yang tinggi.
Tito menegaskan, para puncak perayaan HUT Ke-77 RI, bendera merah putih harus terpasang di seluruh Indonesia, termasuk wilayah pelosok.
Dalam kesempatan itu, mantan Kapolri ini juga menjelaskan maksud pembentukan Provinsi Papua Selatan.
Selain berasal dari aspirasi masyarakat, Presiden Joko Widodo juga memberi perhatian khusus bagi Papua yang sebagian besar wilayahnya mengalami keterlambatan pembangunan.
Untuk itu, pemekaran dianggap menjadi solusi untuk mengatasi tersebut.
"Dengan ketertinggalan pembangunan, bapak presiden kemudian memberikan prioritas bagi Papua untuk pemekaran. Pemekaran lebih banyak memberikan dampak positif, di situ akan pemangkasan birokrasi dan lainnya," tutur Tito.
Baca juga: Pasokan Solar Terbatas, Kendaraan Antre Panjang di Merauke
Bahkan Tito menyebut Papua Selatan memiliki potensi besar untuk bisa mengungguli provinsi induknya.
Selain karena memiliki potensi sumber daya alam yang besar, Papua Selatan dianggap menjadi wilayah di Papua yang paling aman.
"Saya yakin Papua Selatan akan melompat, bahakan saya kira akan melebihi Papua induk. Modal nomor satu untuk memajukan daerah adalah keamanan, percuma sumber daya banyak kalau tidak aman, tidak ada investor mau masuk," kata dia.
Pembagian bendera merah putih sebelumnya telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Merauke bersama Polres Merauke.
Salah satunya ke daerah terjauh di wilayah tersebut, yaitu Distrik Okaba.
Akses transportasi darat di Merauke sebenarnya sudah mencapai seluruh kawasan, kecuali ke Okaba.
Karenanya untuk mencapai wilayah tersebut, pesawat terbang berbadan kecil menjadi satu-satunya opsi menuju ke sana.
"Kita kemarin Kamis (12/8/2022) terbang 25 menit, kalau darat belum bisa tembus," kata Kapolres Merauke AKBP Sandi Sultan.
Baca juga: Warga di Merauke Bentangkan Bendera Raksasa Sambut Pengesahan RUU Provinsi Papua Selatan
Menurut dia, ada 500 bendera yang dibagikan di Okaba. Tetapi sebelum pembagian, masyarakat di lokasi tersebut sudah memasang bendera di rumahnya masing-masing.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Merauke Romanus Mbaraka mengajak masyarakat Okaba untuk turut merayakan HUT RI dan menggelar upacara bendera pada 17 Agustus.
“Saya harapkan kepada seluruh warga wajib mengikuti pelaksanaan upacara bendera di kantor Distrik Okaba pada tanggal 17 Agustus 2022 yang merupakan hari kemerdekaan RI ke-77 tahun 2022,” kata dia.
Adapun, Romanus juga meminta pemerintah pusat dan Pemprov Papua untuk bisa terus membina Papua Selatan sebagai DOB.
"Ini perjuangan panjang yang dirintis oleh para senior kita dan semua bisa selesai dengan baik. Kami mohon dukungan terus, anggap kita ini sebagai anak yang baru lahir," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.