PEKANBARU, KOMPAS.com - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali terjadi di wilayah Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau.
Jika sebelumnya kebakaran hutan tanah mineral, kali ini merupakan tanah gambut yang berlokasi di Desa Bonai, Kecamatan Bonai Darussalam, Rohul.
Baca juga: 5 Bulan, Karhutla di Rokan Hulu Capai 303,5 Hektar
Api di lahan gambut lebih sulit dipadamkan daripada tanah mineral.
Baca juga: Karhutla di Sumsel Naik 3 Kali Lipat, dalam 5 Bulan 472 Hektar Terbakar
Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil 10/Kunto Darussalam, Kodim 0313/KPR, Peltu M Sitepu mengatakan, diperkirakan 4 hektar lahan habis terbakar.
Adapun pemadaman api terkendala karena asap tebal di lokasi.
"Di lokasi banyak asap, karena kebakaran lahan gambut. Asap tebal ini membuat mata kami perih, sehingga jadi salah satu kendala dalam pemadam karhutla di Desa Bonai," ujar Sitepu kepada Kompas.com melalui keterangan tertulis, Jumat (12/8/2022).
Sitepu menjelaskan, kebakaran lahan gambut di Desa Bonai terjadi sejak Kamis (11/8/2022). Api diduga berasal dari kebun warga yang berada di tengah lahan gambut.
Tim pemadam karhutla dari TNI, Polri, dan dibantu anggota pemadam perusahaan, hari ini masih berupaya memadamkan bara api yang ada di dalam gambut.
Petugas juga melakukan pendinginan gambut agar sisa bara api tidak menjalar ke lahan yang masih kering.
"Kita khawatir angin kencang datang, api bisa muncul lagi ke permukaan. Ini yang kami waspadai. Untung saja di lokasi ada sumber air yang cukup untuk pemadaman saat ini," kata Sitepu.
Ia menambahkan, meski diadang asap tebal, tim gabungan tetap berusaha maksimal memadamkan si jago merah di lahan gambut dengan kedalaman sekitar tiga meter itu.
"Kami harus pastikan api benar-benar padam dan tidak sampai meluas ke daerah lain," terang Sitepu.
Untuk diketahui, sejak dua bulan terakhir, terjadi sejummlah kasus karhutla di Kabupaten Rokan Hulu, Riau.
Kebakaran yang terjadi sebagian besar di kawasan hutan. Pihak berwajib menduga hutan sengaja dibakar untuk lahan perkebunan.
Seperti tiga hari lalu, hutan di areal perbukitan terbakar seluas 25 hektar.
Hutan itu diduga sengaja dibakar karena kayu di dalamnya sudah dirobohkan dan dibersihkan.
Beruntung api bisa cepat dipadamkan, karena lokasi tanah mineral.
Setelah api padam, petugas kepolisian dan TNI menyegel kawasan tersebut untuk memburu siapa pelaku pembakar hutan itu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.