KOMPAS.com - Lagu Lir-Ilir adalah lagu tradisional dari Jawa Tengah yang diciptakan oleh Sunan Kalijaga.
Lagu ini diciptakan Sunan Kalijaga sebagai sarana menyebarkan agama Islam di tanah Jawa pada awal abad ke-16.
Baca juga: Sunan Kalijaga: Nama Asli, Silsilah, Wilayah dan Cara Dakwah
Dilansir dari laman Gramedia, berikut adalah lirik dan makna dari Lagu Lir-Ilir yang dapat Anda simak.
Baca juga: Melihat Masjid Peninggalan Sunan Kalijaga di Yogyakarta, dengan Kubah Mahkota
Lir ilir, lir ilir (Bangunlah, bangunlah)
Tandure wis sumilir (Tanaman sudah bersemi)
Tak ijo royo-royo tak senggo temanten anyar (Telah menghijau seperti pengantin baru)
Baca juga: Sunan Kalijaga, dari Brandalan hingga Berdakwah lewat Wayang
Cah angon-cah angon (Anak gembala-anak gembala)
Penekno blimbing kuwi (Panjatlah pohon belimbing itu)
Lunyu-lunyu penekno (Walaupun licin, tetap panjatlah)
Kanggo mbasuh dodotiro (Untuk membasuh pakaianmu)
Dodotiro-dodotiro (Pakaian-pakaianmu)
Kumitir bedhah ing pinggir (Terkoyak pada bagian pinggir)
Dondomono jlumatono kanggo sebo mengko sore (Jahitlah dan benahilah untuk waktu sore nanti)
Mumpung padhang rembulane (Selagi bulan masih bersinar terang)
Mumpung jembar kalangane (Selagi masih banyak waktu luang)
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.