Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Harapkan Penanaman Kelapa Genjah Dukung Agrowisata di Boyolali

Kompas.com - 11/08/2022, 14:24 WIB
Labib Zamani,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

BOYOLALI, KOMPAS.com - Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah merupakan satu dari tiga lokasi penanaman kelapa genjah di wilayah Soloraya oleh Kementerian Pertanian (Kementan).

Ada sebanyak 46.000 kelapa genjah yang ditanam di lahan seluas 420 hektar tersebar di tiga kecamatan di Boyolali.

Penanaman kelapa genjah sendiri dilakukan secara simbolis oleh Presiden Jokowi dan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo di Desa Giriroto, Kecamatan Ngemplak, pada Kamis (11/8/2022).

Baca juga: Pesan Jokowi kepada Petani Kelapa Genjah: Dirawat Ya, Nanti Saya Cek Lagi

Bupati Boyolali M Said Hidayat mengatakan, kelapa genjah akan ditanam di tiga kecamatan, yakni Ngemplak, Andong dan Wonosamudro dengan jumlah 46.000 kelapa genjah.

Pihaknya berharap penanaman kelapa genjah ini bisa mendukung tujuan pemerintah pusat dalam program ketahanan pangan sekaligus bisa meningkatkan pendapatan masyarakat, khususnya di Boyolali.

"Harapan kita ke depan seperti apa yang menjadi tujuan dari pemerintah pusat tentunya berkaitan dengan bagaimana ketahanan pangan khususnya di Boyolali mampu kita jaga secara bersama," kata Said di Desa Giriroto, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, Kamis.

Menurut dia penentuan lokasi penanaman kelapa genjah ini sebelumnya sudah dipikirkan. Dia berujar, tiga kecamatan ini dinilai cocok sebagai lokasi penanaman kelapa genjah di Boyolali.

"Beberapa waktu lalu kita lakukan monitoring secara keseluruhan. Kita minta untuk pembenahan data dan pemetaan ulang. Sehingga kecocokan tanam dan layak tanam di satu wilayah kecamatan maupun desa," kata dia.

"Seperti hari ini penanaman di tiga titik kecamatan artinya ini memfokuskan tidak secara keseluruhan bahwa harus tersebar ditanam di 22 kecamatan. Tapi akan fokus di situ," sambung dia.

Baca juga: Jokowi Targetkan Penanaman 1 Juta Kelapa Genjah di Indonesia

Said menambahkan dengan adanya penanaman kepala genjah ini bisa mendukung sektor lain di Boyolali, yakni agrowisata.

"Artinya berkaitan dengan pertanian bukan hanya bagaimana ketahanan pangan, tetapi menyangkut perkembangan daya dukung kepariwisataan dari sisi agrowisata sangat penting untuk diperhatikan juga," kata dia.

Mentan SYL mengatakan, penanaman kelapa genjah merupakan bagian dari program ketahanan pangan yang sekaligus bisa meningkatkan pendapatan masyarakat.

Kementan telah menyiapkan pengembangan kelapa genjah sebanyak 200.000 bibit di Solo Raya, yakni Sukoharjo, Karanganyar dan Boyolali.

Baca juga: Jokowi Hadiri Penanaman Kelapa Genjah di Boyolali, Singgung Dunia Sedang Dilanda Krisis Pangan

"Untuk tiga kabupaten ini kami siapkan 200.000 kelapa gejah," kata SYL.

SYL menambahkan untuk di Boyolali 46.000 kelapa genjah ditanam di lahan seluas 420 hektar di tiga kecamatan.

Di lahan tersebut, lanjut SYL juga bisa ditanami dengan jagung menggunakan sistem tumpang sari. Kemudian cabai dan nanas.

"Jadi ada tiga sasarannya yakni mengurangi pengeluaran rumah tangga, menambah pendapatan dan memperkuat ketahanan pangan wilayah," terang dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com