Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Ratusan Bendera Merah Putih Dikibarkan Setengah Tiang oleh Para Pengungsi Korban Konflik Pelauw

Kompas.com - 11/08/2022, 05:05 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com- Di tengah gegap gempita perayaan menyambut hari kemerdekaan di Kota Ambon, ternyata ada satu lokasi pemukiman dengan suasana berbeda dari yang lainnya.

Tempat tersebut yakni RT 12, RW 17 kawasan Air Besar, Desa Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Ambon.

Kawasan itu merupakan lokasi pengungsian sebagian warga Desa Pelauw, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah.

Para pengungsi terpaksa meninggalkan kampung halaman mereka setelah bentrok berdarah sesama warga desa, pecah pada 12 Februari 2012 silam.

Baca juga: Profil Kota Ambon

Bendera setengah tiang

Warga desa Pelauw Kecamatan Pulau haruku, kabupaten Maluku Tengah korban konflik yang mengungsi di kawasan Air Besar, Kecamatran Sirimau Ambon mengibarkan bendera setengah tiang menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Kemerdekaan RI jalan-jalan dan tempat tinggal mereka, Rabu (10/8/2022)KOMPAS.COM/RAHMAT RAHMAN PATTY Warga desa Pelauw Kecamatan Pulau haruku, kabupaten Maluku Tengah korban konflik yang mengungsi di kawasan Air Besar, Kecamatran Sirimau Ambon mengibarkan bendera setengah tiang menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Kemerdekaan RI jalan-jalan dan tempat tinggal mereka, Rabu (10/8/2022)

Warga korban konflik yang sudah 10 tahun mengungsi di kawasan itu pun memilih menyambut hari kemerdekaaan dengan mengibarkan bendera merah putih setengah tiang di sepanjang jalan dan di depan rumah-rumah mereka, Rabu (10/8/2022).

Tokoh masyarakat pengungsi Desa Pelauw, Achmad Salampessy mengatakan, pengibaran bendera merah putih setengah tiang itu menjadi tanda berkabung atas matinya nurani pemerintah daerah yang selama ini tidak memperhatikan hak-hak para pengungsi.

“Pengibaran bendera merah putih setengah tiang ini sebagai tanda berkabung kami atas matinya nurani pemerintah tidak memperhatikan kami selama ini,” kata Achmad kepada Kompas.com, Rabu.

Baca juga: Kabur, Polisi Sebar Foto Pria Diduga Bunuh Istri di Maluku

Achmad menuturkan, sebagian warga yang rumahnya terbakar terpaksa keluar dari Desa Pelauw dan mengungsi ke sejumlah tempat seperti di Desa Rohomoni dan Desa Kabauw Kecamatan Pulau Haruku.

Kemudian ada juga sejumlah warga yang memilih keluar dari wilayah Maluku, seperti misalnya menuju ke Papua.

Baca juga: Gempa M 5,9 Guncang Maluku Tenggara Barat, Terasa hingga Sorong

Achmad mengaku ada lebih dari seribu warga Pelauw yang meninggalkan desanya dan kini menetap di sejumlah lokasi pengungsian,

Namun banyak dari pengungsi tidak pernah diperhatikan hak-haknya oleh pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten.

“Seperti yang mengungsi di Kabauw, Rohomoni dan di Waiheru itu sama sekali tidak pernah ada sentuhan dari Pemda Maluku Tengah maupun Pemda provinsi,” kata Achmad.

Baca juga: Gempa M 5,9 Guncang Maluku Tenggara Barat, Warga: Sangat Kuat dan Lebih dari 5 Detik

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pimpin Apel Usai Cuti Lebaran, Pj Gubernur Sumut: Kehadiran ASN Pemprov Sumut 99,49 Persen

Pimpin Apel Usai Cuti Lebaran, Pj Gubernur Sumut: Kehadiran ASN Pemprov Sumut 99,49 Persen

Regional
Kakek di Kupang Ditangkap Usai Todongkan Senjata Laras Panjang ke Istrinya

Kakek di Kupang Ditangkap Usai Todongkan Senjata Laras Panjang ke Istrinya

Regional
Menyoal Ditetapkannya Anandira, Istri Anggota TNI Sebagai Tersangka Usai Bongkar Dugaan Perselingkuhan Suami

Menyoal Ditetapkannya Anandira, Istri Anggota TNI Sebagai Tersangka Usai Bongkar Dugaan Perselingkuhan Suami

Regional
Penampungan Minyak Mentah di Blora Terbakar, Pemkab Segera Ambil Sikap dengan Pertamina

Penampungan Minyak Mentah di Blora Terbakar, Pemkab Segera Ambil Sikap dengan Pertamina

Regional
Ternyata, Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Orang Kabur Usai Kecelakaan

Ternyata, Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Orang Kabur Usai Kecelakaan

Regional
Dosen Universitas Pattimura yang Diduga Lecehkan Mahasiswi Belum Diperiksa, Begini Penjelasan Polisi

Dosen Universitas Pattimura yang Diduga Lecehkan Mahasiswi Belum Diperiksa, Begini Penjelasan Polisi

Regional
Angka Stunting di Riau Turun Jadi 13,6 Persen, Pj Gubernur SF Hariyanto Berikan Apresiasi

Angka Stunting di Riau Turun Jadi 13,6 Persen, Pj Gubernur SF Hariyanto Berikan Apresiasi

Regional
Ibu dan Anak Korban Pembunuhan di Palembang Dimakamkan Satu Liang

Ibu dan Anak Korban Pembunuhan di Palembang Dimakamkan Satu Liang

Regional
Sesuai Arahan Pj Gubernur Bahtiar, Dinkes Sulsel Kirim Bantuan untuk Korban Longsor di Tana Toraja

Sesuai Arahan Pj Gubernur Bahtiar, Dinkes Sulsel Kirim Bantuan untuk Korban Longsor di Tana Toraja

Regional
Kunjungan Wisatawan Selama Libur Lebaran, Kota Semarang Kalahkan Solo

Kunjungan Wisatawan Selama Libur Lebaran, Kota Semarang Kalahkan Solo

Regional
Ditanya PDI-P atau Golkar, Gibran: Enggak di Mana-mana

Ditanya PDI-P atau Golkar, Gibran: Enggak di Mana-mana

Regional
Alasan Teguh Prakosa Belum Ambil Formulir Pendaftaran Cawalkot di PDI-P Solo

Alasan Teguh Prakosa Belum Ambil Formulir Pendaftaran Cawalkot di PDI-P Solo

Regional
Dihantam Banjir Bandang, 3 Jembatan Gantung di Musi Rawas Utara Putus

Dihantam Banjir Bandang, 3 Jembatan Gantung di Musi Rawas Utara Putus

Regional
Meninggal Saat Melahirkan Anaknya di Malaysia, Jenazah Pekerja Migran Asal NTT Dipulangkan

Meninggal Saat Melahirkan Anaknya di Malaysia, Jenazah Pekerja Migran Asal NTT Dipulangkan

Regional
Penemuan Jasad Wanita Tertutup Plastik, Keluarga Sempat Curiga dengan Pesan WA dari Korban

Penemuan Jasad Wanita Tertutup Plastik, Keluarga Sempat Curiga dengan Pesan WA dari Korban

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com