Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Ragam Bahasa Daerah di Aceh, Salah Satunya Bahasa Aceh

Kompas.com - 10/08/2022, 22:36 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Aceh merupakan wilayah yang memiliki berbagai macam suku. Setiap suku memiliki bahasa daerah masing-masing.

Suku-suku di Aceh tersebar di sejumlah daerah. Hal ini menyebabkan, adanya perbedaan bahasa antara daerah satu dengan daerah lainnya.

Selain itu, bahasa yang dibawa oleh perantau atau wilayah suku yang berdekatan dengan daerah lain, menyebabkan bahasa daerah ada persamaan dengan wilayah lain, seperti Minangkabau atau Sumatera Utara.

Bahasa daerah menjadi bahasa keseharian masyarakat setempat. Dari segi budaya, bahasa merupakan cerminan identitas dari adat budaya suatu masyarakat.

Berikut ini ragam bahasa daerah di Aceh, meliputi:

Bahasa Daerah di Aceh

1. Bahasa Aceh

Bahasa Aceh merupakan bahasa daerah yang paling banyak digunakan di Aceh.

Umumnya, suku Aceh menggunakan bahasa Aceh dalam kesehariannya, bahasa ini juga dimengerti oleh suku lain di Aceh.

Hal ini karena, bahasa Aceh merupakan lambang kebanggaan masyarakat Aceh.

Dalam setiap kebupaten, bahasa Aceh memiliki perbedaan pengucapan kata, namun dialek dan pengertiannya sama.

Adanya perbedaan tersebut dianggap sebagai kekayaan bangsa.

Baca juga: Di Lhokseumawe, setiap Jumat Wajib Pakai Bahasa Aceh

2. Bahasa Singkil

Bahasa Singkil digunakan di Kabupaten Aceh Singkil.

Dilansir dari portal Kementerian Kebudayaan, bahasa Singkil memiliki kemiripan dengan bahasa Pakpak, namun masyarakat Singkil menolak jika bahasa Singkil disebutkan sebagai bahasa Pakpak.

Bahasa Pakpak adalah bahasa dari Provinsi Sumatera Utara. Bahasa ini juga digunakan masyarakat Kabupaten Singkil, karena wilayahnya berada di perbatasan Provinsi Sumatera Utara. Sehingga, terjadi asimilasi antara kedua daerah ini.

Kabupaten Aceh Singkil menggunakan beberapa bahasa daerah, di antaranya yaitu bahasa Haloban, bahasa Pakpak, serta bahasa Singkil.

Kabupaten Aceh Singkil merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Aceh Selatan pada tahun 1999. Wilayahnya berupa daratan dan lautan.

Sebagian daerahnya berada di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser.

3. Bahasa Jamee (Aneuk Jamee)

Bahasa Jamee atau bahasa Aneuk adalah bahasa umum serta mayoritas digunakan oleh masyarakat Kabupaten Aceh Selatan, Aceh Barat Daya, dan sebagian kecil masyarakat Aceh Barat (Simeulue dan Singkil).

Orang Aceh menyebut bahasa Jamee juga bahasa Baiko.

Dalam bahasa Aceh, Jamee berarti Tamu. Jadi, bahasa Jamee adalah bahasa Tamu yang menjadi bahasa daerah Aceh di Kabupatan Aceh Selatan.

Baca juga: 3 Jurus Kemendikbud Ristek Atasi Kepunahan Bahasa Daerah

Bahasa Tamu mirip dengan bahasa Padang, karena bahasa Tamu dibawa oleh keturunan Minangkabau yang tersebar di daerah pesisi barat dan selatan Aceh.

Wilayah-wilayah itu terdiri dari Kabupaten Aceh Barat, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Pulau Seumelu yang bermigrasi dan berdomisili di Aceh.

Akhirnya bahasa Tamu menjadi salah satu bahasa di Aceh bagian selatan.

4. Bahasa Gayo

Bahasa Gayo digunakan oleh masyarakat yang bermukim di Kabupaten Bener meriah, Gayo Lues, Aceh Tengah, dan sebagian Aceh Tenggara.

Bahasa Gayo memiliki perbedaan dialek dan kosakata, hingga membedakan dalam bentuk bahasa Gayo, antara lain Gayo Lut, Gayo Lues, Gayo Deret, Lokop, dan Kalul.

5. Bahasa Kluet

Bahasa Kluet atau Kluat merupakan anak dari bahasa Gayo dan bahasa Alas, karena orang dari suku Kluet mengerti bahasa Gayo dan bahasa Alas.

Ada beberapa kata bahasa Kluet yang mirip dengan bahasa suku Karo di Sumatera Utara.

Bahasa Kluet hanya terdapat di beberapa daerah di Aceh Selatan, terutama kecamatan yang menggunakan kata Kluet, seperti Kecamatan Kluet Utara, Kluet Timur, Kluet Selatan, dan Kluet Tengah.

Ada tiga dialek bahasa Kluet, yaitu Manggamat, Paya Dapur, dan Krueng Kluet.

6 Bahasa Temiang

Bahasa Temiang adalah bahasa yang digunakan oleh masyarakat Aceh Temiang yang sangat kental dengan dialek bahasa Melayu. Bahasa Temiang dimiliki oleh daerah tingkat II Kabupaten Aceh Temiang.

Baca juga: Wabup Aceh Tengah Khawatir Bahasa Gayo Punah karena Tak Sering Digunakan

Bahasa suku Aceh Temiang terbagi menjadi dua, yaitu suku Temiang Hulu dan suku Temiang Hilir.

Dalam percakapan sehari-hari, perbedaan bahasa Temiang yang digunakan suku Temiang Hulu selalu diakhiri dengan huruf O, misal Kemano.

Sedangkan, suku Temiang Hilir dalam penggunaan bahasa Temiang selalu diakhir dengan huruf E, misal Kemane.

7. Bahasa Devayan, Bahasa Sigulai, dan Bahasa Leukon

Masyarakat Pulau Simeulue atau Simalur mengguankan tiga bahasa, yaitu bahasa Devayan, bahasa Sigulai, dan bahasa Leukon.

Bahasa Devayan, pada umumnya digunakan oleh penduduk yang berdomisili di Kecamatan Simeulue Timur, Teupah Barat, Teupah Selatan, Simeulue Tengah, dan Teluk Dalam.

Bahasa Sigulai, pada umumnya digunakan penduduk di Kecamatan Simeulue Barat, Alafan, dan Salang.

Bahasa Leukon, pada umumnya digunakan khusus oleh penduduk Desa Langi dan Lafakha di Kecamatan Alafan.

Selain itu ada bahasa pengantar yang digunakan masyarakat yang berlainan bahasa Simeulue, yaitu bahasa Jamee atau Tamu.

Bahasa Jamee awalnya dibawa oleh perantau Mingakabau dan Mandailing.

8. Bahasa Alas

Bahasa Alas adalah bahasa daerah tingkat II Kabupaten Aceh Tenggara, dimana bahasa ini adalah bahasa masyarakat di Tanah Alas (Aceh Tenggara).

Baca juga: Bahasa Daerah di Sulawesi Selatan

Bahasa Alat bertalian erat dengan Bahasa Kluet (Aceh Selatan), Bahasa Singkil-Julu (Aceh Singkil), Bahasa Batak Karo, Bahasa Batak Pakpak di Sumatera Utara.

Ada tiga dialek bahasa Alas, yaitu dialek Hulu (dipakai di Kecamatan Badar), dialek Hilir (dipakai di Kecamatan Bambel), dan dialek Tengah (dipakai di Kecamatan Babussalam dan Lawe Alas).

Dari intonasi bahasa hanya ada sedikit perbedaan, bahasa Alas yang digunakan di Kecamatan Badar lebih halus, di Kecamatan Lawe Sigala-gala masuk kategori sedang, dan di Kecamatan Bambel terdengar kasar.

Dalam pergaulan sehari-hari, suku Alas memiliki bahasa sendiri, yaitu bahasa Alas. Bahasa ini merupakan rumpun bahasa Austronesia.

Suku Kluet yang berada di Kabupaten Aceh Selatan, juga menggunakan bahasa yang hampir sama dengan suku Alas.

Bahasa Alas memiliki banyak kesamaan kosakata dengan bahasa Karo, bahasa yang dituturkan masyarakat Karo di Provinsi Sumatera Utara.

9. Bahasa Pakpak

Suku Pakpak adalah salah satu suku bangsa yang berada di Pulau Sumatera. Suku Pakpak tersebar di kabupaten/kota Sumatera Utara dan Provinsi Aceh.

Baca juga: Mengenal Bahasa Daerah Provinsi Riau

Bahasa Pakpak yang digunakan oleh masyarakat Kabupaten Singkil dan Kota Sulubussalam.

10 Bahasa Haloban

Bahasa Haloban adalah bahasa yang dituturkan oleh suku Haloban yang bermukim di kecamatan Pulau banyak, Aceh Singkul.

Bahasa Haloban bukan bahasa yang berdiri sendiri, namun masuk dalam dialek Debayan yang berada di Pulau Simeulue.

Sumber:

kebudayaan.kemdikbud.go.id dan maa.acehprov.go.id

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com