Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah 2 Anak Nelayan Miskin, Menderita Hydrocephalus dan Lumpuh, Belum Terdaftar DTKS

Kompas.com - 10/08/2022, 20:25 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Reni Susanti

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com – Iksan Hambali, 10 bulan, diam di gendongan ibunya. Anak dari Ramlan dan Iptinuroh ini menderita penumpukan cairan di rongga otak atau hydrocephalus sejak lahir.

Mereka tinggal di Desa Paluhsibaji, Kecamatan Pantailabu, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara. 

Tak jauh dari rumah Iksan, tergeletak Riski Soliwa (10). Putra pertama pasangan Solihin dan Wirda, yang pelan-pelan lumpuh akibat pembekuan darah di kepalanya.

Baca juga: Jumlah Siswa Miskin Meningkat, Pemkab Semarang Beri Bantuan Pendidikan hingga Perguruan Tinggi

 

Kata Wirda, sewaktu berumur delapan tahun, anaknya mengalami benturan yang mengakibatkan pendarahan di dalam kepala. Trauma membuat Riski mengalami kebutaan dan lumpuh.

Kondisi kedua anak nelayan miskin itu terkuak saat Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Provinsi Sumut Nawal Lubis bersama Kepala Dinas Sosial Basarin Yunus Tanjung mengunjungi mereka pada Selasa (9/8/2022).

Terungkap pula, kedua keluarga belum terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Padahal, DTKS merupakan sumber data utama pemerintah memberi bantuanan.

Nawal mengaku prihatin dengan kondisi kedua anak dan keluarganya.

Dia berharap, Pemerintah Kabupaten Deliserdang segera membantu memasukan kedua keluarga ke DTKS supaya mendapat berbagai program bantuan sosial dari pemerintah pusat.

Dengan begitu, terbantu pula kebutuhan hidup dan pengobatan untuk Iksan dan Riski.

Baca juga: Markas Judi Online Berkedok Warung di Medan Digerebek, Pelayan hingga Sekuriti Diperiksa

Menurut Nawal menyemangati kedua orangtua anak, meminta keluarga tetap berupaya yang terbaik untuk merawat.

Cobaan yang dialami adalah kehendak Tuhan Yang Maha Kuasa, harus dijalani dengan bijaksana.

"Tetap sabar dan berserah kepada Allah, kita upayakan yang terbaik. Jangan putus asa...” ucapnya sambil menyerahkan bantuan dan bingkisan.

Nawal berpesan agar keluarga terus memeriksakan kesehatan anaknya, memberi makanan bergizi dan vitamin, supaya kondisi fisiknya tidak semakin buruk.

Para orangtua juga diingatkan tetap menjaga kesehatan biar mampu merawat anak-anaknya.

Baca juga: Otorita IKN dan Kemenaker Kirim 25 Orang Ikut Pelatihan di Medan dan Samarinda

Iptinuroh mengucapkan terima kasih dan bersyukur atas bantuan yang diterimanya, begitu pula Wirda.

Mereka sangat membutuhkan bantuan dari berbagai pihak untuk bisa merawat anak-anaknya.

“Terima kasih kepada Ibu Nawal yang sudah mengunjungi anak kami. Kami keluarga nelayan kecil, sangat berharap uluran tangan seperti ini untuk membantu kami,” kata Wirda.

Kepala Dinas Sosial, Basarin Yunus Tanjung mengatakan, pihaknya akan membantu kedua keluarga segera terdaftar di DTKS.

“Kita sudah cek, memang belum terdaftar dalam DTKS. Kita akan bantu...,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com