Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Bandung, Buang Tinja di Pinggir Rumah hingga Bangun IPAL Sanitasi Komunal Secara Swadaya

Kompas.com - 10/08/2022, 19:09 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Warga Kampung Cirengit RW 09, Desa Tanjungsari, Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, berhasil membangun Instalasi Pengelolaan Limbah (IPAL) sanitasi komunal secara swadaya.

Endang Rojak (49), petugas Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) mengatakan, pembangunan IPAL sanitasi komunal ini dibangun lantaran sebagian besar warga Kampung Cirengit masih membuang limbah rumah tangga sembarangan.

"Sebelumnya warga itu membuang limbah rumah tangga, terutama tinja sembarangan, ada yang buang ke sawah atau ke kebun, bahkan ada yang dibuang ke pinggir rumah," katanya ditemui Kompas.com, Rabu (10/8/2022).

Baca juga: 3 Bulan Hidup dengan Polusi Batu Bara, Warga Bandung Barat Alami Sesak Napas hingga Mata Perih

Kondisi tersebut diperparah saat kondisi banjir. Pasalnya wilayah Kampung Cireungit kerap dilanda banjir.

"Jadi semakin parah dan kumuh ketika banjir datang, lumpurnya bisa sampai selutut. Kemudian kotoran yang dibuang sembarangan juga memadati anak sungai Cisangkuy yang berdekatan dengan pemukiman," ujarnya.

Kondisi yang memprihatikan tersebut, sambung Endang, membuat sebagian warga tergerak untuk menemukan solusi.

Salah satu solusi yang disepakati yakni pengelolaan IPAL sanitasi komunal secara mandiri.

"Kami langsung melaksanakan pertemuan dengan masyarakat dan musyawarah, kemudian menanyakan apakah diperlukan IPAL ini," tuturnya.

"Karena prihatin pembuangan di wilayah ini belum teratur, akhirnya kami mengajukan ke Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (Disperkintan) Kabupaten Bandung, alhamdulilah ada respons baik," jelasnya.

Baca juga: Pangdam III Siliwangi: Dua Kecamatan di Kabupaten Bandung Bukan Basis NII

Saat itu, kata dia, Disperkintan memberikan anggaran sebasar Rp 474 juta untuk pembangunan IPAL tersebut.

"Saya waktu itu jadi ketuanya, kemudian kami minta ke desa untuk dicarikan tanah carik, kebetulan dapatnya di sini," ucap dia.

Sadar akan pengelolaan keuangan harus terbuka, kala itu Endang bersepakat dengan warga untuk mengerjakan pembangunan IPAL tanpa pihak ketiga.

Pembangunan dimulai September dan selesai Desember 2021. Pihaknya mempekerjakan warga dengan bayaran Rp 100.000 per orang. 

Setelah terbangun, sistem pengelolaan pun langsung difungsikan melalui KSM.

Saat ini IPAL sanitasi komunal tersebut, menampung 50 Kartu Keluarga (KK) dan daya tampung maksimal 70 KK.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

747 Rumah Ibadah di Mataram dan Lombok Barat Dibebaskan dari Tagihan Air Setahun

747 Rumah Ibadah di Mataram dan Lombok Barat Dibebaskan dari Tagihan Air Setahun

Regional
Selain Beras, Harga Bawang Putih di Semarang juga Naik dari Rp 25.000 Jadi Rp 40.000 Per Kg

Selain Beras, Harga Bawang Putih di Semarang juga Naik dari Rp 25.000 Jadi Rp 40.000 Per Kg

Regional
7 Petani di Lampung Diamankan Saat Eksekusi 892 Hektar Lahan Sawit, Pengacara: Mereka Mempertahankan Tanaman

7 Petani di Lampung Diamankan Saat Eksekusi 892 Hektar Lahan Sawit, Pengacara: Mereka Mempertahankan Tanaman

Regional
Kronologi Ibu 2 Anak di Jayapura Dibunuh Pria yang Baru Dikenal, Sempat Lari Minta Tolong

Kronologi Ibu 2 Anak di Jayapura Dibunuh Pria yang Baru Dikenal, Sempat Lari Minta Tolong

Regional
Pria di Kubu Raya Kalbar Cabuli Anak Kandung 16 Tahun Penyandang Disabilitas

Pria di Kubu Raya Kalbar Cabuli Anak Kandung 16 Tahun Penyandang Disabilitas

Regional
Karhutla Belum Padam, 9.948 Warga Palembang Terkena ISPA

Karhutla Belum Padam, 9.948 Warga Palembang Terkena ISPA

Regional
Lantik Pj Walkot Tanjungpinang, Gubernur Kepri: Orang Dekat Saya

Lantik Pj Walkot Tanjungpinang, Gubernur Kepri: Orang Dekat Saya

Regional
Potret Kekeringan di Desa Jurangjero Blora, Warga Harus Tunggu Setengah Jam jika Mata Airnya Habis

Potret Kekeringan di Desa Jurangjero Blora, Warga Harus Tunggu Setengah Jam jika Mata Airnya Habis

Regional
Viral Video Pemotor Hormat Bendera Saat Berhenti di Lampu Merah Depan Kodim Banyumas

Viral Video Pemotor Hormat Bendera Saat Berhenti di Lampu Merah Depan Kodim Banyumas

Regional
Pemerintah Jamin Stok Beras Aman, Tapi Harga Beras di Semarang Masih Mahal

Pemerintah Jamin Stok Beras Aman, Tapi Harga Beras di Semarang Masih Mahal

Regional
PSI Solo Cerita Butuh Proses Panjang Kaesang Bergabung, Perlu Kalkulasi dan Pertimbangan Matang

PSI Solo Cerita Butuh Proses Panjang Kaesang Bergabung, Perlu Kalkulasi dan Pertimbangan Matang

Regional
Investor Berbagai Negara Berbondong-bondong Ingin Tanam Modal di IKN, Jokowi: Dahulukan Dalam Negeri

Investor Berbagai Negara Berbondong-bondong Ingin Tanam Modal di IKN, Jokowi: Dahulukan Dalam Negeri

Regional
Cabuli dan Aniaya Wanita, Seorang Buruh di Ende Ditahan

Cabuli dan Aniaya Wanita, Seorang Buruh di Ende Ditahan

Regional
Gempa Magnitudo 3,6 Guncang Lembata, Tak Berisiko Tsunami

Gempa Magnitudo 3,6 Guncang Lembata, Tak Berisiko Tsunami

Regional
17 Tahanan Polsek di Pekanbaru Jebol Tembok untuk Kabur, 7 Sudah Kembali Ditangkap

17 Tahanan Polsek di Pekanbaru Jebol Tembok untuk Kabur, 7 Sudah Kembali Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com