Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Kota Jambi, Ibu Kota Provinsi Jambi

Kompas.com - 10/08/2022, 18:22 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Kota Jambi merupakan ibu kota dari Provinsi Jambi yang masuk dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Kota Jambi dibelah oleh Sungai Batanghari, yang merupakan sungai terpanjang di Pulau Sumatera.

Baca juga: 5 Obyek Wisata di Kota Jambi

Tak heran apabila Jembatan Gentala Arasy yang membentang di atas Sungai Batanghari menjadi salah satu ikon dari Kota Jambi.

Baca juga: Rumah di Sijenjang Kota Jambi Terbakar, Pemilik Alami Luka Bakar

Berikut adalah profil Kota Jambi di Jambi yang juga dikenal dengan mottonya yaitu “Tanah Pilih Pesako Betuah”.

Baca juga: Sejarah Kota Jambi: Asal-usul Nama, Cerita Angso Duo, dan Lokasi

Letak Kota Jambi

Dilansir dari laman perkotaan.bpiw.pu.go.id letak astronomis Kota Jambi berada di antara 01°30'2,98" - 01°7'1,07" Lintang Selatan dan 103°40'1,67" - 103°40'0,23" Bujur Timur.

Hal ini membuat letak Kota Jambi berada di bawah atau selatan dari garis Khatulistiwa.

Sementara menurut letak geografisnya, Kota Jambi adalah enclave dari Kabupaten Muaro Jambi.

Luas Kota Jambi

Dilansir dari data BPS dalam Kota Jambi Dalam Angka 2022, Kota Jambi memiliki luas sekitar 205,38 kilometer persegi.

Dari luas tersebut, Kota Jambi kemudian terbagi menjadi 11 kecamatan dan 62 kelurahan.

Demografi Kota Jambi

Dari data Kota Jambi Dalam Angka 2022, jumlah penduduk Kota Jambi pada tahun 2021 yang mencapai sekitar 612.162 jiwa.

Kepadatan penduduk Kota Jambi pada tahun 2021 adalah sekitar 2.980,63 jiwa per kilometer persegi.

Sedangkan laju pertumbuhan penduduk Kota Jambi pada tahun 2020-2021 adalah 0,98 persen.

Kenampakan Alam Kota Jambi

Dilansir dari laman resmi Pemerintah Kota Jambi, topografi Kota Jambi relatif datar dengan ketinggian 0-60 m diatas permukaan laut.

Bagian bergelombang terdapat di utara dan selatan kota, sedangkan daerah rawa terdapat di sekitar aliran Sungai Batanghari, yang merupakan sungai terpanjang di pulau Sumatera

Sungai Batanghari membelah Kota Jambi menjadi dua bagian di sisi utara dan selatan.

Fasilitas Transportasi di Kota Jambi

Dalam hal transportasi, Kota Jambi memiliki fasilitas seperti bandara, terminal bus, dan stasiun kereta api.

Bandara yang melayani Kota Jambi adalah Bandar Udara Sultan Thaha Saifuddin.

Terminal bus yang ada di Kota Jambi adalah Terminal Bus Simpang Kawat, Terminal Bus Alam Barajo Simpang Rimbo, dan Terminal angkutan kota Rawasari.

Sedangkan stasiun kereta api yang ada di Kota Jambi adalah Stasiun Jambi.

Sejarah Singkat Kota Jambi

Sejarah Kota Jambi yang terletak tak jauh dari Selat Malaka tercantum dalam berbagai catatan sejarah.

Dalam catatan sejarah Dinasti Sung diuraikan bahwa Maharaja San-fo-tsi (Swarnabhumi) bersemayam di Chan-pi (yang diidentifikasikan Prof. Selamat Mulyana sebagai Jambi).

Utusan dari Chan-pi datang untuk pertama kalinya di istana Kaisar China pada tahun 853M. Utusan ke dua kalinya datang pula pada tahun 871M. Informasi ini menorehkan bahwa Chan-pi sudah muncul diberita China pada tahun – tahun tersebut.

Dengan demikian Chan-pi atau Jambi sudah ada dan dikenal pada abad ke-9 masehi.

Berita China Ling Pio Lui (890-905M) juga menyebut Chan-pi (Jambi) mengirim misi dagang ke China.

Kemudian dalam Silsilah Raja-raja Jambi tulisan Ngebih Suto Dilago Priayi Rajo Sari pembesar dari kerajaan Jambi yang berbangsa 12, menulis Putri Selaro Pinang Masak anak rajo turun dari Pagaruyung di rajakan di Jambi.

Dari sebutan Pinang dalam bahasa Jawa (Sunda) diucapkan sebagai Jambe yang diperkirakan merupakan asal nama Jambi. Jadi terjadi perubahan bunyi dan huruf dari Jambe ke Jambi.

Identifikasi ini menginformasikan kata Jambe menjadi Jambi terbuhul pada abad ke-15 yaitu di masa Putri Selaro Pinang Masak memerintah di kerajaan Jambi Tahun 1460-1480.

Terkait dengan Legenda Angso Duo, disebut bahwa Putri Selaro Pinang Masak mengilir dari Mangun Jayo ke Tanjung Jabung di pandu oleh sepasang itik besar (Angso Duo).

Legenda Tanah Pilih ini berbeda versi dengan Ngebi Suto Dilago yang menyebut Orang Kayo Hitam (salah seorang putera dari pasangan Putri Selaro Pinang Masak dengan Ahmad Barus II/Paduko Berhalo) yang Angso Duo atas saran petuah mertuanya Temenggung Merah Mato Raja Air Hitam Pauh.

Setelah Orang Kayo Hitam dirajakan pusat kerajaan dipindahkan dari Ujung Jabung ke Tanah Pilih Jambi di sekitar awal abad ke 16 dan menjadikannya sebagai tempat kedudukan Pemerintahan.

Jambi sebagai pusat pemukiman dan tempat kedudukan raja terus berlangsung dengan istana di Bukit Tanah Pilih menjadi tempat Sultan Thaha Saifuddin dilahirkan dan dilantik sebagai sultan tahun 1855.

Istana Tanah Pilih ini kemudian di bumi hanguskan sendiri oleh Sultan Thaha tahun 1858 menyusul serangan balik tentara Belanda karena Sultan dan Panglimanya Raden Mattaher menyerang dan berhasil menenggelamkan 1 kapal perang Belanda Van Hauten di perairan Muaro Sungai Kumpeh.

Dari puing – puing Istana Tanah Pilih oleh Belanda dikuasai dan dijadikan tempat markas serdadu Belanda.

Praktis setelah Sultan Thaha Saifuddin gugur tangga 27 April 1904 Belanda secara utuh menempatkan wilayah kerajaan Jambi sebagai bagian wilayah kekuasaan Kolonial Hindia Belanda.

Jambi kemudian berstatus Under Afdeling di bawah Afdeling Palembang, hingga pada tahun 1906 Under Afdeling Jambi ditingkatkan sebagai Afdeling Jambi.

Pada tahun 1908 Afdeling Jambi diubah menjadi Karesidenan Jambi dengan residennya bernama O.L. Helfrich berkedudukan di Jambi.

Sampai masa Kemerdekaan pejabat residen dari Karesidenan Jambi berkedudukan di Jambi.

Pasca Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, berdasarkan berita RI Tahun II No. 07 hal 18 tercatat untuk sementara waktu daerah Negara Indonesia dibagi dalam 8 provinsi, dengan Keresidenan Jambi masuk ke dalam wilayah Sub Provinsi Sumatera Tengah.

Residen Jambi yang pertama di masa Republik adalah Dr. Asyagap sebagaimana tercantum dalam pengumuman Pemerintah tentang pengangkatan residen, Walikota di Sumatera dengan berdasarkan pada surat ketetapan Gubernur Sumatera tertanggal 03 Oktober 1945 No. 1-X.

Kota Jambi baru diakui berbentuk pemerintahan ditetapkan dengan ketetapan Gubernur Sumatera No. 103 tahun 1946 tertanggal 17 Mei 1946 dengan sebutan Kota Besar dengan walikota pertamanya adalah Makalam.

Mengacu pada Undang-undang No. 19 Tahun 1958, Keresidenan Jambi sebagai bagian dari Provinsi Sumatera Tengah dikukuhkan sebagai Provinsi Jambi yang berkedudukan di Jambi.

Kota Jambi sendiri pada saat berdirinya Provinsi Jambi telah berstatus Kota Praja dengan walikota R. Soedarsono.

Penetapan Kota Jambi sebagai Kota Praja diresmikan dengan ketetapan Gubernur Sumatera No. 103 Tahun 1946 tertanggal 17 Mei 1946 dipilih dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Jambi No. 16 Tahun 1985 dan disahkan dengan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jambi No. 156 Tahun 1986.

Berdasarkan ketetapan tersebut maka tanggal 17 Mei 1946 diingat sebagai Hari Jadi Pemerintah Kota Jambi.

Sumber:
jambikota.go.id 
perkotaan.bpiw.pu.go.id 
jambikota.bps.go.id 
jambi.antaranews.com 
regional.kompas.com. (Penulis | Editor : William Ciputra, Dini Daniswari)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siswi SMA yang Simpan Bayinya di Koper Ternyata Sedang Magang

Siswi SMA yang Simpan Bayinya di Koper Ternyata Sedang Magang

Regional
TKW Asal Cianjur Diduga Jadi Korban Kekerasan Majikan di Irak, Kini Minta Dipulangkan ke Indonesia

TKW Asal Cianjur Diduga Jadi Korban Kekerasan Majikan di Irak, Kini Minta Dipulangkan ke Indonesia

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
2 Perempuan Indonesia Kabur Saat Hendak Dijadikan Penghibur di Malaysia

2 Perempuan Indonesia Kabur Saat Hendak Dijadikan Penghibur di Malaysia

Regional
[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

Regional
Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Regional
Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com