Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Kota Semarang, Ibu Kota Jawa Tengah

Kompas.com - 10/08/2022, 17:00 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Kota Semarang merupakan ibu kota Jawa Tengah, yang masuk dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Kota Semarang juga merupakan kota metropolitan terbesar kelima di Indonesia setelah Jakarta, Surabaya, Medan, dan Bandung.

Julukan Kota Semarang beragam dari Kota Lumpia hingga Kota Atlas.

Berikut ini profil Kota Semarang.

Profil Kota Semarang

Luas Kota Semarang

Berdasarkan portal Kecamatan Semarang Tengah, luas wilayah Kota Semarang sekitar 373,70 Km persegi.

Dengan luas tersebut Kota Semarang terbagi menjadi 16 kecamatan dan 177 kelurahan.

Kecamatan di Kota Semarang, yaitu Kecamatan Semarang Barat, Semarang Timur, Semarang Selatan, Semarang Utara, Semarang Tengah, Pedurungan, Gajah Mungkur, Genuk, Candisari, Banyumanik, Tembalang, Ngaliyan, Mijen, Gayamsari, Tugu, dan Gunungpati.

Kecamatan Mijen merupakan kecamatan terluas dengan luas wilayah 57,55 Km2, setelah itu disusul Kecamatan Gunungpati.

Baca juga: Lumpia Burger, Jajanan Unik di Kota Semarang yang Mengolaborasikan Makanan Lokal dan Barat

Sedangkan, Kecamatan Semarang Selatan merupakan wilayah dengan luas terkecil dengan luas 5,93 Km2.

Letak Kota Semarang

Secara astronomis Kota Semarang terletak di antara 6 derajat 50' - 7 derajat 10 ' Lintang Selatan dan garis 109 derajat 35' - 110 derajat 50' Bujur Timur.

Sedangkan secara geografis batas wilayah Kota Semarang adalah:

  • Batas sebelah barat : Kabupaten Kendal.
  • Batas sebelah timur : Kabupaten Demak.
  • Batas sebelah selatan : Kabupaten Semarang.
  • Batas sebelah utara : Laut Jawa dengan panjang garis pantai 13,6 km.

Kota Semarang berada dalam lokasi yang strategis. Wilayah ini berada pada jalur lalu lintas ekonomi Pulau Jawa.

Kota Semarang juga sebagai koridor pembangunan Jawa Tengah yang terdiri dari empat simpul pintu gerbang pantai utara, koridor selatan Merapi-Merbabu (arah Magelang, Surakarta), koridor timur (arah Demak/Grobogan), dan barat (arah Kendal).

Demografi Kota Semarang

Dilansir dari portal Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Semarang, jumlah penduduk Kota Semarang hingga Desember 2021 kurang lebih sebanyak 1.687.222 juta jiwa.

Dengan jumlah penduduk perempuan sebanyak 851.818 dan penduduk laki-laki sebanyak 835.404.

Baca juga: Profil Kota Bengkulu

Penduduk Kota Semarang sangat heterogen, yaitu Jawa, Cina, Arab, dan keturunan.

Fasilitas Transportasi Kota Semarang

Fasilitas transpotasi menunjang perkembangan Kota Semarang serta mendongkrak perkembangan Jawa Tengah.

Pelabuhan di Kota Semarang adalah Pelabuhan Tanjung Emas.

Stasiun kereta api di Kota Semarang adalah Stasiun Kereta Api Poncol dan Stasiun Kereta Api Semarang Tawang.

Terminal di Kota Semarang adalah Terminal Terboyo, Penggaron, Mangkang, dan Cangkiran.

Bandara udara di Kota Semarang adalah Bandara Udara Internasional Jenderal Ahmad Yani.

Topografi Kota Semarang

Secara topografi Kota Semarang terdiri daeri daerah pantai, datara rendah, dan perbukitan.

Daerah pantai berada di bagian utara yang berbatasan langsung dengan Laut Jawa, dengan kemiringan antara satu persen sampai dua persen.

Dataran rendah merupakan kawasan bagian tengah dengan kemiringan antara 2 sampai 15 persen.

Daerah pebukitan berada di bagian selatan dengan kemiringan antara 15 sampai 40 persen, beberapa di antaranya memiliki kemiringan 40 persen.

Sesuai dengan letak geografis, wilayah Kota Semarang beriklim tropis yang dipengaruhi oleh angin muson dengan dua musim, yaitu musim kemarau pada bulan April sampai September dan penghujan pada bulan Oktober sampai Maret.

Suhu udara berkisar 23 derajat celcius hingga 34 derajat celcius dengan kelembapan 77 persen.

Baca juga: Profil Kota Ambon

Kota Semarang berada di kaki bukit Gunung Ungaran. Ada sejumlah sungai yang mengalir di Kota Semarang, yaitu Kali Besole, Kali Silandak, Kali Beringin, Kali Siangker, Kali Kreo, kali Kripik, Kali Garang, Kali Candi, Kali Bajak, serta Kali Kedungmundu.

Sejarah Kota Semarang

Sejarah Kota Semarang berawal sekitar abad ke 8 M, daerah pesisir yang bernama Pragota (sekarang Bergota), wilayah bagian Mataram Kuno.

Pada masanya, daerah itu merupakan pelabuhan yang di bagian depannya terdapat gugusan pulau-pulau kecil. Akibat pengendapan gugusan itu menyatu membentuk daratan.

Dulunya, Kota Semarang Bawah merupakan laut.

Pada abad ke 15, Pangeran Made Pandan dari Kerajan Demak menyebarkan ajaran Islam di suatu wilayah.

Wilayah itu dikelola menjadi lahan yang subur hingga muncul pohon asam yang arang (bahas Jawa: asem arang). Sehingga, wilayah itu menjadi Semarang.

Sebagai pendiri desa, Pangeran Made Pandan bergelar Kyai Ageng Pandan Arang I, kemudian ia digantikan oleh putranya bernama Pandan Arang II yang membawa pertumbuhan Semarang kian meningkat.

Sultan Hadiwijaya dari Pajang meningkatkan status Semarang menjadi kabupaten, tepatnya pada tanggal 2 Mei 1547 bertepatan dengan maulid Nabi Muhammad SAW. Sehingga, tanggal 2 Mei menjadi Hari Jadi Kota Semarang.

Pada 1678, Amangkurat II dari Mataram berjanji untuk memberikan Semarang kepada VOC, sebagai pembayaran utangnya.

Baca juga: Itinerary 2 Hari 1 Malam di Kota Semarang, Menikmati Sejarah dan Seni

Kemudian pada tahun 1705, Susuhunan Pakubuwono I menyerahkan Semarang kepada VOC sebagai bagian perjanjian karena telah dibantu merebut Kartasura.

Sejak saat itu, Semarang resmi menjadi miliki VOC dan kemudian Hindia Belanda.

Belanda membentuk Semarang menjadi pemerintah kota besar yang dikepalai seorang Burgemeester (walikota) pada tahun 1906.

Sistem pemerintahan yang dipegang belanda berakhri pada 1942, dengan ada pemerintahan Jepang.

Tak lama setelah kemerdekaan, tanggal 15 sampai 20 Oktober 1945, terjadi pertempuran antara pemuda-pemuda Semarang melawan tentara Jepang. Pertempuran itu dikenal pertempuran lima hari di Semarang.

Semarang pernah berada di tangan Inggris pada tahun 1946, kemudian diserahkan pada Belanda.

Pada tanggal 1 April 1950, Mayor Suhardi, Komanda KMKB menyerahkan kepemimpinan Semarang kepada Mr Koesoedibyono. Kemudian, pemerintah disusun kembali untuk memperbaiki pemerintahan Semarang.

Sumber:

kri2019.dinus.ac.idkecsmgtengah.semarangkota.go.idjateng.antaranews.comsemarangkota.go.id, dan dpad.jogjaprov.go.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Tangerang Ingin Bangun Lebih Banyak Community Center yang Multifungsi

Pemkot Tangerang Ingin Bangun Lebih Banyak Community Center yang Multifungsi

Kilas Daerah
BMKG Prediksi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Wilayah Papua dan Maluku

BMKG Prediksi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Wilayah Papua dan Maluku

Regional
Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Regional
Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

Regional
4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

Regional
Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com