Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus PMK Pertama di Bima, Langsung Melonjak hingga 479 Sapi

Kompas.com - 10/08/2022, 10:57 WIB
Junaidin,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi


BIMA, KOMPAS.com - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Bima, mengonfirmasi temuan kasus pertama Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak.

Hal itu berdasarkan hasil pengujian sampel yang telah dikeluarkan oleh Balai Besar Veteriner Denpasar, pada Jumat (5/8/2022).

Kendati ini kasus pertama di Kabupaten Bima, namun jumlah ternak yang terjangkit cukup fantastis, angkanya sudah mencapai 479 ekor sapi.

Baca juga: Tercatat 100 Warga Kota Bima Terjangkit DBD, Seorang Balita Meninggal

"Benar di Kabupaten Bima sudah ada temuan kasus ternak yang terjangkit PMK," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan (Keswan) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Bima, Abdul Manan saat dikonfirmasi, Rabu (10/8/2022).

Abdul Manan menjelaskan, kasus ini bermula dari salah seorang peternak di Desa Dena, Kecamatan Madapangga, Kabupaten Bima, berangkat ke Jakarta untuk menjual hewan kurban.

Sepulang dari sana setelah sekitar satu minggu berada di rumah, ia terkejut mendapati ternaknya mengidap gejala seperti PMK.

Temuan itu lantas dilaporkan ke UPT Peternakan Kecamatan Madapangga, yang kemudian diteruskan ke Disnakeswan Bima.

"Pada saat itu juga kami langsung turun ke lapangan, ternyata memang ia ternaknya bergejala seperti PMK. Keluar air liur berlebihan dan melepuh di mulut, akhirnya kami mengambil sampel untuk uji di laboraturium," jelasnya.

Baca juga: 8 Pelajar di Bima Ditangkap atas Kasus Pemanahan Warga

Dari empat ekor sapi yang bergejala PMK, hanya dua sampel yang diambil dan dikirim ke Balai Besar Veteriner Denpasar, pada Rabu (3/8/2022).

Dua hari berselang tepatnya Jumat (5/8/2022), hasil uji keluar dan dinyatakan positif terjangkit PMK.

Atas dasar itu, lanjut Abdul Manan, tim kemudian bergerak untuk melacak di lapangan.

Virus ini ternyata sudah menyebar ke ternak-ternak lain yang dilepas secara liar oleh warga di gunung.

Hingga 10 Agustus 2022, total populasi yang terdampak sudah mencapai 479 ekor, antara lain tersebar di Desa Dena sebanyak 297 ekor, Desa Rade 148 ekor, Desa Bolo 23 ekor dan Desa Tambe 11 ekor.

Baca juga: Satu Pelaku Pemerkosa Pelajar di Bima Ditangkap Saat Hendak Kabur ke Sumbawa

Menyikapi temuan ini pihaknya akan membatasi wilayah di Kecamatan Madapangga dan Kecamatan Bolo.

"Artinya penutupan ini kita melarang ternak keluar dari kecamatan itu dan menutup masuk. Sementara untuk wilayah lain yang belum ditemukan kasus, kita antisipasi dengan penyemprotan disinfektan," ungkapnya.

Abdul Manan menyebutkan, dari total 479 ekor sapi yang terpapar PMK, belum ada temuan kasus kematian.

Rata-rata ternak terpapar mengalami gejala air liur keluar berlebihan dan melepuh pada bagian mulut.

Saat ini petugas masih terus melacak serta melakukan pengobatan terhadap ternak-ternak yang terjangkit PMK di Kabupaten Bima.

"Sekarang sedang kita lakukan pengobatan di daerah temuan kasus, dan vaksinasi untuk daerah yang belum ada kasus," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sidak ke Toko Modern, Tim Gabungan di Solo Temukan Makanan Kedaluwarsa yang Masih Dijual

Sidak ke Toko Modern, Tim Gabungan di Solo Temukan Makanan Kedaluwarsa yang Masih Dijual

Regional
TNI AL Sita Rokok Ilegal Senilai Rp 2 Miliar di Labuan Bajo

TNI AL Sita Rokok Ilegal Senilai Rp 2 Miliar di Labuan Bajo

Regional
Kasus Nenek di Kupang yang Dituduh Santet Diselesaikan Secara Adat

Kasus Nenek di Kupang yang Dituduh Santet Diselesaikan Secara Adat

Regional
PDI-P Blora Masih Rahasiakan Caleg yang Isi Kursi DPRD

PDI-P Blora Masih Rahasiakan Caleg yang Isi Kursi DPRD

Regional
2 Pembunuh Penjual Madu Baduy di Serang Banten Ditangkap

2 Pembunuh Penjual Madu Baduy di Serang Banten Ditangkap

Regional
131.703 Jiwa Terdampak Banjir Demak, Bupati Pastikan Bantuan Tersalurkan secara Bertahap

131.703 Jiwa Terdampak Banjir Demak, Bupati Pastikan Bantuan Tersalurkan secara Bertahap

Regional
Remaja 17 Tahun Bunuh Anggota Polisi di Losmen Lampung Tengah, Korban Sempat Dicekoki Miras

Remaja 17 Tahun Bunuh Anggota Polisi di Losmen Lampung Tengah, Korban Sempat Dicekoki Miras

Regional
Rute dan Tarif Bus Dieng Indah Executive Jakarta-Wonosobo

Rute dan Tarif Bus Dieng Indah Executive Jakarta-Wonosobo

Regional
Video Joget Erotisnya Saat Gerebek Sahur Viral di Media Sosial, Wanita di Kalsel Minta Maaf

Video Joget Erotisnya Saat Gerebek Sahur Viral di Media Sosial, Wanita di Kalsel Minta Maaf

Regional
Karyawan Bank di Aceh Timur Tipu PNS untuk Tarik Uang Ratusan Juta

Karyawan Bank di Aceh Timur Tipu PNS untuk Tarik Uang Ratusan Juta

Regional
Cair Pekan Depan, THR ASN di Kota Magelang Capai Rp 19 Miliar

Cair Pekan Depan, THR ASN di Kota Magelang Capai Rp 19 Miliar

Regional
Mayat di Tanara Serang Ternyata Penjual Madu asal Bandung Barat

Mayat di Tanara Serang Ternyata Penjual Madu asal Bandung Barat

Regional
Pemkot Semarang dan KPK Koordinasi Cegah Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa Proyek Strategis 

Pemkot Semarang dan KPK Koordinasi Cegah Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa Proyek Strategis 

Regional
Lancang Kuning Carnival Bakal Digelar, Pj Gubernur Riau: Bakal Promosikan Produk dan Karya Anak Muda

Lancang Kuning Carnival Bakal Digelar, Pj Gubernur Riau: Bakal Promosikan Produk dan Karya Anak Muda

Regional
Hati-hati, Penerangan Jalan Umum di Pantura Brebes Masih Minim

Hati-hati, Penerangan Jalan Umum di Pantura Brebes Masih Minim

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com