Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa SLB di Purwokerto Sebut Nama Ganjar Pranowo Pakai Bahasa Isyarat hingga Dapat Hadiah HP

Kompas.com - 09/08/2022, 18:07 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

PURWOKERTO, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengunjungi Sekolah Luar Biasa (SLB) B Yakut Purwokerto, Kabupaten Banyumas, di sela lari pagi keliling kota, Selasa (9/8/2022) pagi.

Kunjungan dadakan orang nomor satu di Jateng ini sempat membuat para guru heboh. Suasana semakin meriah ketika anak-anak berlarian mendekati Ganjar.

Anak-anak tunawicara dan tunarungu ini tampak sangat riang. Lalu satu per satu meminta bersalaman dengan Ganjar.

Salah seorang guru kemudian menjembatani komunikasi antara anak-anak dengan Ganjar menggunakan bahasa isyarat.

Baca juga: Kisah Cinta Diana, Mencari Kekasihnya Warga Jerman, tapi Berujung Duka

Sebagian besar anak-anak tahu kalau sosok yang datang itu adalah Gubernur Jawa Tengah. Namun tidak banyak yang berani menjawab pertanyaan tentang siapa sosok yang di hadapannya.

Sampai akhirnya salah seorang anak kelas XI, Riska Nuraini, menyebutkan nama Ganjar dengan bahasa isyarat.

Riska kemudian diminta maju oleh Ganjar dan mendapatkan hadiah ponsel karena berani menjawab pertanyaan dari kepala sekolah.

"Kamu saya kasih handphone karena sudah berani menjawab," kata Ganjar.

Dalam kesempatan itu, Ganjar juga menyapa Ila Rahma, siswa kelas XI SLB B Yakut yang sebelumnya pernah bertemu saat peringatan Hari Anak Nasional Tingkat Provinsi di Pendopo Banyumas, bulan lalu.

"Kamu yang kemarin bertemu di Hari Anak ya, ternyata sekolahnya di sini. Nanti biar dikirim sepedanya, mau yang lipat apa yang besar?" ujar Ganjar.

Nety Lestari mewakili pihak sekolah mengaku, sangat senang atas kunjungan tersebut, meski hanya sebentar. Menurut Nety, kedatangan Ganjar dapat memberikan motivasi bagi 105 anak difabel tunarungu dan tunawicara di SLB B Yakut.

"Semoga Pak Ganjar akan mengingat kami dan akan mendirikan SLB Negeri di Banyumas karena kami ada empat, semuanya swasta. Biar anak-anak berkebutuhan khusus bisa menikmati pendidikan yang layak," kata Nety.

Menanggapi usulan itu, Ganjar mengatakan, bisa saja direalisasikan. Namun harus dihitung dulu rasio, sistem, dan kebutuhannya karena saat ini juga telah ada empat SLB swasta di Banyumas.

"Kalau memang diperlukan bukan tidak mungkin. Tadi saya tawari juga, nggak ada (yang negeri), ya sudah yang ini saya negerikan boleh tidak? Lalu dia mikir," kata ganjar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mobil Dinas Terekam Isi BBM Bersubsidi, Begini Penjelasan Pemprov Jateng

Mobil Dinas Terekam Isi BBM Bersubsidi, Begini Penjelasan Pemprov Jateng

Regional
Sempat Kosong, Stok Vaksin Antirabies di Sikka Sudah Tersedia

Sempat Kosong, Stok Vaksin Antirabies di Sikka Sudah Tersedia

Regional
Satreskrim Polres Merauke Tangkap Para Pelaku Jambret yang Beraksi di 6 Titik Berbeda

Satreskrim Polres Merauke Tangkap Para Pelaku Jambret yang Beraksi di 6 Titik Berbeda

Regional
Calon Bupati Independen di Aceh Utara Wajib Kantongi 18.827 Dukungan

Calon Bupati Independen di Aceh Utara Wajib Kantongi 18.827 Dukungan

Regional
Sudah Punya Tokoh Potensial, Partai Demokrat Belum Buka Penjaringan untuk Pilkada Semarang

Sudah Punya Tokoh Potensial, Partai Demokrat Belum Buka Penjaringan untuk Pilkada Semarang

Regional
Pergi ke Sawah, Pencari Rumput di Lampung Tewas Tersambar Petir

Pergi ke Sawah, Pencari Rumput di Lampung Tewas Tersambar Petir

Regional
Tentara Amerika Ditemukan Meninggal di Hutan Karawang, Diduga Terkena Serangan Jantung

Tentara Amerika Ditemukan Meninggal di Hutan Karawang, Diduga Terkena Serangan Jantung

Regional
Pelaku Pembunuhan Perempuan di Polokarto Sukoharjo Ternyata Mahasiswa, Terancam Penjara 20 Tahun

Pelaku Pembunuhan Perempuan di Polokarto Sukoharjo Ternyata Mahasiswa, Terancam Penjara 20 Tahun

Regional
Menteri PAN-RB: Ada 2,3 Juta Formasi PPPK, Terbesar dalam 10 Tahun Terakhir

Menteri PAN-RB: Ada 2,3 Juta Formasi PPPK, Terbesar dalam 10 Tahun Terakhir

Regional
Polisi Geledah Kantor Dinas Pertanian Bengkulu Tengah Terkait Dugaan Korupsi Puskeswan

Polisi Geledah Kantor Dinas Pertanian Bengkulu Tengah Terkait Dugaan Korupsi Puskeswan

Regional
Pencarian Dokter Wisnu yang Hilang di Perairan Lombok Tengah Diperpanjang

Pencarian Dokter Wisnu yang Hilang di Perairan Lombok Tengah Diperpanjang

Regional
Kinerja SPM Tetap Baik, Pemkot Tangerang Diapresiasi Kemendagri

Kinerja SPM Tetap Baik, Pemkot Tangerang Diapresiasi Kemendagri

Regional
Takut Ditangkap Warga, Pelaku Perampokan di Jambi Hamburkan Uang Rp 250 Juta Milik Korban ke Jalan

Takut Ditangkap Warga, Pelaku Perampokan di Jambi Hamburkan Uang Rp 250 Juta Milik Korban ke Jalan

Regional
Pelaku Perampokan Bersenjata Api di Toko Emas Blora Berhasil Ditangkap, Ternyata Komplotan Residivis

Pelaku Perampokan Bersenjata Api di Toko Emas Blora Berhasil Ditangkap, Ternyata Komplotan Residivis

Regional
Mantan Gubernur NTB Hadir dalam Sidang Pencemaran Nama Baik Tuduhan Perselingkuhan

Mantan Gubernur NTB Hadir dalam Sidang Pencemaran Nama Baik Tuduhan Perselingkuhan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com