LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com- Ni Ketut Mayoni (53) lulus dari pendidikan Strata Dua (S2) dengan meraih gelar magister di Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram, Sabtu (31/7/2022).
Ni Ketut yang memeluk agama Hindu, lulus dengan peringkat Cumlaude dengan IPK 3,80 pada Program Studi (Prodi) Manajemen Pendidikan Islam.
Ternyata dia merupakan seorang kepala sekolah di SDN 2 Batunyala, Lombok Tengah.
Baca juga: Colok Kabel Pompa Air ke Stopkontak Saat Mandi, Remaja di Lombok Tewas Tersetrum
Ni Ketut Mayoni mulai masuk perkuliahan sejak 2020 dan menempuh studinya selama empat semester.
Dia mengaku menuntut ilmu dengan nyaman lantaran toleransi yang sangat kuat.
"Karena saya diterima dengan sangat baik oleh teman -teman, dosen, juga semuanya. Saya jadinya tidak merasa asing di tempat itu walaupun berbeda sendiri, toleransinya sangat tinggi," ungkap Ni Ketut.
Baca juga: Polres Lombok Tengah Tangkap 5 Pengedar Sabu, Salah Satunya Guru Honorer
Ditemui di ruang kerjanya, Ni Ketut mengungkapkan, alasan dirinya masuk Prodi Manajemen Pendidikan Islam adalah karena sesuai profesinya.
Menurutnya, pekerjaannya saat ini membutuhkan keilmuan soal manajemen pendidikan.
"Saya mencari jurusan ini karena sesuai tupoksi ibu (saya) sebagai Kepala Sekolah yang memang mewajibkan kita memperdalam ilmu manajemen, bagaimana mengelola sekolah dengan lebih baik," kata Ni Ketut, Selasa (9/8/2022).
Baca juga: Kasus PMK di Lombok Tengah Capai 29.491, 92 Persen Diklaim Telah Sembuh
Ni Ketut memilih UIN Mataram karena ada banyak teman muslim yang satu profesi mengajak menempuh pendidikan manajemen pendidikan di sana.
"Alasan utama sebenarnya secara kebetulan, waktu itu di Lombok Tengah sebanyak 26 teman saya, yang saya sering ajak berkecimpung kegiatan guru penggerak, secara kebetulan saya ajak kerja, diskusi. Jadi waktu itu ada teman saya bilang ayo kuliah di UIN aja," kata Ni Ketut.
Baca juga: Polres Lombok Tengah Tangkap 5 Pengedar Sabu, Salah Satunya Guru Honorer
Atas ajakan dari temannya, Ni Ketut kemudian memilih untuk menempuh pendidikan di UIN Mataram, dan terlebih dahulu meminta izin pada petinggi kampus.
"Akhirnya saya minta izin menghadap Dekan-nya, Rektornya, pergi minta izin dulu sama teman saya. Syukurlah Saya diizinkan akhirnya saya kuliah di situ," kata Ni Ketut.
Seperti dikutip dari laman Kementerian Agama, Rektor UIN Mataram Masnun Tahir mengapresiasi Ni Ketut Mayoni.
Menurutnya, Ni Ketut menjadi contoh yang baik dalam konteks membangun moderasi beragama.
"Siapa pun punya kesempatan yang sama untuk belajar," katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.