Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Pelajar SMP di Lampung Keroyok Teman Sekelas hingga Tewas, lalu Tutup Mulut, Kasus Terungkap 7 Bulan Setelahnya

Kompas.com - 08/08/2022, 20:20 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Enam pelajar sekolah menengah pertama (SMP) di Kabupaten Lampung Barat, Lampung, ditangkap polisi. Keenamnya berinisial RA (13), DP (14), DM (15), RC (13), R (13), dan TJ (13) alias ST.

Mereka terlibat dalam kematian AP (13), teman sekelas pelaku. Jenazah AP ditemukan di Sungai Way Kabul, Kecamatan Way Tenong, Lampung Barat pada 26 Januari 2022 pagi.

Para pelaku diduga mengeroyok AP hingga tewas. Pengeroyokan terjadi di kebun kopi di Pekon (desa) Sumber Alam, Kecamatan Air Hitam, Lampung Barat, pada 25 Januari 2022.

Setelahnya, para pelaku membuang jasad korban ke sungai.

Baca juga: 6 Siswa SMP di Lampung Bunuh Teman Sekelasnya, Jenazah Korban Dibuang ke Sungai

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Sumber Jaya Kompol Ery Hafri mengatakan, usai jenazah AP ditemukan, keluarga merasa curiga karena jasad korban terdapat luka lebam. Keluarga lantas melapor ke polisi.

Ia menuturkan, dalam penyelidikan, polisi memeriksa sembilan orang. Kala itu, para pelaku masih bersekolah seperti biasa, tetapi mereka kompak tutup mulut.

Identitas pelaku terungkap usai polisi mengetahui bahwa salah satu pelaku, RC, sempat bertengkar dengan korban.

"Antara korban dengan salah seorang pelaku pernah bertengkar di sekolah," ujarnya, Minggu (7/8/2022).

Baca juga: Terungkap, Siswa SMP Dibunuh 6 Teman Sekelasnya karena Mengadu ke Guru BP Dikatai Banci

Ery menjelaskan, RC menyimpan dendam terhadap AP lantaran korban mengadu ke guru Bimbingan dan Konseling (BP). AP mengadu soal RC yang menyebutnya "banci". RC lantas dipanggil dan diberi peringatan oleh guru BP.

Di hari pengeroyokan, RC bersama RA, DP, DM, dan TJ bersepakat bertemu di rumah R. Mereka kemudian berunding untuk menjemput korban yang waktu itu sedang berteduh karena kehujanan di Kelurahan Pajar Bulan.

Usai dijemput pelaku, korban dibawa ke kebun kopi hingga pengeroyokan itu pun terjadi.

Baca juga: Misteri Kematian Pelajar SMP di Lampung Terungkap Setelah 7 Bulan, Korban Dikeroyok 6 Teman Sekelas

 

Ditangkap 7 bulan usai kejadian

Ilustrasi penangkapanThink Stock Ilustrasi penangkapan

Setelah memastikan keenam pelajar kelas 2 SMP itu terlibat dalam kematian AP, polisi menangkap para pelaku pada Kamis (4/8/2022) malam.

Ery menerangkan, pengungkapan kasus ini memakan waktu lama karena minimnya informasi saat korban ditemukan.

Dari penangkapan para pelaku, polisi menyita barang bukti berupa satu buah kayu yang digunakan untuk menganiaya korban, 1 unit sepeda motor Jupiter tanpa nomor polisi.

Baca juga: Kisah Tragis Pelajar SMP di Magelang Dibunuh Teman Sekolah, Pelaku Pamit ke Orangtua Korban Akan Belajar Kelompok

Polisi juga mengamankan satu buah ponsel Oppo Y20, sebuah ponsel Samsung J7 Prime, satu celana milik korban, baju korban, dan satu unit sepeda motor Spacy milik korban.

Keenam pelaku terancam Pasal 76 c juncto Pasal 80 ayat (3) Undang-undang RI No 35 Tahun 2014 Perubahan Kedua atas Undang-Undang RI No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak juncto UU RI No 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak. Mereka terancam pidana maksimal 15 tahun penjara.

Ery menambahkan, kasus ini sekarang sudah ditangani oleh Polres Lampung Barat. Para pelaku juga sudah didampingi oleh Lembaga Perlindungan Anak Indonesia dalam proses hukumnya.

Baca juga: Pelajar SMP di Magelang Akui Bunuh Temannya Seorang Diri, Polisi Dalami Keterlibatan Orang lain

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Lampung, Tri Purna Jaya | Editor: David Oliver Purba, Gloria Setyvani Putri)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com