Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Dadang dan Wawan, Datang dari Garut ke Palembang untuk Menjual Bendera

Kompas.com - 08/08/2022, 16:43 WIB
Aji YK Putra,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Terik matahari siang itu begitu menyengat. Seorang pria paruh baya duduk di bawah hamparan bendera dan umbul-umbul di sepanjang jalan Pom XI, Palembang, tepatnya di depan gedung DPRD Provinsi Sumatera Selatan, Senin (8/8/2022).

Tangannya yang sudah mulai berkeriput memegang nasi bungkus, siap menyantap makan siang sembari sembari menunggu pembeli bendera menghampiri dagangannya.

Ketika melihat mobil ataupun motor yang menepi di atas trotoar, pria bernama Dadang Bentar (51) tersebut langsung menghentikan jam istirahatnya untuk melayani pembeli.

“Mau yang kecil apa yang besar? kalau yang ini (ukuran kecil) Rp 20.000, ukuran besar Rp 40.000,” kata Dadang yang belum sempat meneguk air minum setelah makan.

Baca juga: Cuan di Bulan Kemerdekaan, Sehari Pedagang Bendera di Tanjungpinang Beromzet Rp 3 Juta

Bendera yang dijual Dadang pun tak mutlak dengan harga yang sudah ditetapkan. Para pembeli masih bisa menawar bendera yang dijualnya.

Bila harga yang dijual masih sedikit menguntungkan, Dadang rela melepasnya. Paling tidak, Dadang bisa mendapatkan ongkos pulang ke kampung dan makan siang untuk hari esok.

“Nanti kalau terlalu mahal orang tidak mau beli. Dari pada tidak laku, mending dijual saja,” ujarnya.

Dalam sehari, Dadang bisa mengantongi uang sekitar Rp 300.000 hingga Rp 500.000 dari hasil penjualan bendera.

Di kampung halamannya di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Dadang bekerja di sebuah pabrik konveksi.

Sejak 2007, Dadang selalu datang ke Palembang setiap mendekati perayaan 17 Agustus untuk menjual bendera merah putih.

“Biasanya satu bulan sebelum (HUT RI) sudah di sini. Nanti setelah 17 Agustus baru pulang lagi ke Garut,”ujar Dadang

Dadang tak hanya seorang diri datang ke Palembang. Beberapa rekannya dari Garut juga ikut mengadu nasib berdagang bendera di sepanjang jalan Pom XI.

Hari kemerdekaan Indonesia, adalah kesempatan tahunan bagi Dadang dan rekannya untuk mendapatkan rupiah lebih banyak dibandingkan bekerja di pabrik konveksi.

“Kalau di pabrik kan gaji harian cuma berapa, tapi kalau jual bendera bisa dapat lebih kalau laku banyak. Ya, setidaknya masih bisa menabung dikit untuk keluarga,” ujarnya.

Pada tahun ini, pembeli bendera Dadang cukup banyak dibandingkan dua tahun belakangan saat pandemi Covid-19.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Regional
BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

Regional
Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Regional
9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

Regional
Pengedar Narkoba Ditangkap di Semarang, Barang Bukti Sabu 1 Kg, Diduga Jaringan Fredy Pratama

Pengedar Narkoba Ditangkap di Semarang, Barang Bukti Sabu 1 Kg, Diduga Jaringan Fredy Pratama

Regional
Momen Mantan Gubernur NTB Ditanya soal Perselingkuhan dengan Istri Terdakwa saat Jadi Saksi Persidangan

Momen Mantan Gubernur NTB Ditanya soal Perselingkuhan dengan Istri Terdakwa saat Jadi Saksi Persidangan

Regional
Apple Mau Tanam Modal di Indonesia, Pemkot Tangerang Buka Peluang Investasi bagi Perusahaan Multinasional

Apple Mau Tanam Modal di Indonesia, Pemkot Tangerang Buka Peluang Investasi bagi Perusahaan Multinasional

Regional
Joget di Atas Motor, Empat Remaja di Mamuju Ditangkap Polisi

Joget di Atas Motor, Empat Remaja di Mamuju Ditangkap Polisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com