Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temuan Keramik Kuno Asal Inggris dan Cerita Penambangan Emas di Gorontalo

Kompas.com - 07/08/2022, 17:36 WIB
Rosyid A Azhar ,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

 

Banyaknya perusahaan tambang emas yang beroperasi di Gorontalo kala itu, salah satunya adalah firma Bauermann & parmentier yang melakukan investasi pertambangan emas di Gorontalo pada 1885.

Dari perusahaan-perusahaan tambang inilah peralatan penambangan dan peleburan emas didatangkan dari luar daerah, bahkan dari belahan bumi lainnya.

Dari keramik pelebur emas ini, Gorontalo dikenal memiliki kualitas emas terbaik. Tidak heran hingga kini aktivitas pertambangan masih terus berjalan di lokasi yang pernah dieksploitasi bangsa barat.

Baca juga: Arkeolog Temukan Sumur Tua di Reruntuhan Benteng Kota Mas

Data produk emas yang diekspor ke daerah lain dari Gorontalo sejak era VOC hingga Pemerintah Hindia Belanda menyebut pada 1739-1749 produksinya mencapai 47,9 kilogram, 1749-1755 sebanyak 61,2 kilogram, 1758-1766 sebanyak 54,7 kilogram, 1771-1778 mencapai 42,4 kilogram, 1784-1789 sebanyak 12,7 kilogram.

Masa Pemerintah Hindia Belanda pada 1820-1827 sebanyak 11,3 kilogram, 1828-1838 sebanyak 34,2 kilogram dan 1838-1848 sebanyak 13,6 kilogram.

Jumlah produksi ini yang tercatat pada pemerintah masa itu, belum termasuk produksi yang dikelola oleh masyarakat atau kelompok lain.

Kisah gelas keramik pelebur emas koleksi Museum Purbakala Provinsi Gorontalo menjadi saksi geliat dunia pertambangan emas pada masa itu.

Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Provinsi Gorontalo Wahyudin Athar Katili mengatakan, kajian koleksi keramologi dan teknologika sangat penting untuk untuk mengetahui informasi benda.

Baca juga: Struktur Misterius di Reruntuhan Benteng Kota Mas Gorontalo

Menurutnya, keramik koleksi museum bukan hanya dapat dilihat secara fisik, tapi juga mengandung informasi penting.

Keramik ini dapat diketahui berasal dari mana, misalnya dari eropa. Ini menandakan peradaban Gorontalo masa itu sudah memiliki hubungan dengan bangsa lain,” kata Wahyudin Athar Katili.

Ia juga menjelaskan keramik juga memberi informasi teknologi pembuatan dan tingkat peradaban pada masa itu.  Sajian informasi keramik unik dan penting untuk diketahui kaum muda.

Keramik pelebur emas ini akan dikenang dan memberi informasi kepada setiap pengunjung museum. Merry Arsyad dan juga petugas lain dengan ramah akan memandu pengunjung dari koleksi ke koleksi sesuai urutan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Regional
Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

Regional
4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

Regional
Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com