Banyaknya perusahaan tambang emas yang beroperasi di Gorontalo kala itu, salah satunya adalah firma Bauermann & parmentier yang melakukan investasi pertambangan emas di Gorontalo pada 1885.
Dari perusahaan-perusahaan tambang inilah peralatan penambangan dan peleburan emas didatangkan dari luar daerah, bahkan dari belahan bumi lainnya.
Dari keramik pelebur emas ini, Gorontalo dikenal memiliki kualitas emas terbaik. Tidak heran hingga kini aktivitas pertambangan masih terus berjalan di lokasi yang pernah dieksploitasi bangsa barat.
Baca juga: Arkeolog Temukan Sumur Tua di Reruntuhan Benteng Kota Mas
Data produk emas yang diekspor ke daerah lain dari Gorontalo sejak era VOC hingga Pemerintah Hindia Belanda menyebut pada 1739-1749 produksinya mencapai 47,9 kilogram, 1749-1755 sebanyak 61,2 kilogram, 1758-1766 sebanyak 54,7 kilogram, 1771-1778 mencapai 42,4 kilogram, 1784-1789 sebanyak 12,7 kilogram.
Masa Pemerintah Hindia Belanda pada 1820-1827 sebanyak 11,3 kilogram, 1828-1838 sebanyak 34,2 kilogram dan 1838-1848 sebanyak 13,6 kilogram.
Jumlah produksi ini yang tercatat pada pemerintah masa itu, belum termasuk produksi yang dikelola oleh masyarakat atau kelompok lain.
Kisah gelas keramik pelebur emas koleksi Museum Purbakala Provinsi Gorontalo menjadi saksi geliat dunia pertambangan emas pada masa itu.
Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Provinsi Gorontalo Wahyudin Athar Katili mengatakan, kajian koleksi keramologi dan teknologika sangat penting untuk untuk mengetahui informasi benda.
Baca juga: Struktur Misterius di Reruntuhan Benteng Kota Mas Gorontalo
Menurutnya, keramik koleksi museum bukan hanya dapat dilihat secara fisik, tapi juga mengandung informasi penting.
“Keramik ini dapat diketahui berasal dari mana, misalnya dari eropa. Ini menandakan peradaban Gorontalo masa itu sudah memiliki hubungan dengan bangsa lain,” kata Wahyudin Athar Katili.
Ia juga menjelaskan keramik juga memberi informasi teknologi pembuatan dan tingkat peradaban pada masa itu. Sajian informasi keramik unik dan penting untuk diketahui kaum muda.
Keramik pelebur emas ini akan dikenang dan memberi informasi kepada setiap pengunjung museum. Merry Arsyad dan juga petugas lain dengan ramah akan memandu pengunjung dari koleksi ke koleksi sesuai urutan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.