Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapi Senator Australia soal Kotoran Sapi, Wagub: Jangan-jangan Pauline Hanson Tidak Pernah ke Bali

Kompas.com - 07/08/2022, 12:27 WIB
Yohanes Valdi Seriang Ginta,
Reni Susanti

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati atau Cok Ace, menanggapi pernyataan senator Australia, Pauline Hanson, terkait wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan kotoran sapi di Bali.

Menurut Cok Ace, pernyataan senator tersebut bisa berdampak ke pariwisata Bali walaupun tidak terlalu berarti.

Sebab, wisatawan mancanegara (wisman) khususnya dari Australia lebih mengetahui kondisi di Pulau Dewata dibanding Pauline Hanson.

"Bisa saja (berdampak ke pariwisata) walaupun tidak signifikan, karena banyak wisatawan yang melihat realita di Bali, khususnya wisatawan australia," kata dia saat dihubungi melalui pesan Whatsapp pada Minggu (7/8/2022).

Baca juga: Sandiaga Uno Bantah Tudingan Senator Australia yang Sebut Kotoran Sapi Bertebaran di Bali

Cok Ace menjelaskan, pernyataan senator dari negeri Kangguru itu sangat menyudutkan penanganan PMK di Bali dan tidak berdasarkan fakta di lapangan.

Ia mengungkapkan, hewan ternak khususnya sapi yang tersebar di wilayah Bali tidak ada yang di lepasliarkan.

"Menurut saya statement-nya terlalu tendensius, apa ada wisatawan melihat di Bali sapi berkeliaran, di desa-desa pun sapi masih diikat atau dikandangkan," kata dia.

"Jangan-jangan orang ini (Pauline Hanson) tidak pernah ke Bali," imbuh Cok Ace sembari mengirim emoticon tertawa.

Baca juga: Liburan di Bali Gagal, Sebastian Powell Dipulangkan ke Jerman Usai Tulis soal Antrean 5 Jam di Bandara

Sebagai informasi, pernyataan Pauline Hanson ini diketahui tayang dalam sebuah video sarkas yang dibuat oleh warga negara asing (WNA) asal Australia bernama Damian Hoo @hoointheworld.

Video tersebut menjadi perbincangan dalam negeri setelah ikut diunggah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno lewat akun twitter dan instagram pribadinya @sandiuno.

Dalam video berdurasi 37 itu, tampak seorang pria memakai topi koboi sedang mendengar potongan pidato berapi-api sang senator yang menyebut Bali berbeda dengan negara lainnya.

Sebab, sapi bebas berkeliaran di jalan dan kotorannya bertebaran di mana-mana lalu orang-orang bebas menginjaknya.

Sehingga, terbawa ke pakaian dan kembali ke negara asalnya dengan membawa kotoran sapi tersebut.

Pria koboi yang diketahui tengah berada di Bali itu, kemudian mengecek kebenaran pidato sang Senator dengan langsung mencari sapi di jalanan dan sawah.

Karena tidak ditemukan, ia kemudian bertanya ke warga lokal lalu diantar ke kandang sapi. Di sana, dia menginjak-injak kotoran sapi sembari mengatakan akan kembali ke negaranya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anak Mantan Bupati Sragen Daftar Pilkada 2024: Maju Lewat Demokrat, Lulusan Luar Negeri

Anak Mantan Bupati Sragen Daftar Pilkada 2024: Maju Lewat Demokrat, Lulusan Luar Negeri

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Aparat Desa di Nagekeo NTT Tenggelam Saat Memanah Ikan di Laut, hingga Kini Belum Ditemukan

Aparat Desa di Nagekeo NTT Tenggelam Saat Memanah Ikan di Laut, hingga Kini Belum Ditemukan

Regional
Gamelan Berusia Ratusan Tahun di NTB Dicuri, Pelaku Masih Diburu

Gamelan Berusia Ratusan Tahun di NTB Dicuri, Pelaku Masih Diburu

Regional
Jaring Bakal Calon Pilkada Solo, Gerindra Sebut Kebanjiran Tokoh

Jaring Bakal Calon Pilkada Solo, Gerindra Sebut Kebanjiran Tokoh

Regional
Tumbuhkan Perekonomian Lamongan, Pemkab Lamongan Optimalkan Reforma Agraria 

Tumbuhkan Perekonomian Lamongan, Pemkab Lamongan Optimalkan Reforma Agraria 

Regional
Hampir Dua Tahun Tak Terungkap, Keluarga Almarhum Iwan Boedi Tagih Hasil Penyelidikan ke Polisi

Hampir Dua Tahun Tak Terungkap, Keluarga Almarhum Iwan Boedi Tagih Hasil Penyelidikan ke Polisi

Regional
Momen Korban Perampokan Duel dengan Pelaku, Uang Ratusan Juta Rupiah Berhamburan

Momen Korban Perampokan Duel dengan Pelaku, Uang Ratusan Juta Rupiah Berhamburan

Regional
Teken MoU dengan LCH, Pak Yes Ingin Showroom Produk-produk Unggulan Lamongan Terus Berkembang

Teken MoU dengan LCH, Pak Yes Ingin Showroom Produk-produk Unggulan Lamongan Terus Berkembang

Regional
Pilunya Apriani, Bocah 1 Tahun Penderita Hidrosefalus yang Butuh Dana Berobat ke Bali

Pilunya Apriani, Bocah 1 Tahun Penderita Hidrosefalus yang Butuh Dana Berobat ke Bali

Regional
Dorong Realisasi Program Lamongan Sehat, Bupati Lamongan Resmikan Poliklinik II RSUD Dr Soegiri

Dorong Realisasi Program Lamongan Sehat, Bupati Lamongan Resmikan Poliklinik II RSUD Dr Soegiri

Kilas Daerah
Video Mesum di Salah Satu Lapas Jateng Ternyata Dibuat sejak 2020

Video Mesum di Salah Satu Lapas Jateng Ternyata Dibuat sejak 2020

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Dijual di Atas HET, 800 Tabung Elpiji Milik Agen Nakal Disita Polisi

Dijual di Atas HET, 800 Tabung Elpiji Milik Agen Nakal Disita Polisi

Regional
Hadapi Pilkada, Elite Politik di Maluku Diminta Tak Gunakan Isu SARA

Hadapi Pilkada, Elite Politik di Maluku Diminta Tak Gunakan Isu SARA

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com