Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uniknya Kampung Jawi, Wisata Kuliner Semarang Berkonsep Jadul, Belanja Pakai Uang Kepeng

Kompas.com - 07/08/2022, 11:51 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Reni Susanti

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Kampung Jawi yang terletak di Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Jawa Tengah bisa menjadi salah satu pilihan tempat wisata berlibur pekan ini.

Mengusung konsep makanan dan bangunan khas Jawa, Kampung Jawi menjadikan nuansa tempo dulu semakin kental.

Di tempat tersebut semua bangunan berbahan dasar kayu dan bambu. Sementara untuk penerangan, Kampung Jawi menggunakan lampu petromak.

Baca juga: Kuliner Es Dawet Jembut Kecabut di Purworejo, Resep Diwariskan hingga 4 Generasi

Kampung Jawi yang menyediakan beragam kuliner khas Jawa itu mulai buka pukul 17.00 WIB hingga 22.00 WIB.

Semakin malam, nuansa Jawa akan semakin kental. Lampu petromak yang berada di beberapa warung dan tempat duduk pengunjung akan memanjakan wisatawan yang suka mengabadikan momen bersama.

Penggagas Pasar Jaten, Siswanto mengatakan, keberadaan Kampung Jawi sebenarnya cukup lama, sejak 2018. Lalu terhambat saat pandemi Covid-19.

"Sekarang sudah mulai pulih lagi karena pandemi Covid-19 menurun," jelasnya saat ditemui di rumahnya, Minggu (7/8/2022).

Uang Kepeng

Salah satu tempat yang paling banyak dikunjungi di Kampung Jawi adalah wisata kuliner Pasar Jaten. Di pasar pengunjung harus menggunakan uang kepeng yang terbuat dari kayu.

"Ini kita pakai kayu, jadi uang harus ditukar dengan uang kepeng ini untuk transaksi di Pasar Jaten," ujarnya.

Untuk satu kepeng bisa ditukar dengan uang Rp 2.000. Penggunaan kepeng agar harga penjual di pasar tersebut bisa terpantau.

"Jadi di sini tak ada yang bersaing soal harga," papar Siswanto.

Baca juga: Kuliner Unik di Kota Semarang, Ketika Jamu Disulap Jadi Es Krim Lezat

Adanya Pasar Jaten di Kampung Jawi membuat penduduk setempat antusias. Seluruh kuliner di Pasar Jaten penjualnya adalah warga setempat.

"Jadi warga juga terbantu dengan adanya Pasar Jaten," imbuhnya.

Adapun beberapa makanan dan minuman yang bisa dinikmati pengunjung adalah getok, wedang kawa, sego pecel, jagung, pepaya, dan wedang jahe.

"Ada juga minuman rempah-rempah lain yang bisa dinikmati oleh pengunjung," paparnya.

Baca juga: Kuliner Kesukaan Raja-raja Keraton Solo Bakal Disuguhkan dalam Welcome Dinner Delegasi G20

Menurutnya, 99 persen pengunjung Pasar Jaten merupakan orang dari luar kota. Paling jauh pengunjung yang datang ke Pasar Jaten dari Magelang dan Kalimantan.

"Banyak pengunjung datang ke Pasar Jaten setelah lihat di media sosial. Bahkan ada yang sampai booking juga," ujarnya.

Selain kulineran, pengunjung juga bisa menikmati hiburan musik populer dan musik tradisional di tempat tersebut.

"Biasanya kita juga main musik-musik tradisional," papar Siswanto.

Cocok untuk Keluarga

Sementara itu, salah satu pengunjung Kampung Jawi, Ahmad Wijaya mengaku suka dengan konsep Kampung Jawi. Menurutnya, Kampung Jawi cocok untuk tempat berkumpul dengan keluarga.

"Ini tempatnya juga ramah untuk keluarga. Selain itu lokasinya juga berdekatan dengan sungai. Jadi bisa merasakan gemericik air sungai juga," ucapnya.

Meski demikian, Ahmad mengeluhkan soal tempat duduk. Dia mengaku sempat antre untuk mendapatkan tempat duduk di tempat tersebut.

"Memang banyak di sini pengunjung. Tapi kalau bisa tempatnya ditambah lagi," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Regional
30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Regional
Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Regional
Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Regional
Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Regional
Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Regional
Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Regional
Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Regional
Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Regional
Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Regional
Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Regional
Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com