Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akui Pancasila, Abu Bakar Baasyir: karena Dasarnya Tauhid. Ketuhanan yang Maha Esa

Kompas.com - 07/08/2022, 09:52 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sebuah video yang merekam Abu Bakar Ba'asyir (ABB) mengakui Pancasila sebagai dasar negara Indonesia, diunggah di media sosial.

Dalam video tersebut, pendidiri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Mukmin Ngruko, Kecamatan Grogol, Sukoharjo mengatakan Pancasila sebagai dasar negara karena berdasarkan Tauhid.

"Indonesia berdasarkan Pancasila itu mengapa disetujui ulama? Karena dasarnya Tauhid. Ketuhanan Yang Maha Esa," ucap ABB dalam video tersebut.

Di video tersebut, ABB mengakui jika ia sempat menganggap Pancasila itu syirik. Namun setelah mempelajarinya, ia mengaku jika Pancasila ada dasar negara Indonesia.

Baca juga: Abu Bakar Baasyir Akui Pancasila Dasar Negara Indonesia

"Dulunya saya, Pancasila itu syirik. Saya begitu dulu. Tapi setelah saya pelajari selanjutnya, ndak mungkin ulama menyetujui dasar negara syirik. Itu ndak mungkin. Karena ulama itu mesti niatnya ikhlas," ungkapnya.

Dalam video itu ulama berpengaruh dan tokoh di balik organisasi teror Jemaah Islamiyah yang pernah berniat mendirikan negara Islam, mengenakan peci hitam dan menjelaskan dengan sederhana mengapa para ulama mendukung Pancasila.

Ba'asyir jelas mengisyaratkan ia mendukung hal yang sama, sesuatu yang dulu ditentangnya.

Dikutip dari VOA Indonesia, terdapat rekaman video yang berdurasi lebih panjang.

Baca juga: Langkah Polri Terkait Rencana Pembebasan Abu Bakar Baasyir

Dalam video berdurasi 2 menit itu jelas menunjukkan bahwa yang dikritik Ba'asyir selama ini adalah wacana mengubah Pancasila menjadi trisila atau ekasila, yang sempat mengemuka dalam pasal 7 draf RUU Haluan Ideologi Pancasila dua tahun lalu.

"Kalau Pancasila diamalkan secara jujur, Ketuhanan Yang Maha Esa itu sudah menunjukkan ada ajaran Islam. Selama ini ada yang menyalahi Pancasila, ada usaha mau dirubah Trisila maupun Ekasila, menghilangkan sila Ketuhanan Yang Maha Esa," kata Ba'asyir.

Direkam saat Ramadhan

Saat dikonfirmasi secara terpisah, putra ABB, Abdul Rohim membenarkan jika pria yang ada di video tersebut adalah ayahnya.

Namun ia tak mengetahui pasti waktu video tersebut direkam. Yang ia ingat, video tersebut direkam pada Ramadhan lalu.

"Jadi memang benar itu video Ustaz ABB. Itu beliau memandang Pancasila. Itu beliau memandang Pancasila. Dahulu beliau berpandangan Pancasila itu dibuat bertentangan dengan Islam. Dia tidak kelop dengan Islam," kata Abdul Rohim saat ditemui di Ponpes Al Mukmin pada Kamis (4/8/2022).

Baca juga: Polisi Ungkap Alasan Penangkapan Pimpinan Khilafatul Muslimin di Lampung: Kegiatannya Bertentangan dengan Pancasila

"Tapi ternyata para pendiri bangsa itu merumuskan Pancasila sebagai jalan, sebagai legitimasi kaum muslimin secara mutlak, secara kafah. Di mana Ketuhanan Yang Maha Esa itu prinsipnya ketauhidan. Beliau melihatnya dari situ. Beliau jelaskan lagi ke masyarakat supaya tidak terjadi kesalahpahaman," kata Abdul Rohim.

Menurut Abdul Rohim, sang ayah sebenarnya tidak menolak konsep apapun sepanjang tidak bertentangan dengan syariat Islam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motif Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya, Korban Minta Rp 2,5 Juta dan Cekcok

Motif Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya, Korban Minta Rp 2,5 Juta dan Cekcok

Regional
Soal Hibah Pembangunan Gedung Baru Senilai Rp 7,3 M, Kejari Blora: Gedung Sempit

Soal Hibah Pembangunan Gedung Baru Senilai Rp 7,3 M, Kejari Blora: Gedung Sempit

Regional
Miring Sejak 2018, Jembatan Dermaga Sei Nyamuk di Pulau Sebatuk Ambruk

Miring Sejak 2018, Jembatan Dermaga Sei Nyamuk di Pulau Sebatuk Ambruk

Regional
Kesaksian Korban Truk Terguling di Kebumen: Remnya Blong, Bannya Bocor

Kesaksian Korban Truk Terguling di Kebumen: Remnya Blong, Bannya Bocor

Regional
Profil Gunung Ruang, dari Lokasi hingga Sejarah Erupsi

Profil Gunung Ruang, dari Lokasi hingga Sejarah Erupsi

Regional
BKSDA Bengkulu Berharap Warga Tak Pancing dan Matikan Buaya

BKSDA Bengkulu Berharap Warga Tak Pancing dan Matikan Buaya

Regional
Anggota DPRD Kota Serang Bakal Dapat 2 Baju Dinas Seharga Rp 8 Juta

Anggota DPRD Kota Serang Bakal Dapat 2 Baju Dinas Seharga Rp 8 Juta

Regional
Terjadi Hujan Kerikil dan Pasir Saat Gunung Ruang Meletus

Terjadi Hujan Kerikil dan Pasir Saat Gunung Ruang Meletus

Regional
Pemkab Agam Anggarkan Rp 2,2 Miliar untuk Rehabilitasi 106 Rumah

Pemkab Agam Anggarkan Rp 2,2 Miliar untuk Rehabilitasi 106 Rumah

Regional
Kronologi Menantu Otaki Pembunuhan Mertua di Kendari, Korban Sempat Diajak Berbelanja

Kronologi Menantu Otaki Pembunuhan Mertua di Kendari, Korban Sempat Diajak Berbelanja

Regional
Sederet Fakta Kasus Ibu dan Anak di Palembang Dibunuh Mantan Pegawai Suami

Sederet Fakta Kasus Ibu dan Anak di Palembang Dibunuh Mantan Pegawai Suami

Regional
Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Diduga Direncanakan

Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Diduga Direncanakan

Regional
Polisi Sebut Hasil Otopsi Kematian Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar karena Dicekik

Polisi Sebut Hasil Otopsi Kematian Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar karena Dicekik

Regional
Sering Campuri Urusan Rumah Tangga Anaknya, Mertua di Kendari Tewas Dibunuh Begal Suruhan Menantu

Sering Campuri Urusan Rumah Tangga Anaknya, Mertua di Kendari Tewas Dibunuh Begal Suruhan Menantu

Regional
Keruk Pasir Laut di Pelabuhan Nelayan Bangka, Negara Bisa Raup Rp 20 M

Keruk Pasir Laut di Pelabuhan Nelayan Bangka, Negara Bisa Raup Rp 20 M

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com