Pria dalam video itu diketahui bernama Bram Aditya. Saat diwawancarai wartawan lewat sambungan telepon, Bram mengakui adanya kejadian itu.
Bram yang bekerja sebagai konten kreator, mengaku kaget ketika dikerumuni sejumlah sopir taksi di kawasan bandara.
"Kejadiannya kemarin sekitar jam 15.00 WIB, Kamis (4/8/2022). Saya baru sampai dari Aceh. Kita disiapin driver, tetapi saya baru kenal, langsung masukin barang ke mobil," cerita Bram.
Pada saat memasukkan barang, lanjut dia, seorang pria tiba-tiba masuk ke mobil.
Bram mengira pria tersebut rekan sopirnya dan sudah saling kenal.
"Dia masuk ke mobil, saya kira teman sopirnya. Tapi saya lihat driver saya langsung gemetaran," sebut Bram.
Dia baru menyadari sopir dan pria masuk mobil tersebut tak saling kenal.
Pria itu mengira Bram memesan sopir taksi online.
"Dia kira saya pakai taksi online. Saya jelaskan ini bukan taksi online, saya kasih surat tugas dan ini agen travel pesanan dari kantor," kata Bram.
Namun, Bram dan sopir mengaku dipaksa untuk ke kantor karena telah melanggar aturan di bandara.
Ternyata, dia justru dibawa ke tempat tongkrongan sopir taksi bandara.
"Mereka minta saya naik taksi keluar bayar Rp 20.000, kemudian keluar naik mobil lagi yang jemput saya itu. Mereka bilang masalah pun selesai jika saya menuruti. Tapi saya anggap itu pemerasan, saya enggak mau karena kami bertiga," kata Bram.
Tak lama kemudian, Bram meminta bantuan Dinas Perpustakaan Pekanbaru. Mereka pun dijemput dengan mobil Innova pelat merah.
"Kami sempat berdebat lama. Setelah itu saya hubungi klien saya di Dinas Perpustakaan. Lalu dijemput pakai Innova pelat merah dan udah selesai. Saya kan diajakin ke Angkasa Pura, ya saya seneng. Cuma masalahnya saya disuruh jalan, mobil ditinggal dan alat-alat syuting saya tinggal, mana saya mau," kata Bram.
Bram berharap, kejadian serupa tak terulang kembali.
Baca juga: Cuaca Berkabut, Pesawat Citilink dari Jakarta Sempat Gagal Mendarat di Pekanbaru
Terpisah, Kepala Unit (Kanit) Reskrim Polsek Bukit Raya, Iptu Dodi Vivino mengaku belum menerima laporan kejadian keributan tersebut.
"Sampai saat ini belum ada laporan. (Petugas) piket juga belum ada terima. Namun, akan kami cek," kata Dodi.
Executive General Manager Bandara SSK II Pekanbaru Mohamad Hendra Irawan menjelaskan, PT Angkasa Pura II Kantor Cabang Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, telah melakukan pendalaman kepada pihak terkait menyusul beredarnya video mengenai operasional transportasi darat di bandara pada 4 Agustus 2022.
Pihaknya menegaskan bahwa tidak benar telah terjadi pemerasan dari personel taksi di bandara kepada pengemudi kendaraan rental atau sewa yang menjemput penumpang di kawasan bandara.
"Klarifikasi sudah dilakukan dengan pihak terkait. Sejalan dengan itu, kami juga akan meningkatkan koordinasi kepada pihak pengelola taksi resmi agar peristiwa tidak berulang kembali," ujar Irawan kepada wartawan melalui keterangan tertulis, Jumat.
Ia menyampaikan, Bandara SSK II Pekanbaru terbuka terhadap layanan transportasi darat bagi penumpang (taksi, taksi online, kendaraan sewa/rental) sepanjang memenuhi setiap regulasi yang berlaku.
"Bandara Sultan Syarif Kasim II dan para stakeholder juga berkomitmen untuk selalu meningkatkan standar pelayanan bagi seluruh penumpang pesawat," tutup Irawan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.