Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Diperagakan Istri Ganjar Pranowo, Batik Blora Tampil Memukau di SFT 2022

Kompas.com - 06/08/2022, 12:48 WIB
Rindu Pradipta Hestya,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Keindahan batik khas Blora memukau pengunjung di Semarang Fashion Trend (SFT) 2022 di Studio Kreasi Balai Besar Pengembangan Latihan Kerjan (BBPLK) Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Jumat (5/8/2022).

Sebelumnya, banjir pujian terhadap peragaan batik Blora juga datang di Muslim Fashion Festival 2022 di Daerah Istimewa Yogyakarta yang digelar beberapa bulan lalu.

Selain karena motif yang cantik, batik Blora di SFT 2022 begitu menarik perhatian semua orang karena diperagakan oleh Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) sekaligus istri Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Siti Atikoh.

Baca juga: Ketika Ganjar Jadi Guru Dadakan di Sela Lari Pagi Bersama Istri

Siti Atikoh tampil mengenakan batik Blora bermotif bunga yang dikombinasikan dengan kain hitam dan sedikit sentuhan lurik.

Batik Blora juga diperagakan dengan anggun oleh Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jateng Ema Rachmawati, dan Ketua Dekranasda Blora Ainia Shalichah.

Bupati Blora Arief Rohman, Kepala Bank Indonesia Jateng Rahmat, dan Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jateng Aman Santosa juga ikut mengenakan batik Blora dalam pembukaan SFT 2022.

Pemaran batik Blora di Semarang Fashion Trend 2022Pemerintah Kabupaten Blora Pemaran batik Blora di Semarang Fashion Trend 2022

“Batik Blora semakin bagus. Saya berterima kasih sudah merancang (batik Blora) yang sangat nyaman dipakai," kata Siti dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (6/8/2022).

Siti berharap agar batik Blora terus berkembang, berinovasi, dan menampilkan motif-motif yang kental dengan kekhasan daerah.

Ia juga mengapresiasi Aina dan Arief yang telah mendukung pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), khususnya yang memproduksi batik lokal.

Baca juga: Anak Muda Surabaya Bisa Gelar Fashion Show di 3 Tempat, Begini Penjelasan Pemkot

“Sukses untuk batik Blora. Senang rasanya produk UKM lokal bisa tampil dengan baik di ajang seperti ini,” tambah Siti.

Sebagai penggagas SFT 2022, Kepala Bank Indonesia Jateng Rahmat menilai batik Blora sebagai alternatif baru dan memiliki potensi yang patut dipromosikan di Jateng dan ke daerah lainnya. 

Lebih lanjut, Rahmat menjelaskan bahwa batik merupakan warisan dari zaman kerajaan di pedalaman Jawa, seperti dari wilayah Solo dan Yogyakarta. Kemudian, berkembang ke wilayah pesisir utara, seperti Pekalongan dan Lesem Remang.

“Sementara, wilayah Blora belum banyak dikenal. Padahal, potensi batik di Blora sangat bagus dengan motif yang berani dan warna beragam. Itulah alasan kami memilih batik Blora untuk tampil di SFT,” tambah Rahmat.

Baca juga: Batik Tulis Asal Blitar, Pesanan Khusus Bintang NBA Justin Holiday

Gelaran STF 2022 juga mendapat dukungan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora sebagai upaya pengembangan UMKM di Jawa Tengah. Oleh sebab itu, Rahmat berharap agar efek acara ini juga bisa berdampak baik untuk para perajin batik di Blora.

“Kami akan bantu mengembangkan batik Blora ke tingkat nasional. Kami sedang berupaya agar batik Blora bisa tampil di pagelaran busana di Jakarta dengan menggandeng diaspora,” ujar Rahmat.

Halaman:
Baca tentang


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

APBD Bangka Belitung 2024 Disahkan, Biaya Perjalanan Dinas Capai Rp 123 Miliar

APBD Bangka Belitung 2024 Disahkan, Biaya Perjalanan Dinas Capai Rp 123 Miliar

Regional
Minta Revisi UMK 2023, Buruh Tutup Jalan Depan Kantor Gubernur Banten

Minta Revisi UMK 2023, Buruh Tutup Jalan Depan Kantor Gubernur Banten

Regional
Kabut Asap di Riau Mereda, Pemprov Cabut Status Siaga Karhutla

Kabut Asap di Riau Mereda, Pemprov Cabut Status Siaga Karhutla

Regional
Ditinggal 15 Menit, Bocah 4 Tahun di Pemalang Sedang Tidur Hilang Misterius

Ditinggal 15 Menit, Bocah 4 Tahun di Pemalang Sedang Tidur Hilang Misterius

Regional
Pasien Rabies di Dompu Meninggal, Idap Gejala Takut Air dan Cahaya

Pasien Rabies di Dompu Meninggal, Idap Gejala Takut Air dan Cahaya

Regional
Melawan Saat Ditangkap, 2 Perampok Bersenjata Api di Riau Ditembak

Melawan Saat Ditangkap, 2 Perampok Bersenjata Api di Riau Ditembak

Regional
Penggugat Rp 204 Triliun soal Batas Usia Capres-Cawapres: Kalau Damai, Ada Hal yang Dipenuhi

Penggugat Rp 204 Triliun soal Batas Usia Capres-Cawapres: Kalau Damai, Ada Hal yang Dipenuhi

Regional
“ICS Blang Adoe untuk Rohingya, lalu Kami Tinggal di Mana?”

“ICS Blang Adoe untuk Rohingya, lalu Kami Tinggal di Mana?”

Regional
2 Senjata Tradisional Maluku, Salah Satunya Parang Salawaku

2 Senjata Tradisional Maluku, Salah Satunya Parang Salawaku

Regional
Terapkan Kabupaten/Kota Sehat, Bandung Barat Raih Penghargaan Swasti Saba Wistara

Terapkan Kabupaten/Kota Sehat, Bandung Barat Raih Penghargaan Swasti Saba Wistara

Regional
Mantan Pangdam XIV Hasanuddin Pimpin TPD Ganjar-Mahfud di Sultra

Mantan Pangdam XIV Hasanuddin Pimpin TPD Ganjar-Mahfud di Sultra

Regional
Antisipasi Hoaks dan Isu SARA di Bima, Polisi Bentuk Satgas Siber

Antisipasi Hoaks dan Isu SARA di Bima, Polisi Bentuk Satgas Siber

Regional
Curhat Produsen Tahu di Kota Semarang, Harga Kedelai Naik Bikin Omzet Berkurang

Curhat Produsen Tahu di Kota Semarang, Harga Kedelai Naik Bikin Omzet Berkurang

Regional
Kecewa Penetapan UMK 2024, Buruh di Banten Ancam Mogok Massal

Kecewa Penetapan UMK 2024, Buruh di Banten Ancam Mogok Massal

Regional
160 SPBU 'Nakal' di Jateng-DIY Disanksi Pertamina, Penyaluran BBM Subsidi Tidak Tepat Sasaran

160 SPBU "Nakal" di Jateng-DIY Disanksi Pertamina, Penyaluran BBM Subsidi Tidak Tepat Sasaran

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com