PALEMBANG, KOMPAS.com- Polisi menangkap tiga orang anggota komplotan pembobol mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang beraksi di kawasan Sumatera Selatan dan Jakarta.
Komplotan ini diketahui sudah 26 kali beraksi di dua provinsi tersebut.
Mereka adalah Imron (46), Maryadi (32) dan Arwansyah (32) yang tercatat Kabupaten Tanggamus, Lampung.
Maryadi, otak pelaku dari komplotan tersebut mengatakan, selalu mengincar mesin ATM milik Bank Sumsel Babel (BSB) karena terbilang mudah untuk dijebol.
Baca juga: Hanya dalam 12 Jam, Komplotan Ini Pakai Tongsis Bobol Uang di 17 ATM, Total Kerugian Rp 43,8 Juta
Dalam modus tersebut, ketiga pelaku berbagi peran agar aksinya dapat berjalan dengan baik.
Maryadi sebagai eksekutor, Arwansyah yang memegang uang dan Imron sebagai pengintai untuk mengawasi situasi bersama KL dan ND (DPO).
Dalam satu mesin ATM, mereka setidaknya mendapatkan uang mencapai Rp 5 hingga Rp 7 juta.
"Hanya mesin ATM BSB yang lain (ATM lain) nggak bisa. Susah," kata Maryadi, di Polda Sumsel, Kamis (4/8/2022).
Tersangka Maryadi mengambil uang di mesin ATM Bank BSB menggunakan penjepit yang terbuat dari besi setelah ia mempelajari dari seorang rekannya inisial KL yang kini ditetapkan sebagai DPO.
Baca juga: Komplotan Pembobol Mesin ATM di Sumatera Selatan dan Jakarta Ditangkap, Sudah Beraksi 20 Kali
Namun, aksi mereka sempat kepergok oleh seseorang sehingga alat itu tertinggal di mesin ATM.
"Ketinggalan di (Kabupaten) Muara Enim, kami langsung kabur karena ketahuan,” ujarnya.
Setelah menggasak puluhan ATM Bank BSB di Sumsel komplotan ini pun berpindah ke kawasan Jakarta. Di ibu kota, mereka pun menyasar mesin ATM Bank yang sama.
"Saya waktu ditangkap lagi mobil untuk beraksi lagi. Tidak tahu kalau ada polisi," timpal Imron.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumatera Selatan Kombes Pol Anwar mengatakan, komplotan ini beraksi sebanyak lima orang.
Baca juga: Komplotan Pencuri Uang dalam ATM BPD DIY Tertangkap di Bandung
Namun, dua dari komplotan tersebut saat ini sedang dalam pengejaran petugas.
"Ketiga tersangka ini terpaksa kita lumpuhkan karena mencoba melawan," kata Anwar.
Aksi yang sudah puluhan kali dilakukan oleh komplotan tersebut menimbulkan keresagan di masyarakat. Sebab, untuk menjebol satu mesin ATM hanya dibutuhkan waktu selama 5 hingga 10 menit.
“Dalam 2 hari komplotan ini bisa menjebol 26 mesin ATM. Mereka beraksi di kawasan Sumsel dan Jakarta,” ujarnya.
Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Bank Sumsel Babel (BSB) Mustakim membantah, mesin ATM yang ada digerai mereka mudah dijebol.
Seluruh mesin yang ada di BSB diklaim telah memenuhi standar pengamanan.
“Kalau pengakuan tersangka lebih mudah (dijebol) itu tidaklah tepat. Keamanan mesin kita juga sudah ditingkatkan,” kata Mustakim.
Mustakim menjelaskan, para tersangka menggunakan kartu ATM Bank lain dalam menjalankan aksinya tersebut. Hal itu yang membuat mereka sulit melakukan pelacakan.
“Tersangka banyak memiliki kartu ATM lain sehingga sulit dilacak,”jelasnya.
Akibat kejadian tersebut, BSB pun mengalami kerugian Rp 173 juta.
Baca juga: Modus Sindikat Skimming ATM di Bank SulutGo, Transaksi dengan Kartu Menyerupai ATM
Namun, nasabah BSB diminta untuk tidak khawatir dikarenakan hal tersebut telah diasuransikan.
“Kami tegaskan uang itu adalah milik Bank Sumsel Babel yang sudah diasuransikan, bukan uang nasabah, jadi tak perlu khawatir” kata Mustakim, Kamis (4/8/2022).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.