PADANG, KOMPAS.com - Sebanyak 72 ekor sapi di Kota Padang Sumatera Barat terjangkit penyakit kuku dan mulut (PMK), 32 ekor di antaranya sudah sembuh.
"Sebelum Idul Adha ada 32 sapi yang terjangkit PMK dan sudah sembuh sebelum Idul Adha itu. Namun setelah Idul Adha ada 40 sapi yang terjangkit lagi. Saat ini masih dalam perawatan. Jadi secara keseluruhan ada 72 sapi yang sudah terjangkit PMK di Padang sejak virus PMK itu ada," ujar Kepala Dinas Pertanian Kota Padang Syahrial Kamat, Kamis (4/8/2022) melalui telepon.
Disebutkan Syahrial, munculnya PMK di Padang diperkirakan dari sapi yang berasal dari luar Kota Padang.
Baca juga: 13.000 Sapi Suspek PMK di Probolinggo, Ada Peternak Tolak Sapinya Divaksin
"Jadi untuk memenuhi kebutuhan Idul Adha mendatangkan sapi dari luar. Diprediksi sapi dari luar tersebut ada yang terjangkit PMK," katanya.
40 sapi yang terjangkit PMK tersebut tersebar di tiga daerah yaitu Bungus, Koto Tangah, dan Pauh.
"30 ekor sapi berada di Bungus, dua ekor di Koto Tangah dan delapan ekor di Pauh. Bungu merupakan daerah lalu lintas dari Pesisir Selatan. Jadi sapi yang terjangkit saat dibawa dengan truk melewati Bungus dan diperkirakan virus mereka tersebar di sana," katanya.
Saat ini pihak Dinas Pertanian Padang sudah melakukan penanganan terhadap sapi yang terjangkit PMK.
"Kami sudah menurunkan dokter, penyuluh, melakukan isolasi terhadap sapi-sapi yang terkena PMK. Sapi-sapi tersebut juga sudah diberikan obat-obatan," katanya.
Baca juga: Berbatasan dengan Daerah yang Pernah Terjangkit PMK, Satgas Bintan Tingkatkan Vaksinasi
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.