BALIKPAPAN, KOMPAS.com – Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) telah dimulai dalam beberapa pekan terakhir ini.
Saat ini di kawasan IKN terus dikebut pembangunan beberapa fasilitas dan infrastruktur yang ada. Seperti jalan menuju titik nol IKN mulai dilakukan perbaikan, termasuk dimulainya pembangunan fisik lainnya.
Untuk melancarkan proses pembangunan tersebut, pemerintah dan aparat kepolisian menerapkan sistem buka tutup di jalur menuju IKN, yakni mulai dari Jalan Silkar Desa Girimukti PPU hingga Kilometer 38 Samboja, Kutai Kartanegara.
Baca juga: Jokowi Dijadwalkan ke IKN Pertengahan Agustus, Gubernur Kaltim: Groundbreaking Pembangunan Istana
Sistem buka tutup jalur tersebut telah diterapkan sejak tanggal 1 Agustus lalu.
Plt Bupati PPU, Hamdam mengatakan penutupan jalur tersebut bertujuan untuk melancarkan proses pendistribusian logistik serta percepatan pembangunan IKN.
Sebab jalan poros PPU-Samboja ini memang menjadi jalur utama kendaraan berat melintas.
“Dibuka tutup untuk rekayasa lalu lintas saja. Karena kalau tidak diatur itu bisa saling mengganggu. Apalagi kan aktivitas pembangunan jalan untuk akses ke titik nol kan lagi intens,” katanya pada Kamis (4/8/2022).
Baca juga: Indonesia Bakal Memilki Traning Center Sepakbola di IKN, Menpora: Diminta Shin Tae-yong
Hamdam menjelaskan, sistem buka tutup jalur ini diterapkan bagi kendaraan berat diatas 30 ton, seperti trailer ataupun tronton bermuatan kontainer.
Sebab dianggap akan menghambat proses pengerjaan fisik di kawasan IKN.
“Terutama kendaraan berat sebenarnya, muatan 30 ton itu yang dibatasi jamnya. Karena kalau siang dia bisa mengganggu proses pengerjaan fisik di IKN. Jadi diatas 30 ton seperti trailer, tronton itu nggak boleh melintas, malam baru mereka boleh melintas,” ujarnya.
Ditanya sampai kapan sistem buka tutup jalur tersebut, Hamdam belum bisa memastikannya.
Hanya saja dimungkinkan dibuka kembali apabila kondisi pengerjaan fisik di IKN dirasa dapat dikendalikan.
“Kita lihat dinamikanya nanti, kalau sudah selesai pembangunan dan memungkinkan dibuka normal seperti di awal ya pasti akan dibuka lagi. Karena kendaraan berat ini juga kan tentu mensupport juga logistik, kalau tidak dikendalikan dengan baik ya bisa mempengaruhi juga kondisi logistik di wilayah sana,” jelasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.