JAYAPURA, KOMPAS.com - Fenomena embun beku yang menyebabkan kekeringan melanda beberapa kampung di Distrik Kuyawage, Kabupaten Lanny Jaya, Papua.
Fenomena kekeringan ini sudah terjadi sekitar satu bulan. Diperkirakan terjadi pada awal Juli hingga Agustus 2022.
Fenomena embun beku itu sempat membuat ratusan warga di Distrik Kuyawage mengalami kelaparan kehabisan kehabisan bahan makanan.
Perwakilan Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kementerian Sosial Berto Koibur mengungkapkan, pihaknya memberikan dua jenis bantuan kepada warga terdampak kekeringan di Kuyawage.
“Ada dua jenis bantuan yang kita berikan, yaitu sandang dan pangan,” ungkapnya saat dihubungi Kompas.com melalui telepon selulernya, Jumat (5/8/2022).
Berto menjelaskan, Kemensos mengirim 500 paket sembako, 2.800 kilogram beras, 500 paket makanan anak, dan 1.000 paket makanan siap saji.
Baca juga: Kelaparan akibat Cuaca Ekstrem, Warga Distrik Kuyawage Papua Dapat Bantuan dari Kemensos
“Untuk sandang kita berikan selimut 1.000 lembar,” jelasnya.
Berdasarkan data Kementerian Sosial, terdapat 548 warga terdampak cuaca ekstrem di Distrik Kuyawage.
“Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh Kementerian Sosial langsung ditindaklanjuti oleh ibu Menteri Sosial langsung mengirim bantuan bersama dengan tim langsung ke lapangan,” tuturnya.
Berto menambahkan, petugas dari Kemensos tiba di Distrik Kuyawage pada 1 Agustus 2022. Petugas langsung memberikan bantuan kepada warga terdampak.
Pengiriman logistik untuk membantu korban sudah dilakukan sejak 28-29 Juli 2022.
“Kita ke Kuyawage dengan menempuh jalur darat sekitar tiga jam lebih dengan menggunakan mobil Hilux dari ibu Kota Lanny Jaya,” kata alumnus Kesejahteraan Sosial Fisip Uncen ini.