Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gedung Sekolah di Lembata Disegel Tukang, Pemkab: Siswa Tidak Boleh Dikorbankan

Kompas.com - 04/08/2022, 16:56 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

LEWOLEBA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lembata, Anselmus Bahi meminta ruang kelas Sekolah Dasar Inpres (SDI) Ilowutung di Desa Lamalela, Kecamatan Lebatukan yang disegel sejak bulan Januari 2022 untuk dibuka kembali.

Menurutnya, persoalan ini tidak boleh berlarut-larut sebab akan berdampak terhadap aktivitas kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah itu.

"Kita akan lakukan pendekatan persuasif agar siswa tak dikorbankan. Apalagi siswa yang sekolah di sana juga anak dari para tukang yang menyegel gedung sekolah itu," ujar Anselmus, Kamis (4/8/2022).

Baca juga: SD Inpres di Lembata Disegel Tukang, Upah Rp 73 Juta Belum Dibayar hingga Siswa Belajar di Teras

Anselmus mengaku, sejak masalah itu mulai mencuat, dirinya sudah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Lembata, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) di Kupang dan pihak kontraktor.

Namun, saat ini kontraktor pelaksana yang merenovasi gedung sekolah itu tidak bisa dihubungi, bahkan dikabarkan kabur.

Meski demikian, Anselmus berjanji akan mendatangi sekolah tersebut agar untuk berdialog dengan tukang agar ruangan kelas yang disegel kembali dibuka.

Baca juga: Gedung Sekolah Disegel Tukang, Siswa SD Inpres di Lembata Belajar di Teras

Sebelumnya, Kepsek SDI Ilowutung, Yosep Ado Tereng mengatakan, akibat penyegelan itu aktivitas KBM terpaksa dilakukan di teras kelas.

Kondisi ini, kata Yosep, sudah berlangsung lebih dari sebulan.

Baca juga: Kendalikan Laju Inflasi di NTT, Bank Indonesia Tanam Cabai


"Gedung sekolah ini sudah disegel sejak bulan Januari 2022," ujar Yosep kepada wartawan, Rabu (3/8/2022).

Yosep menjelaskan, penyegelan ini karena upah tukang yang memperbaiki gedung sekolah itu belum dibayar oleh pihak kontraktor, bahkan termasuk biaya material milik warga.

Akibat penyegelan, lanjut dia, para siswa dan guru terpaksa melakukan aktivitas belajar mengajar di teras gedung.

"Upah tukang yang belum dibayar kontraktor itu sekitar Rp 73 Juta lebih," ujarnya.

Pihaknya, kata Yosep, sudah berupaya berkomunikasi dengan kepala desa, pemerintah daerah dan kontraktor pelaksana, namun belum membuahkan hasil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com