Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ibu dari Siswi yang Dipaksa Pakai Jilbab: Anak Saya Menelepon, Tanpa Suara, Hanya Terdengar Tangisan

Kompas.com - 04/08/2022, 15:25 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com - HA, Ibu dari siswi yang diduga dipaksa menggunakan jilbab di SMAN 1 Banguntapan, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akhirnya menceritakan duduk perkara permasalahan yang menimpa anaknya.

HA menceritakan awal kejadian anaknya dipaksa memakai jilbab pada Selasa (26/7/2022) lalu, anaknya menelepon namun tanpa suara.

"Anak saya menelepon, tanpa suara, hanya terdengar tangisan. Setelahnya baru terbaca WhatsApp, Mama aku mau pulang, aku enggak mau di sini," ujarnya melalui keterangan tertulis yang diterima, Kamis (4/8/2022).

Kemudian ayah siswi tersbeut memberitahuu bahwa anaknya berada di kamar mandi lebih dari satu jam.

Mendengar informasi itu, HA bergegas ke sekolah untuk melihat apa yang terjadi dengan anaknya.

"Saya menemukan anak saya di Unit Kesehatan Sekolah dalam kondisi lemas. Dia hanya memeluk saya, tanpa berkata satu patah kata pun. Hanya air mata yang mewakili perasaannya," ungkapnya.

Anaknya selalu ditanya kenapa tidak mau pakai jilbab

Baca juga: Ibu dari Siswi yang Dipaksa Pakai Jilbab Buka Suara: Kembalikan Anak Saya seperti Sedia Kala

Anaknya pernah bercerita, di sekolahnya "diwajibkan" pakai jilbab, baju lengan panjang, dan rok panjang. Namun anaknya tidak bersedia dan memberikan penjelasan kepada guru dan wali kelas.

Bukannya menghargai pilihan anaknya, guru justru mempertanyakan alasan anaknya mengapa tidak mau pakai jilbab.

"Dia terus-menerus dipertanyakan, "Kenapa tidak mau pakai jilbab?" katanya.

Lebih lanjut, kata HA, dalam ruang Bimbingan Penyuluhan, seorang guru menaruh sepotong jilbab di kepala anaknya.

"Ini bukan 'tutorial jilbab' karena anak saya tak pernah minta diberi tutorial. Ini adalah pemaksaan," tegasnya.

"Saya seorang perempuan, yang kebetulan memakai jilbab, tapi saya menghargai keputusan dan prinsip anak saya. Saya berpendapat setiap perempuan berhak menentukan model pakaiannya sendiri," lanjut dia.

HA meminta pertanggungjawaban dari sekolah SMAN 1 Banguntapan, pemerintath dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan meminta agar anaknya dikembalikan seperti sediakala.

HA mengungkap anaknya mengalami trauma dan mendapatkan pendampingan dari psikolog.

Guru menuduh anaknya punya masalah keluarga

Baca juga: Tak Disanksi, Guru yang Tegur Siswi soal Jilbab di SMPN 46 Jakarta Diberi Pembinaan

Tidak hanya itu, guru juga menuduh bahwa alasan tidak mau memakai jilbab karena adanya memiliki masalah keluarga.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kaesang Diusung Jadi Cagub DKI Jakarta, Gibran Ogah Tanggapi

Kaesang Diusung Jadi Cagub DKI Jakarta, Gibran Ogah Tanggapi

Regional
Jasad Ibu dan Anak Korban Longsor di Bandung Barat Ditemukan Dalam Kondisi Berpelukan

Jasad Ibu dan Anak Korban Longsor di Bandung Barat Ditemukan Dalam Kondisi Berpelukan

Regional
Sempat Ditutup Imbas Erupsi Marapi, BIM Kembali Dibuka

Sempat Ditutup Imbas Erupsi Marapi, BIM Kembali Dibuka

Regional
Polisi Minta Tambah SPKLU di Tol Jateng, Saat Ini Hanya Ada 21

Polisi Minta Tambah SPKLU di Tol Jateng, Saat Ini Hanya Ada 21

Regional
Soal Nama yang Akan Diusung di Pilkada Semarang, DPC Partai Demokrat Tunggu Petunjuk

Soal Nama yang Akan Diusung di Pilkada Semarang, DPC Partai Demokrat Tunggu Petunjuk

Regional
Musrenbang RPJPD Banten 2025-2045, Pj Gubernur Al Muktabar: Fokuskan pada Pencapaian Indonesia Emas 2045

Musrenbang RPJPD Banten 2025-2045, Pj Gubernur Al Muktabar: Fokuskan pada Pencapaian Indonesia Emas 2045

Regional
Calo Tiket Bus yang Ancam Penumpang di Pelabuhan Merak Sudah Beroperasi 3 Bulan

Calo Tiket Bus yang Ancam Penumpang di Pelabuhan Merak Sudah Beroperasi 3 Bulan

Regional
Rektor UIN Salatiga Bantah Mahasiswanya Ikut Program Ferienjob di Jerman

Rektor UIN Salatiga Bantah Mahasiswanya Ikut Program Ferienjob di Jerman

Regional
4 Kecamatan di Demak Masih Terdampak Banjir, Balai Desa Wonorejo Tergenang

4 Kecamatan di Demak Masih Terdampak Banjir, Balai Desa Wonorejo Tergenang

Regional
Anggota DPRD Seluma Bengkulu Demo Dewan Lainnya yang 'Malas'

Anggota DPRD Seluma Bengkulu Demo Dewan Lainnya yang "Malas"

Regional
Masuk Daerah Rentan Korupsi, KPK Minta Pemkot Semarang Perbaiki Sektor Barang dan Jasa

Masuk Daerah Rentan Korupsi, KPK Minta Pemkot Semarang Perbaiki Sektor Barang dan Jasa

Regional
Tilap Dana Desa Rp 592 Juta, Kades di Kuansing Riau Ditangkap

Tilap Dana Desa Rp 592 Juta, Kades di Kuansing Riau Ditangkap

Regional
Tak Sesuai yang Dijanjikan, 27 Mahasiswa Unnes yang Ikut Program Ferienjob Diminta Pulang ke Indonesia

Tak Sesuai yang Dijanjikan, 27 Mahasiswa Unnes yang Ikut Program Ferienjob Diminta Pulang ke Indonesia

Regional
Di Tengah Banjir, Perayaan HUT Ke-521 Demak Dilakukan dengan Doa dan Ziarah Makam Raja

Di Tengah Banjir, Perayaan HUT Ke-521 Demak Dilakukan dengan Doa dan Ziarah Makam Raja

Regional
Pasangan Muda-mudi Mesum dalam Toilet Mushala di Kediri, Berawal Curhat Soal Kerjaan

Pasangan Muda-mudi Mesum dalam Toilet Mushala di Kediri, Berawal Curhat Soal Kerjaan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com