Lasiran bercerita uang senilai Rp 19 juta itu adalah hasil menabungnya selama belasan tahun terakhir.
"Uang ini adalah tabungan saya dari berdagang tompo selama ini," ungkapnya.
Dia sudah merencanakan uang tabungan itu akan digunakan untuk merenovasi rumahnya yang mulai rusak.
Sehari-hari Lasiran berjualan berkeliling perkampungan dengan berjalan kaki di kawasan Kecamatan Kepanjen, Wonosari hingga Sumberpucung, Kabupaten Malang.
"Harga tompo yang saya jual ini Rp 15.000 per biji. Keuntungan yang saya dapat biasanya Rp 5.000 per item. Dari keuntungan itulah yang saya tabung. Karena saya hanya tinggal sendirian di rumah. Anak sudah berkeluarga dan istri telah meninggal," jelasnya.
Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Kabupaten Malang, Imron Hakiki | Editor Andi Hartik)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.