Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puskesmas Bantuan Warga Jatim untuk Korban Erupsi Merapi di Magelang Mangkrak

Kompas.com - 03/08/2022, 13:26 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Sebuah bangunan Puskemas di Dusun Purbolinggo, Desa Gulon, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, terlihat mangkrak tanpa penghuni maupun aktivitas layaknya pusat kesehatan masyarakat.

Rumput-rumput di sekitar bangun tumbuh tanpa perawatan. Warna cat dinding juga tampak mulai luntur. Tepat di bangunan tertulis "Puskesmas Magelang Bantuan Masyarakat Jawa Timur".

Informasi yang diperoleh, Puskesmas tersebut adalah bantuan dari masyarakat Jawa Timur untuk korban bencana erupsi Gunung Merapi 2010 silam.

Baca juga: Cerita Lokasi Syuting “KKN di Desa Penari”, Sempat Rusak akibat Erupsi Merapi, Kini Dikunjungi Banyak Orang Usai Film Tayang

Puskesmas itu dibangun pada 2011 di atas lahan milik Pemerintah Desa Gulon. Selanjutnya diresmikan oleh Gubernur Jawa Timur saat itu, Suekarwo, pada 19 Juli 2013.

Kepala Desa Gulon, Nanang Bintartana mengungkapkan, Puskesmas yang awalnya akan difungsikan sebagai Puskesmas Pembantu itu hingga saat ini tidak digunakan sama sekali.

"Itu bantuan masyarakat Jatim pasca erupsi Merapi. Selama saya menjadi kades pada 2014, sampai sekarang belum ada kegiatan apa-apa. Hanya dirawwat, dibersihkan," terang Nanang, Rabu (3/8/2022).

Menurut Nanang, semestinya Puskesmas itu bisa difungsikan karena Puskesmas Salam sebagai Puskesmas Induk sudah kelebihan kapasitas. Tapi pihak Puskesmas induk menyampaikan jika minim anggaran, dan belum bisa menyediakan tenaga medis serta segala fasilitasnya.

Padahal, kata Nanang, jika Puskesmas itu difungsikan dapat membantu masyarakat yang jauh dari Puskesmas induk, seperti masyarakat yang tinggal di wilayah Kecamatan Srumbung.

Dia berujar, ketika kasus Covid-19 melonjak beberapa waktu lalu, bangunan itu sempat akan dipakai untuk isolasi terpadu (isoter) pasien Covid-19. Namun ternyata rumah sakit di Kabupaten Magelang masih mampu menampung pasien.

Baca juga: Sempat Tutup Akibat Erupsi Merapi, Bunker Kaliadem dan Kinahrejo Buka Lagi

Selain itu, banyak pasien yang memilih untuk isolasi mandiri di rumah masing-masing sehingga Puskesmas itu kembali tidak difungsikan.

"Sempat mau dipakai pas Covid-19 tinggi, kami bersihkan bersama dokter dan perawat Puskesmas, untuk isolasi. Tapi karena di rumah sakit dirasa mampu, dan isoman di rumah, sehingga tidak jadi difungsikan (jadi isoter)," ungkap Nanang.

Bahkan, pihaknya sempat meminta bangunan itu untuk dimanfaatkan sebagai kantor Desa Gulon. Tapi hal itu juga tidak terealisasi karena pemerintah setempat kemudian membangun kantor Desa Gulon yang layak.

Meskipun tampak tidak terawat namun bangunan Puskesmas itu masih berdiri kokoh. Dibangun di atas lahan kas Desa Gulon seluas sekitar 2.000 meter persegi.

Baca juga: Grojogan Watu Purbo, Air Terjun Bertingkat Enam Penahan Aliran Erupsi Merapi

Dikonfirmasi terpisah, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Magelang, Bella Pinarsi menyatakan, Puskesmas pembantu di Desa Gulon sudah menjadi aset Dinkes Kabupaten Magelang. Saat ini memang belum beroperasi lagi sejak kebijakan pemerintah menutup semua puskesmas pembantu selama pandemi Covid-19.

“Covid sudah mulai mereda, rencana akan diaktifkan kembali. Mungkin nanti akan dibenahi lagi," kata Bella.

Adapun tenaga medis yang akan ditugaskan diambil dari Puskesmas Salam. Dia mengakui sumber daya manusia masih minim sehingga kemungkinan akan dijadwal saat bertugas di Puskesmas Pembantu Gulon. Untuk sementara pelayanan di Puskesmas tersebut difokuskan untuk melayani pertolongan pertama.

"Memang kalau harus standy di situ memang (SDM) kurang, kalau diatur dijadwal oleh Puskemas Salam. Insya Allah akan diaktifkan lagi, bisa dimanfaatkan," imbuh Bella.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Regional
Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Regional
Kantor Dinas PKO Manggarai Barat Digeledah Terkait Dugaan Korupsi

Kantor Dinas PKO Manggarai Barat Digeledah Terkait Dugaan Korupsi

Regional
Menilik SDN Sarirejo, Jejak Perjuangan Kartini di Semarang yang Berdiri sejak Ratusan Tahun Silam

Menilik SDN Sarirejo, Jejak Perjuangan Kartini di Semarang yang Berdiri sejak Ratusan Tahun Silam

Regional
Anggota DPD Abdul Kholik Beri Sinyal Maju Pilgub Jateng Jalur Independen

Anggota DPD Abdul Kholik Beri Sinyal Maju Pilgub Jateng Jalur Independen

Regional
Duduk Perkara Kasus Order Fiktif Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Mertua dan Teman Semasa SMA Jadi Korban

Duduk Perkara Kasus Order Fiktif Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Mertua dan Teman Semasa SMA Jadi Korban

Regional
Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Regional
Demam Berdarah, 4 Orang Meninggal dalam 2 Bulan Terakhir di RSUD Sunan Kalijaga Demak

Demam Berdarah, 4 Orang Meninggal dalam 2 Bulan Terakhir di RSUD Sunan Kalijaga Demak

Regional
Pilkada Sikka, Calon Independen Wajib Kantongi 24.423 Dukungan

Pilkada Sikka, Calon Independen Wajib Kantongi 24.423 Dukungan

Regional
Bentrok 2 Kelompok di Mimika, Dipicu Masalah Keluarga soal Pembayaran Denda

Bentrok 2 Kelompok di Mimika, Dipicu Masalah Keluarga soal Pembayaran Denda

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com