Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sungai Berbusa Seperti Salju, Wali Kota Surabaya Sanksi Pabrik Jika Ketahuan Buang Limbah di Sungai Tanpa IPAL

Kompas.com - 02/08/2022, 21:47 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com - Baru-baru ini viral video Sungai Kalisari Damen, Kecamatan Muyorejo, Kota Surabaya, Jawa Timur dipenuhi busa seperti salju, Selasa (2/8/2022).

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan bahwa sungai dipenuhi busa-busa itu bukan sekedar dari limbah rumah tangga, dan adanya potensi limbah dari industri.

"Sebenarnya, kalau limbah makanan mungkin (jumlahnya) hanya segitu-segitu saja. Kecuali dia membuat usaha. Kalau pun itu rumah usaha, dampaknya nggak sebesar ini. Menurut kami, ini dari pengaruh yang besar. Bukan rumah tangga," kata Eri dikutip dari Surya.co.id, Selasa.

Untuk meneliti kandungan air sungai, pihaknya membentuk tim dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH).

Kemudian tim ini akan memeriksa pabrik atau perusahaan yang ada di sekitar sungai terkait Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).

Baca juga: Air Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro Diduga Tercemar Amonia, Warga Dilarang Konsumsi

"Sehingga, kelihatan keluarnya dari mana. Saya minta disusuri dulu, di mana kejadiannya? Saya tetap asas praduga tak bersalah. Saya minta teman-teman (dinas) cek dulu," katanya.

Hal ini berdasarkan peraturan soal pengolahan limbah, sebelum membuang limbah ke sungai, perusahaan wajib mengelola limbahnya melalui IPAL yang sudah ada.

Setelah penyelidikan nantinya, Eri akan mengungkap adakah perusahaan yang ketahuan membuang limbahnya ke sungai tanpa melalui IPAL.

Jika ada pabrik yang diketahui demikian, dia akan memberikan sanksi sesuai regulasi yang berlaku berupa peringatan 1, 2 hingga 3 bahkan penutupan usaha.

"Termasuk mereka juga tak punya IPAL, ada sanksi," tegas Cak Eri.

Sebelumnya, Direktur Ekskutif Lembaga Konservasi Lahan Basah atau Ecoton, Daru Setyorini, ternyata fenomena tersebut bukan kali pertama terjadi.

Namun busa-busa seperti itu seringkali terlihat seperti hamparan salju, meskipun baru pertama kali sebanyak ini.

Setyorini menyebutkan, busa sungai itu berasal dari akumulasi limbah domestik perumahan dan aktivitas perekonomian di kompleks perumahan sekitar sungai.

Baca juga: Sungai di Surabaya Penuh Busa akibat Akumulasi Limbah Domestik

"Pemakaian detergen dan sabun cuci semakin meningkat, sementara tidak adanya sarana pengolahan limbah, sehingga menyebabkan busa terakumulasi di rumah pompa dan menutupi permukaan sungai," terangnya.

Dia meminta agar Pemerintah Kota Surabaya segera mengendalikan pencemaran limbah cair detergen dengna menyediakan sarana penampungan dan pengolahan limbah cair sebelum dialirkan ke sungai.

"Pemkot Surabaya juga perlu memulihkan pencemaran limbah detergen dan memelihara kualitas air buangan rumah pompa agar selalu memenuhi baku mutu limbah rumah tangga berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 72 Tahun 2013," terang Alumni Biologi Unair dan Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia ini.

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Sungai di Surabaya Berbusa, Wali Kota Eri Cahyadi: Kalau Ulah Pabrik, Kami Sanksi

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Surabaya, Achmad Faizal | Editor Andi Hartik)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Putusan MK, Sudirman Said: Apapun Putusannya, Hakim Akan Beri Catatan Penting

Jelang Putusan MK, Sudirman Said: Apapun Putusannya, Hakim Akan Beri Catatan Penting

Regional
Isak Tangis Keluarga di Makam Eks-Casis TNI Korban Pembunuhan Serda Adan

Isak Tangis Keluarga di Makam Eks-Casis TNI Korban Pembunuhan Serda Adan

Regional
Kecelakaan Maut di Wonogiri, Pengendara Motor Jatuh Sebelum Ditabrak Truk Pengangkut BBM

Kecelakaan Maut di Wonogiri, Pengendara Motor Jatuh Sebelum Ditabrak Truk Pengangkut BBM

Regional
Kaget Ada Mobil Tiba-tiba Putar Arah, Pelajar SMA di Brebes Tewas Terlindas Truk

Kaget Ada Mobil Tiba-tiba Putar Arah, Pelajar SMA di Brebes Tewas Terlindas Truk

Regional
Lebih dari Setahun, “Runway” Bandara Binuang Rusak Akibat Tanah Amblas

Lebih dari Setahun, “Runway” Bandara Binuang Rusak Akibat Tanah Amblas

Regional
Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Regional
Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Regional
2 Eks Pejabat Bank Banten Cabang Tangerang Didakwa Korupsi Kredit Fiktif Rp 782 Juta

2 Eks Pejabat Bank Banten Cabang Tangerang Didakwa Korupsi Kredit Fiktif Rp 782 Juta

Regional
Perbaikan Jembatan Terdampak Banjir di Lombok Utara Jadi Prioritas

Perbaikan Jembatan Terdampak Banjir di Lombok Utara Jadi Prioritas

Regional
PKS Usulkan Anggota DPR Nasir Djamil Jadi Cawalkot Banda Aceh

PKS Usulkan Anggota DPR Nasir Djamil Jadi Cawalkot Banda Aceh

Regional
Tak Terima Ibunya Dihina, Pria di Riau Bunuh Istrinya

Tak Terima Ibunya Dihina, Pria di Riau Bunuh Istrinya

Regional
Sambut Indonesia Emas 2045, GP Ansor Gelar Acara Gowes Sepeda Jakarta-Bogor

Sambut Indonesia Emas 2045, GP Ansor Gelar Acara Gowes Sepeda Jakarta-Bogor

Regional
Pengadaan Kapal Fiktif Rp 23,6 Miliar, Pengusaha Cilegon Divonis 4 Tahun Penjara

Pengadaan Kapal Fiktif Rp 23,6 Miliar, Pengusaha Cilegon Divonis 4 Tahun Penjara

Regional
5 Pemandian Air Panas Magelang, Ada yang Buka 24 Jam

5 Pemandian Air Panas Magelang, Ada yang Buka 24 Jam

Regional
Terduga Pelaku Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Belum Tertangkap

Terduga Pelaku Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Belum Tertangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com