Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oknum Anggota DPRD Purwakarta Digerebek Saat Pesta Sabu, Begini Tanggapan PDI-P

Kompas.com - 02/08/2022, 16:18 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

Sumber

KOMPAS.com - YN, anggota DPRD Purwakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, ditangkap saat mengonsumsi narkotika jenis sabu di sebuah rumah di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Minggu (31/7/2022) malam.

Tak sendirian, YN ditangkap bersama dua orang temannya, LA dan WW, yang juga memakai obat-obatan terlarang tersebut.

Kapolres Purwakarta, AKBP Edwar Zulkarnain, mengatakan, ketiganya diamankan saat berada di dalam satu ruangan.

“Kami amankan di salah satu kamar, dua orang laki-laki bersama satu orang perempuan," kata Edwar, dikutip dari jabar.tribunnews.com, Selasa (2/8/2022).

Edwar menyampaikan, para pelaku mengaku baru pertama kali mengonsumsi sabu. Akan tetapi, pihak kepolisian akan terus menyelidiki ketiga pelaku lebih lanjut.

Baca juga: 22 Warga Sukabumi Terlibat Narkoba, Barang Bukti Senilai Rp 500 Juta Diamankan

"Sementara mereka mengaku baru menggunakan (sabu), penyidik masih melakukan pemeriksaan," ujar Edwar.

Selain ketiga pelaku, polisi pun berhasil mengamankan sejumlah barang bukti berupa alat isap atau bong dari tempat kejadian perkara (TKP).

"Kami juga mengamankan barang bukti alat isap atau bong di tempat mereka saat ditangkap," ungkapnya.

Setelah menjalani tes urine, Edwar memastikan bahwa ketiga pelaku positif mengonsumsi narkotika jenis sabu.

“Ketiga pelaku kini kami amankan di Mapolres Purwakarta," jelasnya.

Baca juga: Pengedar di Jayapura Ditangkap Usai Konsumsi Narkoba, Polisi Sita 19 Kantong Ganja

Edwar menuturkan, saat ini polisi masih mengumpulkan keterangan dan barang bukti lainnya untuk memastikan para pelaku hanya pengguna atau termasuk dalam jaringan pengedar.

"Kita masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. Apakah ketiga orang ini pengguna saja atau jangan-jangan pengedar narkoba," ujar Edwar.

"Termasuk, menelusuri pihak-pihak yang terlibat dalam peredaran barang terlarang itu. Kami juga masih lakukan penyelidikan pada ketiga pelaku terkait perannya masing-masing," imbuhnya.

Tanggapan PDI-P

Ketua DPC PDI Perjuangan Purwakarta, Sutisna, menyatakan bahwa sikap partai sudah jelas dan tegas mengenai kasus penyalahgunaan narkoba oleh kadernya.

Baca juga: Oknum Polisi di Sorong Ada yang Cabuli Anak di Bawah Umur hingga Jadi Tersangka Narkoba, Kapolres: Saya Sedih

Oleh karena itu, Sutisna mengatakan, pihaknya mengapresiasi kinerja kepolisian yang telah menjalankan tugas dengan baik dalam memberantas peredaran narkoba, khususnya di wilayah Purwakarta.

Meski begitu, Sutisna mengatakan, semua pihak diharapkan dapat menjunjung azas praduga tak bersalah.

"Tapi, kalau memang ada kader kami, apalagi anggota DPRD PDI Perjuangan terbukti terlibat penyalahgunaan narkoba, sudah jelas dan tegas sanksinya, yakni pemecatan," tegasnya.

Walaupun demikian, Sutisna menuturkan, pihaknya akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan DPP PDI-P terkait langkah yang harus diambil terkait kasus tersebut.

"Kami akan berkoordinasi ke DPD PDI Perjuangan Jabar dan DPP PDI Perjuangan (pusat) untuk menentukan langkah selanjutnya," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute dan Tarif Bus Dieng Indah Executive Jakarta-Wonosobo

Rute dan Tarif Bus Dieng Indah Executive Jakarta-Wonosobo

Regional
Video Joget Erotisnya Saat Gerebek Sahur Viral di Media Sosial, Wanita di Kalsel Minta Maaf

Video Joget Erotisnya Saat Gerebek Sahur Viral di Media Sosial, Wanita di Kalsel Minta Maaf

Regional
Karyawan Bank di Aceh Timur Tipu PNS untuk Tarik Uang Ratusan Juta

Karyawan Bank di Aceh Timur Tipu PNS untuk Tarik Uang Ratusan Juta

Regional
Cair Pekan Depan, THR ASN di Kota Magelang Capai Rp 19 Miliar

Cair Pekan Depan, THR ASN di Kota Magelang Capai Rp 19 Miliar

Regional
Mayat di Tanara Serang Ternyata Penjual Madu asal Bandung Barat

Mayat di Tanara Serang Ternyata Penjual Madu asal Bandung Barat

Regional
Pemkot Semarang dan KPK Koordinasi Cegah Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa Proyek Strategis 

Pemkot Semarang dan KPK Koordinasi Cegah Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa Proyek Strategis 

Regional
Lancang Kuning Carnival Bakal Digelar, Pj Gubernur Riau: Bakal Promosikan Produk dan Karya Anak Muda

Lancang Kuning Carnival Bakal Digelar, Pj Gubernur Riau: Bakal Promosikan Produk dan Karya Anak Muda

Regional
Hati-hati, Penerangan Jalan Umum di Pantura Brebes Masih Minim

Hati-hati, Penerangan Jalan Umum di Pantura Brebes Masih Minim

Regional
BMKG: Wilayah Kalimantan Tengah Sedang Dilalui Gelombang Atmosfer 'Rossby Ekuator'

BMKG: Wilayah Kalimantan Tengah Sedang Dilalui Gelombang Atmosfer "Rossby Ekuator"

Regional
Selebgram Palembang Dituntut 7 Tahun Penjara, Ikut 'Cuci Uang' Hasil Narkoba

Selebgram Palembang Dituntut 7 Tahun Penjara, Ikut "Cuci Uang" Hasil Narkoba

Regional
Kaesang Diusung Jadi Cagub DKI Jakarta, Gibran Ogah Tanggapi

Kaesang Diusung Jadi Cagub DKI Jakarta, Gibran Ogah Tanggapi

Regional
Jasad Ibu dan Anak Korban Longsor di Bandung Barat Ditemukan dalam Kondisi Berpelukan

Jasad Ibu dan Anak Korban Longsor di Bandung Barat Ditemukan dalam Kondisi Berpelukan

Regional
Sempat Ditutup Imbas Erupsi Marapi, BIM Kembali Dibuka

Sempat Ditutup Imbas Erupsi Marapi, BIM Kembali Dibuka

Regional
Polisi Minta Tambah SPKLU di Tol Jateng, Saat Ini Hanya Ada 21

Polisi Minta Tambah SPKLU di Tol Jateng, Saat Ini Hanya Ada 21

Regional
Soal Nama yang Akan Diusung di Pilkada Semarang, DPC Partai Demokrat Tunggu Petunjuk

Soal Nama yang Akan Diusung di Pilkada Semarang, DPC Partai Demokrat Tunggu Petunjuk

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com