KOMPAS.com - Perselisihan pengasuh padepokan Nur Dzat Sejati Gus Samsudin dengan Youtuber muda Marchel Radival alias Pesulap Merah berbuntut panjang.
Warga Desa Rejowinangun, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, mendesak padepokan yang ada di wilayahnya itu untuk ditutup.
“Jadi kenapa warga sampai menghendaki penutupan padepokan Gus Samsudin karena kegaduhan ini ternyata telah menyeret nama desa kami. Desa Rejowinangun di-bully warganet di media sosial karena padepokan itu berada di desa kami,” ujar Kepala Desa Rejowinangun Bhagas Wigasto, saat dikonfirmasi, Senin (1/8/2022).
Selain itu, kata Bhagas, warga juga mulai meragukan praktik pengobatan Gus Samsudin. Pasalnya, sejumlah warga mendapatkan sejumlah kesaksian pasien yang kecewa dengan praktik pengobatan Gus Samsudin.
Namun demikian, menurut Bhagas, Gus Samsudin sendiri menolak penutupan permanen padepokannya.
Hal itu diungkapkan Gus Samsudin saat mediasi yang difasilitasi Polres Blitar.
"Gus Samsudin tidak bersedia jika penutupan padepokan permanen," kata Bhagas.
Bhagas sendiri menjelaskan, pasca-perseteruan Gus Samsuddin dan Pesulap Merah berimbas pada aplikasi pelayanan warga.
Sejumlah aplikasi diduga diretas oknum tertentu dan hal itu selama empat hari. Hal itu, kata Bhagas, merugikan masyarakat.
“Kami ini kan sudah desa digital. Pelayanan publik sudah berbasis internet. Aplikasi pelayanan kependudukan di-hack, data base diacak-acak,” ujarnya.
Namun demikian, aplikasi pelayanan kependudukan akhirnya bisa dapat diakses lagi pada Senin siang.
Tak hanya itu, hacker juga sempat meretas situs UMKM Desa Rejowinangun.
“Di portal itu muncul tulisan ‘Rejowinangun Berhati Anarkis’,” ujarnya.
Sementara itu, pasca-penutupan sementara Padepokan Nur Dzat Sejati, ratusan aparat kepolisian dikerahkan untuk menjaga keamanan.
Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor (Polres) Blitar, Iptu Udiyono mengatakan, penjagaan dimaksudkan untuk menghindari kemungkinan terjadinya tindakan anarkis.
“Polres Blitar sudah mengirimkan satu peleton anggota untuk berjaga di padepokan. Penjagaan ini akan dilakukan sampai terjadinya mediasi lebih lanjut yang sedang diupayakan Bapak Kapolres Blitar,” kata Udioyono kepada Kompas.com, Senin.
Baca juga: Kronologi Konflik Gus Samsudin dan Pesulap Merah yang Menyeret Desa Rejowinangun di Blitar
Pengacara Gus Samsudin, Priarno, mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil mediasi.
Dirinya menolak untuk memberikan keterangan detail soal perseteruan kliennya dengan Pesulap Merah yang berujung penutupan sementara Padepokan Nur Dzat Sejati.
“Mohon maaf untuk saat ini kami no comment dulu ya. Pada saatnya nanti kami akan sampaikan pernyataan,” ujarnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.