MAUMERE, KOMPAS.com - Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Provinsi NTT, Agus Bataona menyebutkan, ribuan wisatawan membatalkan kunjungannya ke Labuan Bajo akibat kebijakan kenaikan tiket Rp 3,75 juta ke kawasan Taman Nasional (TN) Komodo.
"Sejak saat ini hingga dua tiga bulan ke depan kurang lebih 10.000 wisatawan telah membatalkan kedatangannya ke Labuan Bajo," ujar Agus saat ditemui di Maumere, Selasa (2/8/2022).
Baca juga: 3 Orang Ditangkap Saat Demo di Hari Pertama Pemberlakuan Kenaikan Tiket TN Komodo
Menurutnya, pembatalan kunjungan ini seharusnya menjadi pertimbangan serius dari pemerintah agar membatalkan kenaikan tiket.
Apalagi, lanjut dia, kebijakan tersebut telah memicu ketegangan sosial, aksi unjuk rasa, hingga mogok kerja.
"Puncak unjuk rasa dimulai Senin (1/8/2022) yakni melaksanakan mogok massal sambil melakukan kegiatan pungut sampah. Tetapi kami diberangus oleh aparat represif secara paksa demi Kamtibmas padahal sedikit pun kami tidak pernah melakukan hal-hal anarkis," ujarnya.
Baca juga: Demo Tolak Kenaikan Harga Tiket TN Komodo di Labuan Bajo, Sejumlah Warga Terluka
Sedari awal, beber Agus, pihaknya telah meminta pemerintah berdialog dan membahas bersama seluruh pelaku wisata.
Namun permohonan itu tidak pernah dihargai apalagi ditanggapi.
"Terkesan ada pemaksaan agar segera memberlakukan keputusan tersebut tanpa proses sosialisasi yang teratur dan berulang kali," katanya.
Baca juga: Soal Tiket Pulau Komodo, Gubernur NTT: Ini Pesan ke Dunia bahwa Kita Peduli Lingkungan