Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal 3 Tokoh Pengibar Bendera Merah Putih Pertama Kali

Kompas.com - 02/08/2022, 15:09 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Pengibar bendera merah putih selalu menarik perhatian dalam setiap upacara kemerdekaan 17 Agustus.

Sejak proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 silam, bendera merah putih dikibarkan oleh tiga orang petugas.

Mereka bertugas sebagai pembawa bendera, pembentang bendera, dan pengerek tali di tiang bendera.

Berikut ini tiga tokoh pengibar bendera merah putih pertama kali pada 17 Agustus 1945.

3 Tokoh Pengibar Bendera Merah Putih Pertama Kali

1. Latief Hendraningrat

Latief Hendraningrat merupakan prajurit Pembela Tanah Air (PETA) yang memiliki nama lengkap Raden Mas Abdul Latief Hendraningrat. Ia lahir pada tanggal 15 Februari 1911 di Jakarta.

Latief merupakan golongan muda yang menyakinkan Soekarno dan Hatta untuk mempercepat kemerdekaan Indonesia dalam peristiwa Rengasdengklok pada tanggal 16 Agustus 1945.

Baca juga: Viral Pengibaran Bendera Putih di Sejumlah Tempat sebagai Tanda Menyerah, Bagaimana Sejarahnya?

Pemuda yang saat itu berusia 34 tahun juga dipercaya untuk mengamankan lokasi sebelum pengibaran dimulai ketika melihat tentara Jepang sudah bersiap dengan senjatanya.

Latief aktif mengikuti kegiatan kemiliteran pada masa pendudukan Jepang.

Dengan bergabung di PETA, Latief banyak belajar tentang dunia kemiliteran. Bahkan, ia menjadi komando kompi dengan pangkat Sudanco.

Pangkat tersebut berada di bawah Daidanco atau komandan batalion yang pada waktu itu merupakan jabatan tertinggi untuk pribumi.

Dalam pengibaran bendera merah putih pertama kali di Jalan Pegangsaan Timur 56 pada 17 Agustus 1945, Latief berperan sebagai pengibar bendera.

Setelah pengibaran bendera, Latief melanjutkan sebagai tentara yang salah satunya sebagai komandan Komando Kota saat Belanda menyerbu Yogyakarta (1948).

Ia juga sebagai perumus taktik Serangan Umum 1 Maret 1949.

Latief meninggal dunia pada tanggal 14 Maret 1983 di Jakarta dalam usia 72 tahun.

2. Suhud Sastro Kusumo

Suhud Sastro Kusumo atau S Suhud adalah anggota Barisan Pelopor bentukan Jepang. Suhud lahir pada tahun 1920.

Baca juga: Suhud Sastro Kusumo (S Suhud), Pengibar Bendera Merah Putih Pertama

Tiga hari menjelang pembacaan teks proklamasi, tepatnya pada tanggal 14 Agustus 1945, Suhud diminta menjaga keluarga Soekarno dari segala ancaman.

Namun, Suhud tidak menaruh curiga pada Soekarni dan Chairul Saleh yang membawa Soekarno dalam peristiwa Rengasdengklok pada tanggal 16 Agustus 1945.

Saat Soekarno pulang pada malam harinya, Suhud diminta untuk mempersiapkan pengibaran bendera merah putih.

Pada upacara bendera itu, Suhud bertugas membentangkan bendera.

Suhud meninggal dunia pada tahun 1986 dalam usia 66 tahun. 

3. Surastri Kusumo (SK) Trimurti

Surastri Kusumo (SK) Trimurti atau lebih dikenal SK Trimurti merupakan satu-satunya perempuan yang berperan dalam pengibaran bendera pertama.

SK Trimurti adalah guru sekolah dasar yang lahir pada tanggal 11 Mei 1912 di Boyolali, Jawa Tengah.

Ia merupakan perempuan yang memiliki pendidikan lengkap hingga menjadi mahasiswa di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI).

Dalam masa pergerakan, SK Trimurti juga berperan aktif dalam Partai Indonesia (Partindo).

Meskipun bekerja sebagai guru, SK Trimurti tetap kritis melalui tulisan-tulisannya untuk berjuang melawan pemerintah kolonial.

Baca juga: Cerita Latief Hendraningrat, Pengibar Bendera Merah Putih Saat Proklamasi Kemerdekaan RI

SK trimurti pernah dipenjara karena membuat leaflet yang berisikan ujaran antikolonialisme.

Di dalam penjara, ia makin mengasah tulisannya yang membuatnya makin kritis mengkritik pemerintah kolonial.

Setelah keluar dari penjara, SK Trimurti menikah dengan Sayuti Melik yang mendirikan Koran Pesat di Semarang, koran ini pernah dibredel oleh pemerintah Jepang.

Atas perjuangannya itu, SK Trimurti dimintah untuk menjadi pengibar bendera merah putih pertama kali.

Awalnya, Soekarno memintanya menjadi pengerek bendera, namun permintaan Soekarno ditolaknya karena pengerek harus dilakukan oleh seorang prajurit.

Akhirnya SK Trimurti berperan sebagai pembawa bendera.

Sumber:

www.kompas.tv dan bangka.sonora.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

Regional
Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Regional
Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Regional
Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Regional
Raih Peringkat 2 dalam Penghargaan EPPD 2023, Pemkab Wonogiri Diberi Gelar Kinerja Tinggi

Raih Peringkat 2 dalam Penghargaan EPPD 2023, Pemkab Wonogiri Diberi Gelar Kinerja Tinggi

Kilas Daerah
Imbas OTT Pungli, Polisi Geledah 3 Kantor di Kemenhub Bengkulu

Imbas OTT Pungli, Polisi Geledah 3 Kantor di Kemenhub Bengkulu

Regional
Sejak Dipimpin Nana Sudjana pada September 2023, Pemprov Jateng Raih 10 Penghargaan

Sejak Dipimpin Nana Sudjana pada September 2023, Pemprov Jateng Raih 10 Penghargaan

Regional
KM Bukit Raya Terbakar, Pelni Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa dan Terluka

KM Bukit Raya Terbakar, Pelni Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa dan Terluka

Regional
Keruk Lahar Dingin Marapi, Operator Eskavator Tewas Terseret Arus Sungai

Keruk Lahar Dingin Marapi, Operator Eskavator Tewas Terseret Arus Sungai

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com