Untuk menempuh jarak 600 kilometer menuju ke Monas, Zainuddin mengaku memilih berlari dari sore hari hingga pagi hari.
Dia mengaku akan memilih beristirahat di kantor-kantor polisi yang dilewati.
"Kalau detak jantung sudah melebihi 150 kita akan lari pelan, menyesuaikan saja hitungan untuk lari kencang atau jalan," ujar dia.
Selain itu, Zaenudin juga ingin mengampanyekan pentingnya safety kepada para relawan di gunung atau pendaki yang sering kali meremehkan hal tersebut.
"Saya selaku relawan di gunung melihat masih banyak pendaki yang meremehkan perlunya safety, padahal kalau ada kejadian kecelakaan nanti petugas di basecamp yang disalahkan. Selain itu, ada runner atau atlet yang tidak membayar retribusi karena berbagai alasan," paparnya.
Dia berharap dengan niatnya lari sampai Monas bisa mengedukasi para pendaki agar lebih sadar safety.
"Di gunung, semua hal perlu disiapkan, jangan meremehkan," kata Zaenudin.
Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Ungaran, Dian Ade Permana, Kontributor Magetan, Sukoco | Editor Pythag Kurniati, Khairina)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.