Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Zainuddin Lari Jarak 600 Km dari Gunung Lawu ke Monas demi Kemanusiaan

Kompas.com - 02/08/2022, 14:20 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com - Zainuddin (30), warga Babadan, Desa Madegondo, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, bertekad mewujudkan mimpinya berlari dari Cemoro Sewu Gunung Lawu ke Monumen Nasional di Jakarta.

Aksinya ini bukan tanpa alasan, Zaenudin pernah mengalami koma selama tiga hari akibat permasalahan kesehatan gangguan paru-paru yang pernah dideritanya.

"Pengobatannya kan butuh waktu, saya bayangkan bagaimana dengan kanker. Setelah sembuh dari sakit, saya bertekad untuk membantu para penderita kanker," kata dia di Pos Cemoro Sewu, Minggu (31/7/2022).

Hal ini menjadi titik balik dirinya untuk mengabdikan hidup demi kemanusiaan salah satunya adalah menggalang dana untuk anak-anak penderita kanker.

"Saya memang menggalang dana untuk anak penderita kanker dengan preorder kaus, atau bisa juga ke rekening. Semua akan saya serahkan ke mereka," terangnya.

Relawan basecamp Cemoro Lawu Gunung Lawu ini akhirnya mulai berlari dari Cemoro Sewu dengan target 14 hari menuju Monas.

Baca juga: Kisah Zainuddin, Lari dari Cemoro Sewu hingga ke Monas demi Galang Dana bagi Pasien Kanker

Dia ditemani rekannya, Rizky Ramadhan, yang membawa perbekalan memulai aksi ini pada Minggu (31/7/2022).

"Saya berlari, Rizky naik motor sambil membawa logistik untuk keperluan selama perjalanan," jelasnya, Selasa (2/8/2022), dikutip dari Kompas.com.

Dalam persiapannya, dia hanya melakukan latihan tiga kali sebelum berangkat.

"Kalau capek ya istirahat. Tapi saya lari saat pagi selama dua sampai tiga jam, lalu istirahat karena siang sangat panas. Sore hingga malam saya lari lagi, kemudian istirahat,"
ujarnya.

Zaenudin juga sudah menyiapkan berbagai bentuk perbekalan serta kebutuhan obat-obatan selama perjalanan.

"Utamanya saya bawa P3K, alat tensi darah dan cek saturasi. Untuk sepatu hanya bawa satu yang saya pakai," paparnya.

Dia mengatakan sampai saat ini belum ada kendala berarti selama perjalanan.

"Kalau capek ya pasti capek, tapi saya nikmati saja. Ini kaki juga mulai memerah di bagian engkel, tapi saya istirahatkan agar bisa lari sampai ke Monas. Apalagi saya bukan atlet lari, hanya pemandu di gunung tentu beda dengan yang biasa lari," kata Zainuddin.

Baca juga: Pernah Koma 3 Hari, Zaenudin Lari dari Cemoro Sewu ke Monas untuk Anak Penderita Kanker

"Targetnya dua minggu tapi situasional saja, saya lebih memilih fokus untuk lari dan sampai di Monas," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

Regional
Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Regional
Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Regional
Mentan Puji Merauke sebagai Surganya Pertanian

Mentan Puji Merauke sebagai Surganya Pertanian

Regional
Mantan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo Maju Lagi dalam Pilkada 2024

Mantan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo Maju Lagi dalam Pilkada 2024

Regional
50.000 Warga di Lebong Bengkulu Terendam Banjir, 2 Kecamatan Terisolasi

50.000 Warga di Lebong Bengkulu Terendam Banjir, 2 Kecamatan Terisolasi

Regional
Misteri Pembunuhan Ibu dan Anaknya di Palembang, Ada Pisau Berlumurah Darah dan Sandal di TKP

Misteri Pembunuhan Ibu dan Anaknya di Palembang, Ada Pisau Berlumurah Darah dan Sandal di TKP

Regional
Bertemu Pembunuh Ibu dan Kakaknya, Bocah di Palembang Telepon Ayah Sambil Ketakutan

Bertemu Pembunuh Ibu dan Kakaknya, Bocah di Palembang Telepon Ayah Sambil Ketakutan

Regional
Anggota Polres Yahukimo Bripda OB Meninggal Dianiaya OTK

Anggota Polres Yahukimo Bripda OB Meninggal Dianiaya OTK

Regional
Mantan Ketua KONI Tersangka Korupsi Dana Hibah Ditahan Kejati Sumsel

Mantan Ketua KONI Tersangka Korupsi Dana Hibah Ditahan Kejati Sumsel

Regional
26 Pekerja Migran Asal NTT Meninggal di Luar Negeri dalam 4 Bulan

26 Pekerja Migran Asal NTT Meninggal di Luar Negeri dalam 4 Bulan

Regional
Perincian Sanksi untuk ASN di Semarang apabila Bolos di Hari Pertama Kerja Usai Lebaran 2024

Perincian Sanksi untuk ASN di Semarang apabila Bolos di Hari Pertama Kerja Usai Lebaran 2024

Regional
127 Perusahaan di Jateng Bermasalah soal THR, Paling Banyak Kota Semarang

127 Perusahaan di Jateng Bermasalah soal THR, Paling Banyak Kota Semarang

Regional
Kisah Jumadi, Mudik Jalan Kaki 4 Hari 4 Malam dari Jambi ke Lubuk Linggau karena Upah Kerja Tak Dibayar

Kisah Jumadi, Mudik Jalan Kaki 4 Hari 4 Malam dari Jambi ke Lubuk Linggau karena Upah Kerja Tak Dibayar

Regional
Gagalkan Aksi Pencurian hingga Terjungkal, Karyawan Alfamart di Semarang Naik Jabatan

Gagalkan Aksi Pencurian hingga Terjungkal, Karyawan Alfamart di Semarang Naik Jabatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com