Tan Eng Cian merupakan pedagang yang menyuplai bahan pokok untuk kebutuhan pemerintahan kolonial Belanda.
Di rumah yang berjarak sekitar 1,6 km dari Benteng Marlborough itu, Bung Karno diasingkan dari tahun 1938 hingga tahun 1942.
Selama pengasingannya rumah tersebut dipergunakan Bung Karno untuk melakukan aktivitas baik politik, kesenian dan keorganisasian.
Berastagi, Karo, Sumatera Utara, menjadi salah satu lokasi pengasingan Bung Karno saat terjadi konflik Indonesia-Belanda.
Agresi Militer Belanda II menyebabkan para tokoh bangsa seperti Soekarno, Mohammad Hatta, Sjahrir dan beberapa tokoh lainnya ditangkap dan diasingkan.
Rumah pengasingan di Berastagi sendiri ditempati Soekarno mulai 22 Desember 1948, selama 12 hari.
Bung Karno kemudian sempat dipindahkan pengasingannya ke Kota Parapat di tepian Danau Toba, hingga ke Muntok di Pulau Bangka.
Bung Karno sempat dipindah pengasingannya ke Kota Parapat, Simalungun, Sumatera Utara pada 4 Januari 1949.
Di pengasingan ini bung Karno tidak sendirian, namun bersama rekan seperjuangannya yaitu Haji Agus Salim dan Sutan Sjahrir.
Selama di pengasingan tersebut, Bung Karno mendapat pengawasan ketat dari tentara Belanda.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.