PONTIANAK, KOMPAS.com - Kepala Polisi Resor (Kapolres) Sanggau, AKBP Ade Kuncoro melarang warga mendekati potongan besi pendorong roket milik China yang ditemukan jatuh di perkebunan kelapa sawit warga, Desa Pengadang, Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat (Kalbar).
Menurut Ade, pelarangan itu untuk antisipasi zat radioaktif. “Kami imbau kepada masyarakat untuk tidak mendekati lokasi penemuan serpihan yang diduga roket untuk mengantisipasi adanya zat radioaktif di benda tersebut,” kata Ade kepada wartawan, Senin (1/8/2022).
Ade memastikan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Satuan Brigade Mobile Polda Kalbar untuk penanganan.
Baca juga: Sebelum Potongan Besi yang Diduga Pendorong Roket China Ditemukan, Warga Dengar Suara Gemuruh
Selain itu, kepolisian juga telah memasang garis polisi di area lokasi potongan besi roket.
“Kami juga melakukan interogasi awal kepada saksi-saksi di sekitar tempat ditemukanya benda tersebut,” ungkap Ade.
Ade menyebut, berdasarkan keterangan sejumlah warga, pada Sabtu (30/7/2022) sekitar pukul 23.09 WIB terdengar suara gemuruh di langit.
Dan dari keterangan pemilik lahan, potongan tersebut jatuh pada Minggu (31/7/2022) sekitar pukul 17.00 WIB.
“Benda itu diduga jatuh Minggu sore kemarin. Sampai saat ini belum diketahui pasti asal dari benda tersebut,” ucap Ade.
Sebelumnya, Babinkamtibmas Desa Pengadang Bripka Mangun menyatakan, saat ini area lokasi jatuhnya potogan besi tersebut sudah diberi garis polisi untuk penyelidikan lebih lanjut.
"Di lokasi penemuan serpihan besi tersebut sudah dipasang garis polisi. Ukuran potongan besinya sekitar 2 meter," kata Mangun.
Mangun menjelaskan, saat ini pihak kepolisian masih akan berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait bagaimana penanganan selanjutnya.
"Kita juga antisipasi agar tidak diambil oleh siapapun, karena untuk kepentingan tindakan lebih lanjut baik itu dari kepolisian maupun pihak terkait lainnya," jelas Mangun.
Sementara itu, Kepala Desa Pengadang Leopeto Junaidi mengatakan telah mendatangi lokasi kejadian.
"Ini ditemukan di perkebunan sawit milik warga, diduga serpihan roket," kata Leopeto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.