Adanya insiden itu memicu berbaga insiden lain di Sumatera Utara. Sekutu juga mulai melakukan intimidasi agar bangsa Indonesia menyerahkan senjata pada sekutu.
Awal terjadinya peristiwa Pertempuran Bandung Lautan Api adalah saat pasukan sekutu yang diboncengi NICA datang ke Bandung pada tanggal 13 Oktober 1945.
Alasan pasukan sekutu menduduki Bandung adalah untuk melucuti dan menawan tentara Jepang.
Namun pada tanggal 27 November 1945, mereka mengeluarkan ultimatum kepada para pejuang supaya meninggalkan area Bandung Utara, namun ultimatum itu tidak diindahkan oleh para pejuang.
Para pemuda baru mau meninggalkan Bandung setelah pemerintah pusat turun tangan.
Ultimatum tentara sekutu agar Tentara Republik Indonesia (TRI) sebutan TNI pada masa itu untuk meninggalkan Bandung mendorong TRI melakukan operasi "bumi hangus".
Baca juga: Mohammad Toha, Tokoh Penting Peristiwa Bandung Lautan Api
Mereka tidak rela jika Kota Bandung dimanfaatkan sekutu dan NICA sebagai markas strategis militer.
Pertempuran melibatkan pasukan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) devisi Sunda kecil di bawah pimpinan Kolonel Gusti Ngurah Rai dengan pasukan Belanda yang ingin menguasai Bali.
Pertempuran terjadi pada tanggal 20 November 1946 mulai dini hari hingga siang hari.
Pada awalnya, pasukan I Gusti Ngurah Rai berhasil memojokkan Belanda, namun Belanda yang sudah terdesak berhasil meminta bala bantuan.
I Gusti Ngurah Rai serta pasukannya berupaya bertahan hingga titik darah penghabisan, namun sayangnya mereka harus gugur.
Pertampuran yang menyebabkan kematian seluruh pasukan I Gusti Ngurah Rai dikenal sebagai Puputan Margarana.
Dampak pertempuran ini, Belanda berhasil mendirikan Negara Indonesia Timur.
Sumber:
www.gramedia.com, ditsmp.kemdikbud.go.id, dan diskominfo.klungkungkab.go.id
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.