AMBON,KOMPAS.com - Banjir dan longsor menerjang sejumlah tempat di Desa Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, Minggu (31/7/2022).
Musibah itu menyebabkan sejumlah rumah warga di beberapa dusun rusak parah.
Selain itu, pagar sekolah dan sebuah bangunan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Dusun Waiselang juga hancur.
Adapun sejumlah dusun yang tedampak bencana yakni Dusun Waiselang, Pakarena, Air Buaya dan Kelapa Dua.
Baca juga: 3 Rumah Warga di Seram Bagian Barat Rusak Dihantam Gelombang Pasang
“Bangunan PAUD yang kami kelola di sini patah dan roboh, itu karena longsor dan banjir kemarin,” kata Kepala PAUD Nurul Aini Mulyani kepada Kompas.com saat dihubungi dari Ambon, Senin (1/8/2022).
Menurut Mulyani, akibat musibah itu, aktivitas belajar di PAUD tersebut kini terhenti.
Ia pun berharap pemerintah daerah dapat membantu memperbaiki gedung PAUD yang rusak sehingga anak-anak bisa kembali belajar seperti biasa.
“Ada 50 anak binaan di sini yang saat ini tidak bisa belajar, jadi kami harap pemerintah bisa membantu kami,” ujarnya.
Selain bangunan PAUD dan pagar sekolah yang ambruk, sejumlah rumah warga di dusun juga rusak diterjang banjir.
Karmin, salah seorang warga Dusun Pakarena yang dihubungi Kompas.com secara terpisah mengungkapkan, ada sekitar lima rumah yang rusak akibat diterjang banjir di dusun tersebut.
“Tapi yang rusak parah itu satu rumah,” ujarnya.
Baca juga: Hunian Penyintas Gempa di Kota Palu Diterjang Banjir
Camat Kairatu Marco Roy Letawael menyebutkan banjir dan tanah longsor yang terjadi di desa tersebut telah menyebabkan beberapa rumah warga di sejumlah dusun dan bangunan PAUD hingga pagar sekolah ambruk.
“Ada beberapa rumah warga yang terdampak juga, ada pagar sekolah, ada PAUD dan kita sudah koordinasi dengan instansi teknis untuk ditangani,” katanya kepada Kompas.com.
Terkait musibah tersebut, Marco mengaku hanya memiliki kewenangan terbatas sehingga harus berkoordinasi dengan instansi terkait agar masalah itu bisa segera ditangani.
“Kewenangan kita kan terbatas, kita tidak memegang anggaran jadi hanya sifatnya berkoordinasi. Tapi ini menjadi tanggung jawab kita bersama dan saya sudah koordinasikan soal ini dengan instansi teknis,” ungkapnya.
Baca juga: Banjir Lumpur dan Bebatuan Tutup Jalan Lintas Seram, Lalu Lintas Terganggu
Marco mengatakan, saat ini kondisi cuaca ekstrem di wilayah tersebut masih berlangsung.