Upacara pengibaran bendera dilakukan dengan khidmat dan sederhana, tambah Siddiq, dan pelaksanaan upacara yang sama sudah dilakukan sejak 2016.
Bendera Alam Peudeung merupakan bendera Kerajaan Aceh Darussalam yang sudah ada sejak ratusan tahun silam.
Bendera ini berwarna merah disertai dengan gambar bintang dan bulan sabit di tengahnya. Di bawah bulan bintang tersebut, ada gambar pedang, yang juga berwarna putih.
Baca juga: Ribuan Warga Cianjur Meriahkan Pawai Obor Sambut Tahun Baru Islam
Peserta upacara mengenakan baju adat dan baju kebesaran kerajaan Aceh dan mengenakan lencana penghargaan dari kerajaan Aceh.
Selain keluarga pewaris Kerajaan aceh Darussalam, peserta upacara juga berasal dari beberapa kerajaan lain di Nusantara yang diundang khusus menghadiri kegiatan upacara, seperti keturuan Kerajaan Air Tiris Kampar, Riau, dan Kerajaan Gowa serta Kerajaan Karo.
“Tapi sayang, karena masih kondisi Covid-19, beberapa undangan tidak bisa berhadir,” kata Siddiq Armia.
Upacara diawali dengan laporan komandan upacara kemudian dilanjutkan dengan pengibaran bendera, oleh tiga pemuda.
Ada dua bendera yang dikibarkan, yang pertama adalah bendera merah putih diiringi dengan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Baca juga: 3.764 Honorer Aceh Utara Terancam Tak Digaji Tahun Depan
Kemudian dilanjutkan dengan pengibaran bendera Alam Peudeung yang diiringi lanutunan selawat Badar.
Di Aceh sendiri ada 10 silsilah turunan kerajaan-kerajaan kecil yang sudah terverifikasi dan mendapat pengakuan, di antaranya keturunan Raja Meureuhom Daya, keturunan Raja Pedir (Pidie) dan keturunan Raja Tamiang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.