BANDA ACEH, KOMPAS.com- Keluarga besar Diradja Kerajaan Aceh Darussalam menggelar upacara pengibaran bendera Alam Pedeung.
Pengibaran bendera ini berlangsung di sebuah rumah bercat putih, disebut dengan Istana Darul Ihsan, yang didapuk sebagai Istana Kerajaan Aceh Darussalam, di Banda Aceh.
Prosesi upacara dipimpin Pengemban Amanah Diradja Keradjaan Atjeh Darussalam, Tuanku Muhammad Zumadilla Narukaya (I) Al-Hajj.
Baca juga: Kisah Kepsek yang Berjualan Bendera untuk Pengobatan Penderita Tumor
Usai pengibaran, pemimpin upacara juga membaca amanat tentang Alam Peudeung sebagai simbol penyemangat.
Dalam amanat upacaranya, Tuanku Muhammad Zumadilla Narukaya (I) Al Hajj, menekankan bendera Alam Peudeung adalah bendera pemersatu rakyat aceh, dengan semangat kebersamaan di Nusantara.
Bendera itu juga bermakna simbol penyemangat perjuangan penyebaran dakwah Islamiyah.
“Oleh karenanya dilaksanakan upacara pada saat 1 Muharram, selain untuk berdakwah, juga untuk mengikat tali silaturrahmi, agar kita tidak terpecah belah,” jelas Tuanku Muhammad ZN (I), Al Hajj.
Baca juga: Jokowi: Selamat Tahun Baru Islam, Semoga Kita Mampu Hijrah ke Arah Kemajuan
Kesekjenan Kerajaan Aceh, M Siddiq Armia alias Datok Siurus Setia mengatakan, pengibaran bendera dilaksanakan juga sekaligus dengan peringatan 1 Muharram 1444 Hijriah.
“Alam Pedeung ini bendera adat istiadat, bendera pemersatu dan bendera penyemangat, masyarakat Aceh. Bendera ini warisan yang sudah ada sejak ratusan tahun silam, selain untuk memperingati tahun baru Muharram, upacara ini juga untuk mempertahankan adat Aceh yang memang harus dikenal oleh masyarakat,” kata Siddiq Armia, Sabtu (30/7/2022).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.