WB ingkar janji, sehingga membuat korban dan keluarganya merasa sangat malu karena telah mengundang warga sekitar.
Salah satu keluarga korban berinisial BN, lalu menawarkan kepada LB agar bersedia menggantikan posisi WB untuk melamar korban sebagai istrinya.
Tindakan itu dilakukan untuk menutupi malu dan mengangkat harga diri keluarga korban. LB pun akhirnya menyanggupi ide itu.
Sehingga, berdasarkan adat dan kebiasaan di Sumba, maka LB mengambil seekor kuda milik salah satu perangkat desa.
Kemudian, LB mengikat kuda tersebut di depan rumah korban sebagai tanda kalau ia hendak melamar korban.
Setelah itu, LB langsung masuk ke dalam kamar korban bersama tiga orang lainnya.
Baca juga: Mandi di Sungai, 2 Remaja di Sumba Barat Daya Hilang Terbawa Arus
Mereka langsung mengangkat tubuh korban secara paksa dan hendak membawa korban ke rumah LB.
Ayah kandung korban, NN (60) hanya bisa diam menyaksikan anak gadisnya diambil LB dan tiga pria lainnya.
Sementara ibu korban sempat histeris dan pingsan menyaksinakan anak gadisnya dibopong empat pemuda ke atas kendaraan.
LB dan tiga rekannya mengangkat dan membawa korban ke luar rumah dengan cara dibopong. Korban lalu dinaikkan ke atas mobil bak terbuka.
Selanjutnya korban dibawa ke rumah LB. Saat dibawa pelaku, korban sempat berteriak dan menangis karena merasa malu dan sakit hati dengan WB yang tidak menepati janjinya.