Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Berbekal Modal Rp 400.000, Dolvi Bindura Ubah Limbah Kelapa Jadi Karya Seni Bernilai

Kompas.com - 30/07/2022, 15:19 WIB

MINAHASA UTARA, KOMPAS.com - Dolvi Bindura, Warga Desa Pulisan, Kecamatan Likupang Timur, Minahasa Utara, Sulawesi Utara (Sulut) mampu mengubah limbah sabut dan tempurung kelapa menjadi karya seni bernilai ekonomi.

Ide kreatif pria yang sebelumnya berprofesi sebagai buruh bangunan ini muncul karena melihat banyaknya limbah kelapa yang terbuang dari proses kopra. Dia pun berpikir bahwa limbah tersebut bisa memiliki nilai ekonomi jika mendapat polesan.

Dia pun akhirnya merogoh koceknya untuk untuk membeli sejumlah peralatan kerja manual seharga Rp 400 ribu. Dolvi bersama istrinya Devi Sariati Dili, kemudian memanfaatkan kolong rumahnya untuk menciptakan produk dari limbah Kelapa.

Tahun 2016, Dolvi dan Devi mulai menggeluti kerajinan limbah kelapa dengan produk awal seperti gantungan kunci dan asesoris kecil lainnya. Pasalnya saat itu dia hanya menggunakan peralatan manual miliknya.

Baca juga: Peringatan Malam Satu Suro, Warga Kampung Sindurjan Purworejo Gelar Pawai dengan Traktor Sawah

Penetapan Likupang sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), khusunya sebagai salah satu destinasi wisata super prioritas saat ini memberikan angin segar bagi pasangan ini. Menurutnya hal ini bisa lebih memancing jiwa kreativitasnya dalam berkarya.

Bahkan saat ini karyanya tidak hanya sebatas akesoris atau gantungan kunci saja. Dia mulai mencoba membuat asbak, miniatur pohon kelapa, perahu, lampu hias, patung unik, hingga aneka bentuk binatang yang seluruhnya berbahan utama sabut dan tempurung Kelapa.

Harga hasil karyanya dari limbah kelapa itu pun bervariasi. Untuk produk kecil seperti gantungan kunci harganya mulai dari Rp 10.00. Sementara untuk hiasan seperti naga bisa mencapai jutaan rupiah tergantung tingkat kerumitan dan ukurannya.

Selain dijual kepada warga lokal, sejumlah karyanya mulai dipasarkan ke Filipina, khususnya jenis lampu hias. Dia mengatakan jaringan ke Filipina didapatkannya dari keluarga Devi yang berdomisli di Pulau Sangihe. Seperti diketahui Pulau Sangihe bersebelahan laut dengan Filipina.

Kini, Dolvi bersama istrinya telah memiliki 28 kelompok binaan. Kelompok tersebut berisi ibu-ibu dari desanya maupun desa tetangga yang berminat belajar menghasilkan produk dari limbah kelapa.

Meski demikian, Dolvi dan kelompoknya kadang terkendala peralatan yang digunakannya. Pasalnya alat yang ada saat ini belum bisa membuat produk yang dihasilkan menjadi lebih baik dan halus. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Mantan Wali Kota Tanjungpinang Jadi Saksi Dugaan Korupsi Pengaturan Cukai Rokok

Mantan Wali Kota Tanjungpinang Jadi Saksi Dugaan Korupsi Pengaturan Cukai Rokok

Regional
Harga 1 Kilogram Telur di Semarang Tembus Rp 32.000, Emak-emak Pusing

Harga 1 Kilogram Telur di Semarang Tembus Rp 32.000, Emak-emak Pusing

Regional
Jateng Jadi Daerah Tujuan Mudik Terbanyak Lebaran 2023, Diperkirakan Ada 32,75 Juta Pemudik

Jateng Jadi Daerah Tujuan Mudik Terbanyak Lebaran 2023, Diperkirakan Ada 32,75 Juta Pemudik

Regional
Dugaan Korupsi Dana Hibah, Kantor KONI Sumsel Digeledah Kejati Sumsel

Dugaan Korupsi Dana Hibah, Kantor KONI Sumsel Digeledah Kejati Sumsel

Regional
46 Perempuan dan 3 Laki-laki Jadi Korban Kekerasan Seksual di Semarang sejak Januari hingga Maret 2023

46 Perempuan dan 3 Laki-laki Jadi Korban Kekerasan Seksual di Semarang sejak Januari hingga Maret 2023

Regional
Souvenir Wayang Maskot Piala Dunia U-20 di Solo Terlanjur Dibuat, Pengrajin Kecewa

Souvenir Wayang Maskot Piala Dunia U-20 di Solo Terlanjur Dibuat, Pengrajin Kecewa

Regional
Racik Petasan Belajar dari YouTube, 2 Pemuda di Grobogan Diringkus Polisi

Racik Petasan Belajar dari YouTube, 2 Pemuda di Grobogan Diringkus Polisi

Regional
Kebakaran Pondok Pesantren di Mamuju, Seorang Ustaz Terkena Luka Bakar

Kebakaran Pondok Pesantren di Mamuju, Seorang Ustaz Terkena Luka Bakar

Regional
Ratusan Guru Honorer Geruduk Kantor DPRD Jambi, Minta Keadilan Perekrutan P3K

Ratusan Guru Honorer Geruduk Kantor DPRD Jambi, Minta Keadilan Perekrutan P3K

Regional
Nadiem Hapus Calistung Syarat Masuk SD, Disdikpora Kota Yogyakarta Sudah Berlakukan Lebih Dahulu

Nadiem Hapus Calistung Syarat Masuk SD, Disdikpora Kota Yogyakarta Sudah Berlakukan Lebih Dahulu

Regional
Anggota Satpol PP Polman Tewas Dibunuh Menanti, Pelaku Emosi karena Sang Istri Gugat Cerai

Anggota Satpol PP Polman Tewas Dibunuh Menanti, Pelaku Emosi karena Sang Istri Gugat Cerai

Regional
Bayi 4 Hari Dibuang di Pinggir Hutan Jati di Blitar, Tali Pusar Mulai Mengering

Bayi 4 Hari Dibuang di Pinggir Hutan Jati di Blitar, Tali Pusar Mulai Mengering

Regional
Mulai 1 April 2023, Beli Gas LPG 3 Kg di Tegal Harus Dicatat Pertamina

Mulai 1 April 2023, Beli Gas LPG 3 Kg di Tegal Harus Dicatat Pertamina

Regional
Dugaan Korupsi Cukai Rokok di Tanjungpinang, 13 Saksi Diperiksa KPK

Dugaan Korupsi Cukai Rokok di Tanjungpinang, 13 Saksi Diperiksa KPK

Regional
Timnas Kecewa soal Piala Dunia U-20, Ganjar Berpesan: Harus Tetap Semangat Terus, Ini Bukan Kiamat

Timnas Kecewa soal Piala Dunia U-20, Ganjar Berpesan: Harus Tetap Semangat Terus, Ini Bukan Kiamat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke