Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Daniel Handoko, Warga Sukoharjo yang Daftarkan Merek Citayam Fashion Week ke Kemenkumham

Kompas.com - 30/07/2022, 13:18 WIB
Labib Zamani,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SUKOHARJO, KOMPAS.com - "Citayam Fashion Week" (CFW) belakangan ini populer di kalangan masyarakat.

Fenomena CFW ini rupanya membuat warga Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, ikut ambil bagian.

Baca juga: Foto Ganjar Dibawa FX Rudy ke Gunung Sinai, Didoakan Terkait Rekomendasi Pilpres?

Dia adalah Daniel Handoko Santoso. Pria yang akrab disapa Daniel tersebut mendaftarkan CFW ke Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) pada 24 Juli 2022 ke dalam kelas 25, yang merupakan merek untuk segala jenis pakaian.

"Saya mendaftarkan mereka CFW sebagai suara gagasan, pendapat, atau ide. Saya itu melihat suatu fenomena itu kok rasa-rasanya pemerintah itu kan kaya membiarkan organik. Saya tergerak aja mendaftarkan," kata Daniel ditemui Kompas.com di Solo, Jawa Tengah, Jumat (29/7/2022) sore.

"Awalnya saya bingung menyuarakan. Akhirnya saya berpikir kalau melihat di Baim Wong mendaftar di kelas 41 itu kan tentang acaranya. Akhirnya saya berpikir produknya karena fashion show kaitannya erat sama produk. Saya ingin mengutarakan gagasan saya lewat mendaftarkan itu (CFW) ke dalam kelas 25," sambung dia.

Baca juga: Setelah Tunjungan Fashion Week Dibubarkan Satpol PP, Wali Kota Surabaya Beri Lampu Hijau Digelar Kembali

Sebut belum tentu disetujui

Dia mengatakan, mendaftarkan merek CFW ke Kemenkumham tidak bisa secara langsung disetujui. Butuh waktu yang cukup lama.

Sebaliknya, jelas Daniel, bisa juga merek CFW yang dia daftarkan ke dalam kelas 25 untuk jenis pakaian tersebut ditolak oleh Kemenkumham karena sudah milik masyarakat umum.

"Kan masih ada proses Dirjen HAKI yang mengesahkan setuju atau tidak. Bisa jadi saya ditolak karena sudah domain publik. Saya berani daftarkan karena latar belakangnya masyarakat bebas," terang dia.

Baca juga: Kirab Malam 1 Suro Keraton Solo, 4 Kerbau Bule Mengiringi 9 Pusaka

 

Mengaku untuk jaga kelangsungan

Menurut Daniel, mendaftarkan CFW ke dalam kelas 25 tidak dilakukan secara gratis. Ia harus mengeluarkan uang sebesar Rp 1,8 juta.

"Karena saya memang tergerak untuk menyuarakan ya sudah saya daftarkan saja. Terus konsen saya bukan menguasai merek itu, bukan. Konsen saya lebih membuat keviralan atau kefenomenalan CFW biar sustainable. Biar jangan sampai kasus-kasus sebelumnya kalau viralnya mendadak hilangnya mendadak," terang dia.

Dia mengatakan, CFW bisa menjadi upaya memperkenalkan produk lokal dan budaya lokal.

Oleh karena itu, pria yang merupakan orang ketiga yang mendaftarkan CFW ke Kemenkumham ini ingin ikut mengembangkan produk lokal, yakni pakaian.

Dirinya ingin mengonversi pakaian yang dipakai dalam ajang CFW tersebut ke dalam pakaian virtual melalui metaverse tanpa membuat brand baru. Sehingga, masyarakat luas bisa mengakses bahkan melakukan peragaan fashion show melalui virtual.

Baca juga: Dibakar Saudaranya Sendiri, Warga Sukoharjo Meninggal Usai Jalani Perawatan

"Jadi nanti saya dan tim akan ke Jakarta ke areal Sudirman saya akan memfoto anak-anak CFW di sana. Pakaian itu akan saya konversi style-nya mereka jadi virtual. Baru bisa mereka pamerkan di metaverse yang saya buat," kata dia.

Melalui aplikasi itu, semua masyarakat tidak hanya di Indonesia, tetapi seluruh dunia bisa mengakses pakaian atau peragaan busana CFW secara virtual.

"Kalau lewat metaverse ini ruang lingkupnya tidak terbatas. Yang akses bukan hanya orang-orang ada di daerah sekitar. Dari luar negeri yang penasaran dia bisa masuk ke galeri metaverse bisa lihat produk CFW seperti apa," ungkap Daniel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

JATENG/4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

JATENG/4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

Regional
Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com