Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Pulau Nusakambangan sebagai Tempat Bui, Berawal dari Napi Bangun Benteng Tahun 1861

Kompas.com - 30/07/2022, 10:50 WIB
Rachmawati

Editor

 

Beberapa tahun kemudian, dibangun Bui Karanganyar dan Nirbaya tahun 1012. Dilanjutkan dengan pembangunan Bui Batu tahun 1925, Bui Karangtengah dan Gliger tahun 1928 dan Bui Besi tahun 1929.

Pada tahun 1035 dilanjutkan pembangunan Bui Limus Bunti dan Cilacap. Terakhid dibangun Bui Kembang Kuining pada tahun 1950 dengan daya tampung mencapai 1.000 orang.

Sejak zaman penjajahan, para napi yang ditampung di Pulai Nusakambangan akan dipekerjakan di perkebunan karet.

Disebutkan jika Nusakambangan telah berpenduduk sebelum pulai ini dijadikan pulau penampungan narapidana.

Baca juga: 11 Napi Kasus Narkoba dari Lapas Semarang Dipindahkan ke Pulau Nusakambangan

Mereka kemudian tersebar di beberapa wilayah di Nusakambangan seperti Jumbleng (sekarang Batu), Kembang Kunung, Lempung Pucung, Kali Wangi, Tumpeng, Brambang, Gliger, Limus, Buntu, Kauman, Gereges dan Karang Salam.

Ada tiga macam masyarakat yang tinggal di Nusakambangan. Mereka adalah masyarakat pegawai (dan keluarga), masyarakat narapidana dan masyarakt yang terdiri dari guru SD dan petugas mercusuar.

Pada tahun 1861, Pemerintah Belanda memindahkan sebagian besar penduduk asli ke tempat lain yakni Kampung Laut, Jojok dan Cilacap untuk memanfaatkan pulau sebagai basis pertahanan.

Penduduk asli lainnya kemudian diminta untuk membantu perbaikan benteng dan pembuatan sarana militer lainnya.

Baca juga: Ketika Napi Kasus Terorisme di Nusakambangan Jalani Vaksinasi Covid-19, Ini Alasannya...

Suasana di Dermaga Sodong Pulau Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.KOMPAS.COM/FADLAN MUKHTAR ZAIN Suasana di Dermaga Sodong Pulau Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.
Saat ditetapkan sebagai pulau penampungan narapidana tahun 1908, seluruh penduduk sipil dan militer dipindahkan.

Penghuni pulau adalah para narapidana, pegawai penjara dan keluarga, serta pegawai perkebunan. Jumlahnya pun tidak pasti.

Sebelum ditetapkan sebagau pulau bui, Nusakambangan ditetapkan sebagai monumen alam berdasarkan Staatsblad Van Nederlandsc-hindie tahun 1923.

Namun status tersebut tak bertahan lama. Pemerintah Hindia Belanda kembali mengeluarkan peraturan baru. Sesuai dengan keputusan dari Gubernur Jenderal Hindia-Belanda tanggal 24 Juli 1922 No. 25 yang dimuat dalam berita Negara Hindia-Belanda tahun 1928 No 281 tenyang wujud penjara Banyumas.

Baca juga: Oknum Polisi Diduga Hamili Istri Tahanan, Sempat Ancam Pindahkan Suami ke Nusa Kambangan

Petunjuk yang berlaku untuk sleuruh Pulau Nusakambangan sebagai tempat menghukum bagi yang terkena hukuman.

Sejak itu, Pulau Nusakambangan terkesan angker ditambah banyak kasus pidana mati yang dieksekusi di Pulau Nusakambangan.

Pulau tersebut kemudian menjadi pulau yang terisolasi, tertutup dan sangat ketat penjagaannya.

Keputusanya ini diperkuat dengan dikeluarkannya Staatsblad Van Nederlandsc-hindie tahun 1937 No. 369 yang menyebut Nusakambangan merupakan daerah tertutup untuk penyelidikan pertambangan dan kepentingan umum.

Jumkah penduduk Nusakambangan kala itu tak pasti. Namun tercatat pada tahun 1970, jumlah penduduk mencapai 7.500 orang. Sementara tahun 1980, jumlah penduduk berkurang tinggal seperempatnya.

Baca juga: 6 Fakta Pulau Nusakambangan, Pulau Narapidana yang Membentengi Cilacap dari Tsunami

Hal ini dikarenakan adanya pembebasan seluruh tahanan politik kasus G30S PKI yang berjumlah 4.000 orang.

Selain itu pada tahun 1985, lima dari 9 Lembaga Permsyarakatan yang ada ditutup yakni LP Nirbaya, LP Karang Tengaj, LP Karanganyar, LP Gliger dan LP Limus Buntu.

Penutupan itu membuat banyak keluarga pegawai keluar dari Nusakambangan dan pindah ke Cilacap

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Regional
4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Regional
Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Regional
Polres Siak Pasang Stiker 'Cahaya' pada Truk di Jalan Tol Permai

Polres Siak Pasang Stiker "Cahaya" pada Truk di Jalan Tol Permai

Regional
2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

Regional
10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

Regional
Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Regional
Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com